Pantauan langsung wartawan di sejumlah sekolah di Sape dan Lambu semua berjalan lancar dan aman. Selain itu tingkat kehadiran peserta mengikuti UN 100 persen.
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tingkat SMA dan SMK di Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu yang dihelat sejak Senin (13/4) hingga Rabu (15/4) berjalan dengan lancar. Pantauan langsung wartawan di sejumlah sekolah di Sape dan Lambu semua berjalan lancar dan aman. Selain itu tingkat kehadiran peserta mengikuti UN 100 persen.
Contohnya SMA PGRI Sape, selama pelaksanaan UN berjalan semua siswa hadir dan terlihat antusias mengikuti UN. Begitu juga di sekolah-sekolah lain seperti di SMA N 1 Sape, SMA N 2 Sape dan SMA N 3 Sape Serta MAN Sape dan SMK N 1 Bima Lambu, semua berjalan dengan lancar.
Kepala SMA PGRI Sape, Junaidy, S.Pd.Fis mengaku, jumlah siswa yang mengikuti UN di sekolah setempat sebanyak 97 orang. Sementara empat siswa lainnya tidak bisa mengikuti karena satu telah menikah dan tiga lainnya menjadi tenaga kerja di luar negeri (TKI). “Alhamdulillah pelaksanaan Ujian Nasional berjalan lancar, mudah-mudahan siswa saya lulus semua tentu dengan hasil yang baik. Sistem pelaksanaan UN tahun ini merupakan awal perubahan untuk dilakukan pemetaan pendidikan demi mengukur kompetensi guru dan siswa,” ujarnya.
Sementara Kepala SMAN 1 Lambu, Drs. Usman, MM menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional di sekolahnya. Terkait soal dan lembar jawaban tidak ada yang kurang. Jumlah siswa yang mengikuti UN di sekolah setempat sebanyak 220 siswa dari SMAN 1 Lambu dan 30 siswa dari SMA PGRI Lambu sedangkan tingkat kehadiran 100 persen.
Usman berharap semua siswanya lulus 100 persen dengan hasil dan nilai yang baik. Kemudian terkait dengan sistim pelaksanaan UN, Ia berharap sistem seperti ini terus dijalankan karena sistem ujian tahun ini benar-benar untuk mengukur kompetensi guru dan siswa. Sehingga selain siswa, guru juga dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam membimbing siswa.
Meski demikian kata dia, UN bukan penentu kelulusan lagi, karena penentu kelulusan itu adalah sekolah. Jadi untuk mengukur kelulusan itu banyak aspek yang dinilai termasuk aspek sikap dan prilaku. Peserta ujian yang mendapatkan nilai rendah akan dikembalikan di sekolah untuk dilakukan pemetaan oleh sekolah yang bersangkutan. Sebab, tujuan dari pemetaan itu sendiri adalah untuk mengukur kemampuan guru dan siswa. (KS-16)
Contohnya SMA PGRI Sape, selama pelaksanaan UN berjalan semua siswa hadir dan terlihat antusias mengikuti UN. Begitu juga di sekolah-sekolah lain seperti di SMA N 1 Sape, SMA N 2 Sape dan SMA N 3 Sape Serta MAN Sape dan SMK N 1 Bima Lambu, semua berjalan dengan lancar.
Kepala SMA PGRI Sape, Junaidy, S.Pd.Fis mengaku, jumlah siswa yang mengikuti UN di sekolah setempat sebanyak 97 orang. Sementara empat siswa lainnya tidak bisa mengikuti karena satu telah menikah dan tiga lainnya menjadi tenaga kerja di luar negeri (TKI). “Alhamdulillah pelaksanaan Ujian Nasional berjalan lancar, mudah-mudahan siswa saya lulus semua tentu dengan hasil yang baik. Sistem pelaksanaan UN tahun ini merupakan awal perubahan untuk dilakukan pemetaan pendidikan demi mengukur kompetensi guru dan siswa,” ujarnya.
Sementara Kepala SMAN 1 Lambu, Drs. Usman, MM menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional di sekolahnya. Terkait soal dan lembar jawaban tidak ada yang kurang. Jumlah siswa yang mengikuti UN di sekolah setempat sebanyak 220 siswa dari SMAN 1 Lambu dan 30 siswa dari SMA PGRI Lambu sedangkan tingkat kehadiran 100 persen.
Usman berharap semua siswanya lulus 100 persen dengan hasil dan nilai yang baik. Kemudian terkait dengan sistim pelaksanaan UN, Ia berharap sistem seperti ini terus dijalankan karena sistem ujian tahun ini benar-benar untuk mengukur kompetensi guru dan siswa. Sehingga selain siswa, guru juga dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam membimbing siswa.
Meski demikian kata dia, UN bukan penentu kelulusan lagi, karena penentu kelulusan itu adalah sekolah. Jadi untuk mengukur kelulusan itu banyak aspek yang dinilai termasuk aspek sikap dan prilaku. Peserta ujian yang mendapatkan nilai rendah akan dikembalikan di sekolah untuk dilakukan pemetaan oleh sekolah yang bersangkutan. Sebab, tujuan dari pemetaan itu sendiri adalah untuk mengukur kemampuan guru dan siswa. (KS-16)
COMMENTS