ntuk membekali aparatur pengelola keuangan dengan pemahaman menyeluruh terkait penyusunan Sistem dan Prosedur (Sisdur) Pengelolaan Keuangan
Bima, KS.- Untuk membekali aparatur pengelola keuangan dengan pemahaman menyeluruh terkait penyusunan Sistem dan Prosedur (Sisdur) Pengelolaan Keuangan di masing-masing Puskesmas Se-Kabupaten Bima selama dua hari, Senin sampai dengan Selasa (25/5) hingga Rabu (26/5) dilakukan Pendampingan Teknis (technical assistance) di Aula Hotel Mutmainnah.
Pada pembukaan pendampingan Penyusunan Sisdur itu, Perwakilan Kolaborasi Masyarakat dan pelayanan kesejahteraan (Kompak), Buyung Nasution, S.S dalam pemaparannya menjelaskan, merupakan pertemuan perdana dengan forum yang berbeda, dimana sebelumnya program dari Pemerintah Australia ini bernama AIPD dan telah berakhir bulan April 2015.
Dikatakannya, kegiatan dimulai pada 1 Mei 2015 dan payung besar dari kegiatan ini adalah AusAid. Kompak merupakan program induk yang didukung oleh AusAid. Selanjutnya KOMPAK menjalin kemitraan dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM-UB) yang bertugas sementara sebagai pengantar transisi selama 2 bulan ke depan.
Buyung menjelaskan, pendampingan diikuti 15 peserta dari SKPD terkait yaitu Bagian Keuangan Setda, Dinas Pendapatan, Inspektorat, Dinas Kesehatan dan 8 peserta dari delapan Puskesmas (PKM Monta, Ngali, Bolo, Soromandi, Donggo, Wawo, Belo dan PKM Madapangga). Diharapkannya, Sisdur pengelolaan keuangan daerah di Puskesmas dapat meningkatkan pelayanan bidang kesehatan khususnya di wilayah Puskesmas masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima yang diwakili oleh Sekretaris, Mohamad Saleh, M.AP dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sangat diperlukan untuk pengelolaan keuangan di Puskesmas. Sebab ada banyak hal yang perlu diperbaiki, mengingat besarnya anggaran lebih kurang Rp.1 milyar yang dikelola oleh Puskesmas yang bersumber dari dana JKN, BOK dan APBD.
Saleh memaparkan, perlu ditingkatkannya Sisdur dengan harapan pada konsultan individu (KI) menyampaikan pembelajaran yang seluas-luasnya pada peserta, termasuk berbagai regulasi tentang pengelolaan keuangan agar dapat disosialisasikan. (KS-13)
Pada pembukaan pendampingan Penyusunan Sisdur itu, Perwakilan Kolaborasi Masyarakat dan pelayanan kesejahteraan (Kompak), Buyung Nasution, S.S dalam pemaparannya menjelaskan, merupakan pertemuan perdana dengan forum yang berbeda, dimana sebelumnya program dari Pemerintah Australia ini bernama AIPD dan telah berakhir bulan April 2015.
Dikatakannya, kegiatan dimulai pada 1 Mei 2015 dan payung besar dari kegiatan ini adalah AusAid. Kompak merupakan program induk yang didukung oleh AusAid. Selanjutnya KOMPAK menjalin kemitraan dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM-UB) yang bertugas sementara sebagai pengantar transisi selama 2 bulan ke depan.
Buyung menjelaskan, pendampingan diikuti 15 peserta dari SKPD terkait yaitu Bagian Keuangan Setda, Dinas Pendapatan, Inspektorat, Dinas Kesehatan dan 8 peserta dari delapan Puskesmas (PKM Monta, Ngali, Bolo, Soromandi, Donggo, Wawo, Belo dan PKM Madapangga). Diharapkannya, Sisdur pengelolaan keuangan daerah di Puskesmas dapat meningkatkan pelayanan bidang kesehatan khususnya di wilayah Puskesmas masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima yang diwakili oleh Sekretaris, Mohamad Saleh, M.AP dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sangat diperlukan untuk pengelolaan keuangan di Puskesmas. Sebab ada banyak hal yang perlu diperbaiki, mengingat besarnya anggaran lebih kurang Rp.1 milyar yang dikelola oleh Puskesmas yang bersumber dari dana JKN, BOK dan APBD.
Saleh memaparkan, perlu ditingkatkannya Sisdur dengan harapan pada konsultan individu (KI) menyampaikan pembelajaran yang seluas-luasnya pada peserta, termasuk berbagai regulasi tentang pengelolaan keuangan agar dapat disosialisasikan. (KS-13)
COMMENTS