Saat itu, Komandan Kompi Lettu Inf. Abidin langsung mengajak awak media untuk mencoba latihan menembak
Kemahiran dan cepat dalam menembak sasaran. Itulah yang menjadi tujuan prajurit Batalion Inf. 742/SWY Kompi Senapan A Bima, dibawa Komando Lettu Inf. Abidin saat menggelar Kualifikasi Mahir Menembak (Hirbak) di Lapangan Tembak dilingkungan Lela Spaga Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota.
Wartawan saat ikut berlatih menembak
Waktu satu jam bersama ratusan prajurit tangguh itu, sangat mengesankan dihati para pekerja kuli tinta. Selain ramah dan santun, para prajurit itu juga antusias menjalani latihan tembak tersebut. Waktu menunjukkan pukul 15.00 Wita. Awak media pun, tiba dilapangan tembak Kompi Senapan A Bima. Awak media disambut hangat oleh ratusan prajurit dan gentingnya suara tembakan yang keluar dari senjata jenis SS 1. V 1 milik Kompi setempat.
Sasaran tembak yang dilakukan para prajurit itu, terlihat gesit. Walaupun menembak dengan jarak 200 Meter, tapi ketepatan menembak dengan cepat tetap mengenai sasaran. Menembak cepat, tentu mempunyai filing yang kuat dan tehnik yang tinggi. Beberapa saat setelah awak media mengamati dan melihat aksi para prajurit itu menembak, awak mediapun ditawari untuk belajar menembak.
Sejumlah wartawan cetak di Bima, terutama yang bertugas pada bagian Hukum Kriminal (Hukrim) ikut menyaksikan langsung latihan tembak Prajurit TNI. Awalnya para awak media sedikit ragu untuk mencoba mempelajari cara menembak. Tapi karena penasaran, wartawanpun mencobanya. Saat itu, Komandan Kompi Lettu Inf. Abidin langsung mengajak awak media untuk mencoba latihan menembak. Dengan semangat tinggi, awak media langsung mencoba lakukan tehnik menembak yang baik dengan jarak 100 Meter.
Sebelum prajurit Kompi Senapan A Bima mengajarkan cara menembak yang baik ke awak media, mereka terlebih dahulu mengajarkan tehnik merayap yang benar maupun cara memegang senjata dengan baik dan benar. Setelah mengajarkan cara memegang senjata dengan baik, Prajurit pun mengajarkan cara menembak sasaran dengan teliti maupun cara menarik pelatuk senjata. Kurang lebih 10 menit para prajurit Kompi A mengajarkan cara menembak, awak mediapun langsung mempraktekkannya.
Dari 12 kali kesempatan menembak yang diberikan itu, masing-masing sekitar dua kali. Peluru berhasil mengenai titik 10 yang ada di bundaran hitam itu. Keramahan dan kebersamaan awak media dengan para prajurit Kompi Senapan A Bima dengan waktu singkat itu, terasa sangat dekat. Bagaimana tidak, para prajurit tangguh itu dengan sabar mengajarkan setiap komponen senjata yang digunakan saat menembak.
Aci, wartawan salah satu koran di Bima mengaku, seumur hidupnya. Baru kali ini merasakan menembak menggunakan senjata asli dengan teliti seperti yang diajarkan para prajurit Kompi A Bima itu."Saya merasa terkesan sekali, selain prajurit yang ramah. Kami diberikan kesempatan untuk belajar menembak,"ujarnya.
Lettu Inf. Abidin mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada seluruh anggotanya dan juga awak media yang telah menyempatkan diri untuk datang ke lokasi lapangan tembak. Prajurit TNI AD Batalion Inf. 742/SWY Kompi Senapan A Bima, akan terus melaksanakan tugasnya dengan baik, demi keutuhan bangsa dan negara tercinta ini hingga akhir hayat."Kecerdasan, keberanian dan ketangguhan TNI, itu yang menjadi syarat utama untuk menyatukan NKRI ini. Kami selalu siap untuk itu,"tegasnya. (KS-05)
Wartawan saat ikut berlatih menembak
Waktu satu jam bersama ratusan prajurit tangguh itu, sangat mengesankan dihati para pekerja kuli tinta. Selain ramah dan santun, para prajurit itu juga antusias menjalani latihan tembak tersebut. Waktu menunjukkan pukul 15.00 Wita. Awak media pun, tiba dilapangan tembak Kompi Senapan A Bima. Awak media disambut hangat oleh ratusan prajurit dan gentingnya suara tembakan yang keluar dari senjata jenis SS 1. V 1 milik Kompi setempat.
Sasaran tembak yang dilakukan para prajurit itu, terlihat gesit. Walaupun menembak dengan jarak 200 Meter, tapi ketepatan menembak dengan cepat tetap mengenai sasaran. Menembak cepat, tentu mempunyai filing yang kuat dan tehnik yang tinggi. Beberapa saat setelah awak media mengamati dan melihat aksi para prajurit itu menembak, awak mediapun ditawari untuk belajar menembak.
Sejumlah wartawan cetak di Bima, terutama yang bertugas pada bagian Hukum Kriminal (Hukrim) ikut menyaksikan langsung latihan tembak Prajurit TNI. Awalnya para awak media sedikit ragu untuk mencoba mempelajari cara menembak. Tapi karena penasaran, wartawanpun mencobanya. Saat itu, Komandan Kompi Lettu Inf. Abidin langsung mengajak awak media untuk mencoba latihan menembak. Dengan semangat tinggi, awak media langsung mencoba lakukan tehnik menembak yang baik dengan jarak 100 Meter.
Sebelum prajurit Kompi Senapan A Bima mengajarkan cara menembak yang baik ke awak media, mereka terlebih dahulu mengajarkan tehnik merayap yang benar maupun cara memegang senjata dengan baik dan benar. Setelah mengajarkan cara memegang senjata dengan baik, Prajurit pun mengajarkan cara menembak sasaran dengan teliti maupun cara menarik pelatuk senjata. Kurang lebih 10 menit para prajurit Kompi A mengajarkan cara menembak, awak mediapun langsung mempraktekkannya.
Dari 12 kali kesempatan menembak yang diberikan itu, masing-masing sekitar dua kali. Peluru berhasil mengenai titik 10 yang ada di bundaran hitam itu. Keramahan dan kebersamaan awak media dengan para prajurit Kompi Senapan A Bima dengan waktu singkat itu, terasa sangat dekat. Bagaimana tidak, para prajurit tangguh itu dengan sabar mengajarkan setiap komponen senjata yang digunakan saat menembak.
Aci, wartawan salah satu koran di Bima mengaku, seumur hidupnya. Baru kali ini merasakan menembak menggunakan senjata asli dengan teliti seperti yang diajarkan para prajurit Kompi A Bima itu."Saya merasa terkesan sekali, selain prajurit yang ramah. Kami diberikan kesempatan untuk belajar menembak,"ujarnya.
Lettu Inf. Abidin mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada seluruh anggotanya dan juga awak media yang telah menyempatkan diri untuk datang ke lokasi lapangan tembak. Prajurit TNI AD Batalion Inf. 742/SWY Kompi Senapan A Bima, akan terus melaksanakan tugasnya dengan baik, demi keutuhan bangsa dan negara tercinta ini hingga akhir hayat."Kecerdasan, keberanian dan ketangguhan TNI, itu yang menjadi syarat utama untuk menyatukan NKRI ini. Kami selalu siap untuk itu,"tegasnya. (KS-05)
COMMENTS