Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur, Senin (18/5) berkunjung ke Kantor KPU Kabupaten Bima.
Bima, KS.- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur, Senin (18/5) berkunjung ke Kantor KPU Kabupaten Bima. Kedatangan lima Komisioner dari Pulau Seribu Masjid tersebut dalam rangka koordinasi dan belajar tentang pengalaman manajemen penyelenggaraan Pemilukada di Bima agar bisa diadopsi di Lombok Timur.
“Mereka menggelar kunjungan karena ingin belajar lebih banyak soal aturan baru. Karena Tahun ini di Lotim tidak dilaksanakan Pemilukada, pesta demokrasi mereka dilakukan serentak dengan Pilkada Gubernur Tahun 2018 nanti,” ujar Ketua KPU Kabupaten Bima, Siti Nursusila, SIP, M.MIP.
Ia mengaku, kepada para tamu tersebut, disampaikan sejumlah masalah tentang penyelenggaran pemilukada. Misalnya, soal perekrutan PPK PPS, tahapan, membangun komunikasi dan koordinasi yang sangat baik dengan Pemerintah, Media dan Lembaga Lembaga lain. “Mereka (KPU Lotim) tahunya Bima itu keras dan selalu negatif. Tapi menurut Ketua KPU Lotim M. Saleh dan empat orang anggotanya, setelah mendapat penjelasan justru berbeda dari yang mereka ketahui,” katanya.
Bahkan, sambungnya, saat mendapat kunjungan dari KPU Lotim, ada LSM yang menggelar aksi dan memprotes soal pengumuman kelulusan PPK dan PPS. “Mereka melihat sendiri bagaimana dinamika yang terjadi dan kami selalu menghadapinya dengan tenang,” tuturnya.
Nursusila menambahkan, menurut mereka di Lotim dinamikanya kurang, sehingga perlu belajar banyak soal pelaksanaan tahapan yang maksimal dan melahirkan hasil Pemilukada yang baik. Sementara itu, Ketua KPU Lotim. M. Saleh yang ditemui usai pertemuan mengapresiasi peran KPU Kabupaten Bima dalam penyelenggaran Pemilukada. “Karena bagus makanya kita ngintip-ngintip,” katanya dengan senyum.
Dirinya juga mengapresiasi kinerja KPU Kabupaten Bima yang mampu menekan dinamika masyarakat yang tidak Puas dengan hasil Pemilukada. “KPU Kabupaten Bima sangat bagus menjalankan tugas,” tambahnya. (KS-13)
“Mereka menggelar kunjungan karena ingin belajar lebih banyak soal aturan baru. Karena Tahun ini di Lotim tidak dilaksanakan Pemilukada, pesta demokrasi mereka dilakukan serentak dengan Pilkada Gubernur Tahun 2018 nanti,” ujar Ketua KPU Kabupaten Bima, Siti Nursusila, SIP, M.MIP.
Ia mengaku, kepada para tamu tersebut, disampaikan sejumlah masalah tentang penyelenggaran pemilukada. Misalnya, soal perekrutan PPK PPS, tahapan, membangun komunikasi dan koordinasi yang sangat baik dengan Pemerintah, Media dan Lembaga Lembaga lain. “Mereka (KPU Lotim) tahunya Bima itu keras dan selalu negatif. Tapi menurut Ketua KPU Lotim M. Saleh dan empat orang anggotanya, setelah mendapat penjelasan justru berbeda dari yang mereka ketahui,” katanya.
Bahkan, sambungnya, saat mendapat kunjungan dari KPU Lotim, ada LSM yang menggelar aksi dan memprotes soal pengumuman kelulusan PPK dan PPS. “Mereka melihat sendiri bagaimana dinamika yang terjadi dan kami selalu menghadapinya dengan tenang,” tuturnya.
Nursusila menambahkan, menurut mereka di Lotim dinamikanya kurang, sehingga perlu belajar banyak soal pelaksanaan tahapan yang maksimal dan melahirkan hasil Pemilukada yang baik. Sementara itu, Ketua KPU Lotim. M. Saleh yang ditemui usai pertemuan mengapresiasi peran KPU Kabupaten Bima dalam penyelenggaran Pemilukada. “Karena bagus makanya kita ngintip-ngintip,” katanya dengan senyum.
Dirinya juga mengapresiasi kinerja KPU Kabupaten Bima yang mampu menekan dinamika masyarakat yang tidak Puas dengan hasil Pemilukada. “KPU Kabupaten Bima sangat bagus menjalankan tugas,” tambahnya. (KS-13)
COMMENTS