Bahkan berencana akan turun dalam waktu dekat untuk mengecek dan memantau langsung penjualan kondom di semua apotik di Kota Bima.
Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima berjanji akan memperketat pengawasan terhadap apotik terkait penjualan kondom. Bahkan berencana akan turun dalam waktu dekat untuk mengecek dan memantau langsung penjualan kondom di semua apotik di Kota Bima. Hal itu merespon desakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima yang meminta dinas setempat mengawasi peredaran kondom agar tidak sembarang dijual oleh Apotik.
Pernyataan itu disampaikan, Kepala Dikes Kota Bima, Drs. Azhari M. Si, Jum’at (27/2) lalu kepada wartawan. Azhari berjanji akan turun ke semua pengusaha Apotik yang terdaftar di Kota Bima. Tentunya, Apotik yang memiliki izin penjualan Kondom. Sementara soal peredaran kondom serta penjualan Pil Tramadol, akan mengambil bagian untuk memperketat peredarannya. "Wajib diperketat, jika kasusnya sama dengan peredaran Tramadol," ujarnya saat ditemui di Kantornya.
Azhari mengaku, baru mengetahui informasi mengenai meningkatnya penggunaan kondom di Kota Bima awal tahun 2015 ini. Ia juga kaget kalau kondom diindikasi banyak digunakan para remaja diluar nikah. Setahunya, Kondom memang wajib dipakai bagi pasangan suami istri yang sah atau pasangan yang tengah menjalani program Keluarga Berencana (KB). "Sebenarnya yang lebih berhak membicarakan soal Kondom adalah pihak BPPKB. Karena disana gudangnya,” jelasnya.
Untuk sementara ini, pihaknya belum bisa langsung turun untuk memantau peredaran kondom. Sebab, saat ini sedang mengadakan pertemuan dengan seluruh Kepala Puskesmas Kota Bima. "Nanti saya akan membicarakan juga dengan para Kepala Puskesmas dalam rapat,” janjinya.
Seperti yang diberitakan Koran Stabilitas sebelumnya, BPPKB juga berjanji akan turun ke Apotik. Namun sebelum turun, mereka akan membentuk Tim. Soal pernggunaan Kondom yang meningkat, bukan tidak boleh sepanjang dipakai oleh pasangan suami istri yang syah. Namun kalau meningkatnya penggunaan kondom lantaran dipakai oleh para remaja atau usia pelajar, hal itu yang tidak diinginkan oleh MUI Kota Bima.
Awal mencuatnya informasi penggunaan kondom meningkat 40 persen di Kota Bima tahun 2015 itu, disampaikan oleh Kepala Kesbangpolinmas Kota Bima Fathoni saat acara dialog dengan GP Ansor Kota Bima beberapa hari lalu. (KS-05)
Pernyataan itu disampaikan, Kepala Dikes Kota Bima, Drs. Azhari M. Si, Jum’at (27/2) lalu kepada wartawan. Azhari berjanji akan turun ke semua pengusaha Apotik yang terdaftar di Kota Bima. Tentunya, Apotik yang memiliki izin penjualan Kondom. Sementara soal peredaran kondom serta penjualan Pil Tramadol, akan mengambil bagian untuk memperketat peredarannya. "Wajib diperketat, jika kasusnya sama dengan peredaran Tramadol," ujarnya saat ditemui di Kantornya.
Azhari mengaku, baru mengetahui informasi mengenai meningkatnya penggunaan kondom di Kota Bima awal tahun 2015 ini. Ia juga kaget kalau kondom diindikasi banyak digunakan para remaja diluar nikah. Setahunya, Kondom memang wajib dipakai bagi pasangan suami istri yang sah atau pasangan yang tengah menjalani program Keluarga Berencana (KB). "Sebenarnya yang lebih berhak membicarakan soal Kondom adalah pihak BPPKB. Karena disana gudangnya,” jelasnya.
Untuk sementara ini, pihaknya belum bisa langsung turun untuk memantau peredaran kondom. Sebab, saat ini sedang mengadakan pertemuan dengan seluruh Kepala Puskesmas Kota Bima. "Nanti saya akan membicarakan juga dengan para Kepala Puskesmas dalam rapat,” janjinya.
Seperti yang diberitakan Koran Stabilitas sebelumnya, BPPKB juga berjanji akan turun ke Apotik. Namun sebelum turun, mereka akan membentuk Tim. Soal pernggunaan Kondom yang meningkat, bukan tidak boleh sepanjang dipakai oleh pasangan suami istri yang syah. Namun kalau meningkatnya penggunaan kondom lantaran dipakai oleh para remaja atau usia pelajar, hal itu yang tidak diinginkan oleh MUI Kota Bima.
Awal mencuatnya informasi penggunaan kondom meningkat 40 persen di Kota Bima tahun 2015 itu, disampaikan oleh Kepala Kesbangpolinmas Kota Bima Fathoni saat acara dialog dengan GP Ansor Kota Bima beberapa hari lalu. (KS-05)
COMMENTS