Wakil Walikota Bima H. A Rahman H Abidin SE, Jum’at (8/5) kemarin menyerahkan secara simbolis kunci Kios Pasar Penaraga kepada para pelaku Usaha.
Wakil Walikota Bima H. A Rahman H Abidin SE, Jum’at (8/5) kemarin menyerahkan secara simbolis kunci Kios Pasar Penaraga kepada para pelaku Usaha. Penyerahan itu berlangsung di Aula Kantor Walikota Bima ini. Ada sebanyak 30 pelaku usaha resmi mendapatkan kunci untuk menggunakan kios pasar penaraga sebagai tempat usaha.
Pembangunan pasar penaraga yang berasal dari dana DAK 2014 ini dengan 32 lokal kios yang dibangun. Dalam kegiatan tersebut salah satu Perbankan yakni BRI juga akan membuka teras BRI di pasar Penaraga. Hal ini diharapkan akan memudahkan para pelaku usaha untuk membangun usahanya. Begitu pula dengan masyarakat sekitar yang ingin melakukan transaksi perbankan.
Dalam laporannya Kepala Dinas Koperindag Kota Bima, Drs. Kaharudin menyampaikan kepada seluruh pelaku usaha, bahwa kios yang didapat ini bukan merupakan hak milik, tapi hanya diberikan izin pemakaian. Sehingga diharapkan kepada para pelaku usaha agar tidak dengan mudah memindahtangankan izin tersebut. Disampaikannya pula bahwa Dinas terkait akan secara kontinyu melakukan evaluasi, hal ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah.
Wakil Walikota Bima, H. A Rahman H Abidin, SE dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para pedagang yang menerima kunci kios pasar penaraga. “Ini merupakan amanat, yang saya harapkan dapat dijaga dan dirawat, serta dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya”, harap Aji Man (sapaan akrab, red).
Dijelaskannya, pasar memiliki peran yang strategis dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, maka dalam pembangunan. Dibalik peran pasar tradisional yang strategis tersebut, diperlukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan daya saing pasar tradisional. Pasar tradisional selama ini identik dengan sebuah lokasi perdagangan yang kumuh, semrawut, kotor dan merupakan sumber kemacetan lalu lintas.
Begitu pula citra pasar tradisional yang kurang baik tersebut sudah semestinya mendapat perhatian yang cukup besar, karena di dalamnya terkait dengan hajat hidup orang banyak. Pembenahan pasar tradisional menjadi tempat belanja yang bercitra positif adalah suatu tantangan yang cukup berat dan harus diupayakan sebagai rasa tanggung jawab kepada publik. “Hal inilah yang saat ini sedang kita bngun bersama, seperti halnya dengan pembangunan Pasar modern di Amahami, hal ini kita lakukan dalam rangka pembenahan pasar dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan para pelaku usaha,” jelas Wawali.
Ditekankannya bahwa pembenahan ini bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga masyarakat, pengelola pasar dan para pedagang tradisional. Semua pihak harus bekerja sama menghapus kesan negatif agar pasar tradisional masih tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat. Modernisasi bukan satu-satunya solusi, tetapi yang tidak kalah penting adalah: dilakukan peningkatan fungsi dan daya tarik pasar tradisional dalam bentuk lain, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang khas dan unik.
Dijanjikannya pula bahwa nanti secara bertahap untuk menjamin tingkat kenyamanan, keamanan, kebersihan dan ketertiban yang terpelihara dengan baik, pemerintah akan membantu pengaturan rute angkutan umum untuk memudahkan akses pasar ini bagi pedagang maupun pembeli. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan sosialisasi agar para pembeli banyak yang datang ke sini, karena pasar ini akan dijadikan sentra perekonomian wilayah Kota Bima bagian timur. (KS-13)
Pembangunan pasar penaraga yang berasal dari dana DAK 2014 ini dengan 32 lokal kios yang dibangun. Dalam kegiatan tersebut salah satu Perbankan yakni BRI juga akan membuka teras BRI di pasar Penaraga. Hal ini diharapkan akan memudahkan para pelaku usaha untuk membangun usahanya. Begitu pula dengan masyarakat sekitar yang ingin melakukan transaksi perbankan.
Dalam laporannya Kepala Dinas Koperindag Kota Bima, Drs. Kaharudin menyampaikan kepada seluruh pelaku usaha, bahwa kios yang didapat ini bukan merupakan hak milik, tapi hanya diberikan izin pemakaian. Sehingga diharapkan kepada para pelaku usaha agar tidak dengan mudah memindahtangankan izin tersebut. Disampaikannya pula bahwa Dinas terkait akan secara kontinyu melakukan evaluasi, hal ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah.
Wakil Walikota Bima, H. A Rahman H Abidin, SE dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para pedagang yang menerima kunci kios pasar penaraga. “Ini merupakan amanat, yang saya harapkan dapat dijaga dan dirawat, serta dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya”, harap Aji Man (sapaan akrab, red).
Dijelaskannya, pasar memiliki peran yang strategis dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, maka dalam pembangunan. Dibalik peran pasar tradisional yang strategis tersebut, diperlukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan daya saing pasar tradisional. Pasar tradisional selama ini identik dengan sebuah lokasi perdagangan yang kumuh, semrawut, kotor dan merupakan sumber kemacetan lalu lintas.
Begitu pula citra pasar tradisional yang kurang baik tersebut sudah semestinya mendapat perhatian yang cukup besar, karena di dalamnya terkait dengan hajat hidup orang banyak. Pembenahan pasar tradisional menjadi tempat belanja yang bercitra positif adalah suatu tantangan yang cukup berat dan harus diupayakan sebagai rasa tanggung jawab kepada publik. “Hal inilah yang saat ini sedang kita bngun bersama, seperti halnya dengan pembangunan Pasar modern di Amahami, hal ini kita lakukan dalam rangka pembenahan pasar dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan para pelaku usaha,” jelas Wawali.
Ditekankannya bahwa pembenahan ini bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga masyarakat, pengelola pasar dan para pedagang tradisional. Semua pihak harus bekerja sama menghapus kesan negatif agar pasar tradisional masih tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat. Modernisasi bukan satu-satunya solusi, tetapi yang tidak kalah penting adalah: dilakukan peningkatan fungsi dan daya tarik pasar tradisional dalam bentuk lain, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang khas dan unik.
Dijanjikannya pula bahwa nanti secara bertahap untuk menjamin tingkat kenyamanan, keamanan, kebersihan dan ketertiban yang terpelihara dengan baik, pemerintah akan membantu pengaturan rute angkutan umum untuk memudahkan akses pasar ini bagi pedagang maupun pembeli. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan sosialisasi agar para pembeli banyak yang datang ke sini, karena pasar ini akan dijadikan sentra perekonomian wilayah Kota Bima bagian timur. (KS-13)
COMMENTS