Cacatan strategis DPRD yang disampaikan kepada Bupati Bima tentang sektor pariwasta direspon baik oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bima.
Cacatan strategis DPRD yang disampaikan kepada Bupati Bima tentang sektor pariwasta direspon baik oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bima. Isi catatan itu meminta sektor pariwisata di Kabupaten Bima untuk ditingkatkan sebagai upaya pemerintah menggenjot pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ilustrasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Respon itu disampaikan Sekretaris Disbudpar Kabupaten Bima, Drs. Agus Salim, M.Si, Kamis (7/5) kemarin. Agus menyampaikan apresiasi kepada DPRD Kabupaten Bima karena telah serius memperhatikan sektor pariwisata di Kabupaten Bima. Keseriusan Dewan dibuktikan melalui cacatan strategisnya beberapa waktu lalu ke Bupati. ”Kami sangat apresiasi keseriusan Dewan dalam memperhatikan sektor pariwisata,” kata Agus ditemui di ruang kerjanya.
Lanjutnya, semangat untuk membangun sektor Pariwisata tidak hanya dengan cacatan saja. Namun pihaknya sangat mengharapkan perhatian tersebut harus dibarengi dengan anggaran yang cukup. Karena untuk membangun sektor pariwisata di Kabupaten Bima butuh anggaran yang banyak. Hal tersebut menjadi kendala kurang majunya sektor pariwisata di Kabupeten Bima selama ini. ”Untuk membangun pariwisata di Kabupaten Bima, harus di dukung dengan anggaran yamng banyak,” ujarnya.
Alasannya, di wilayah Kabupaten Bima sangat banyak tempat pariwisata. Misalnya, di Pantai Wane, Pantai Rontu, Oi Wobo, Pulau Ular, Asakota, Kalaki, Pulau Kelapa dan Pantai Lariti. Karenanya, sangat membutuhkan anggaran yang memadai sehingga pihaknya bisa fokus membangun sektor pariwisata secara totalitas. ”Semoga saja dengan semangat Dewan periode ini, mampu untuk menjawab semua keinginan masyarakat dalam rangka membangun sektor pariwisata,” ujarnya.
Diakui Agus, Tahun 2015 ini, Disbudpar hanya mendapatkan alokasi APBD sebanyak Rp.1,5 Milyar. Anggaran ini selain untuk biaya operasional di dinas, juga untuk beberapa item program pariwisata yang akan dilaksanakan tahun ini. Diantaranya, perbaiki Kolam Pasanggraha di Kecamatan Wawo, pembinaan sanggar seni, kegiatan sadar wisata untuk kalangan pelajar SMP dan SMA dan pemagaran keliling di Benteng Asakota Kecamatan Soromandi. Selain itu, pengeboran Water Park untuk pengisian air masih dibicarakan secara serius dengan Bupati Bima. ”Kita masih butuh anggaran yang lain itu peningkatan Sektor pariwisata di Bima,” akunya.
Selain itu jelasnya, Pemkab Bima sedang melakukan upaya lobi ke Propinsi dan Pusat untuk mendapatkan anggaran pembangunan infrastruktur jalan menuju ke tempat pariwisata yang belum mendapatkan akses jalan. Sebelumnya, Kabupaten Bima sudah mendapatkan anggaran dari propinsi untuk pembukaan jalan di Pantai wane dan tahun ini upaya yang sama terus dilakukan untuk meminta bantuan dana pengembangan pariwisata di Kabupaten Bima. ”Kita terus semangat, dan harapan semua pihak untuk mendukung sepenuhnya program yang kami canangkan ini,” pungkasnya. (KS-17)
Ilustrasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Respon itu disampaikan Sekretaris Disbudpar Kabupaten Bima, Drs. Agus Salim, M.Si, Kamis (7/5) kemarin. Agus menyampaikan apresiasi kepada DPRD Kabupaten Bima karena telah serius memperhatikan sektor pariwisata di Kabupaten Bima. Keseriusan Dewan dibuktikan melalui cacatan strategisnya beberapa waktu lalu ke Bupati. ”Kami sangat apresiasi keseriusan Dewan dalam memperhatikan sektor pariwisata,” kata Agus ditemui di ruang kerjanya.
Lanjutnya, semangat untuk membangun sektor Pariwisata tidak hanya dengan cacatan saja. Namun pihaknya sangat mengharapkan perhatian tersebut harus dibarengi dengan anggaran yang cukup. Karena untuk membangun sektor pariwisata di Kabupaten Bima butuh anggaran yang banyak. Hal tersebut menjadi kendala kurang majunya sektor pariwisata di Kabupeten Bima selama ini. ”Untuk membangun pariwisata di Kabupaten Bima, harus di dukung dengan anggaran yamng banyak,” ujarnya.
Alasannya, di wilayah Kabupaten Bima sangat banyak tempat pariwisata. Misalnya, di Pantai Wane, Pantai Rontu, Oi Wobo, Pulau Ular, Asakota, Kalaki, Pulau Kelapa dan Pantai Lariti. Karenanya, sangat membutuhkan anggaran yang memadai sehingga pihaknya bisa fokus membangun sektor pariwisata secara totalitas. ”Semoga saja dengan semangat Dewan periode ini, mampu untuk menjawab semua keinginan masyarakat dalam rangka membangun sektor pariwisata,” ujarnya.
Diakui Agus, Tahun 2015 ini, Disbudpar hanya mendapatkan alokasi APBD sebanyak Rp.1,5 Milyar. Anggaran ini selain untuk biaya operasional di dinas, juga untuk beberapa item program pariwisata yang akan dilaksanakan tahun ini. Diantaranya, perbaiki Kolam Pasanggraha di Kecamatan Wawo, pembinaan sanggar seni, kegiatan sadar wisata untuk kalangan pelajar SMP dan SMA dan pemagaran keliling di Benteng Asakota Kecamatan Soromandi. Selain itu, pengeboran Water Park untuk pengisian air masih dibicarakan secara serius dengan Bupati Bima. ”Kita masih butuh anggaran yang lain itu peningkatan Sektor pariwisata di Bima,” akunya.
Selain itu jelasnya, Pemkab Bima sedang melakukan upaya lobi ke Propinsi dan Pusat untuk mendapatkan anggaran pembangunan infrastruktur jalan menuju ke tempat pariwisata yang belum mendapatkan akses jalan. Sebelumnya, Kabupaten Bima sudah mendapatkan anggaran dari propinsi untuk pembukaan jalan di Pantai wane dan tahun ini upaya yang sama terus dilakukan untuk meminta bantuan dana pengembangan pariwisata di Kabupaten Bima. ”Kita terus semangat, dan harapan semua pihak untuk mendukung sepenuhnya program yang kami canangkan ini,” pungkasnya. (KS-17)
COMMENTS