Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bima, Selasa (19/5) lalu menggelar acara peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW Tahun 1936 Hijriah.
Bima, KS.- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bima, Selasa (19/5) lalu menggelar acara peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW Tahun 1936 Hijriah. di halaman sekolah setempat. Hadir dalam acara itu Camat Bolo, unsur Muspika Bolo, tokoh agama, tokoh masyarakat, para guur dan Kepala sekolah. Hikmah Isra Mikraj disampaikan Ustad Muhammad, SPdI.
Kepala MAN 3 Bima, Ayat, SPdI dalam sambutannya mengharapkan kepada seluruh masyarakat terutama siswa agar semangat peringatan Israj mi’raj Nabi Muhammad SAW bisa menciptakan generasi berahlak mulia. Sehingga bisa menjadi masyarakat teladan bagi bangsa dan negara.
Selain itu pula, mengharapkan kepada seluruh guru dapat menjadikan momen Isra Mi’raj untuk dapat menjalankan semua visi dan misi Kementerian Agama maupun sekolah. “Dengan begitu akan dapat membawa nama baik dan reputasi instuti lembaga pendidikan ini. Baik bagi bangsa, negara dan masyarakat pada umumnya,” harap dia.
Dalam penyampaiannya, Ustad Muhammad, SPdI mengatakan, Isra Mikraj merupakan hari besar untuk diperingati umat muslim seluruh penjuru dunia. Tujuannya untuk mengenang kembali perjalanan Rasullullah agar umat Islam bisa mengambil pelajaran dan pengetahuan. Khususnya bagi para pelajar sebagai generasi muda Islam.
Dalam riwayat paparnya, satu tahun sebelum Isra Mi’raj terjadi merupakan tahun kesedihan yang dialami Rasulullah karena pada tahun tersebut banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya. Dimulai dari wafatnya paman beliau, Abi Thalib bin Muthalib, kemudian disusul istri tercinta, Siti Khadijah, ditambah lagi perlakuan penolakan dakwah Nabi dengan dilempari dengan batu dan cemooh sehingga Rasulullah merasa tertekan dan sedih. Bisa dibilang bahwa tahun tersebut menjadi titik terendah dalam kehidupan beliau.
Menurutnya, ada hal yang harus selalu kita ingat di dalam kehidupan kita bahwa titik terendah merupakan titik awal untuk menuju pada titik naik pada kehidupan kita. Hal ini terbukti dengan peristiwa Isra Mi’raj yang terjadi pada Rasulullah. Allah menghibur hati Rasulullah dengan memerintahkan beliau untuk menjalankan sholat 5 rakaat. Allah menunjukkan kepada Rasulullah beserta umatnya bahwa untuk naik ke satu titik dalam kehidupan kita, harus mengalami ujian terlebih dahulu. Ketika melalui ujian itu lah kita harusnya senantiasa beriman dan bertaqwa di jalan-Nya. Karena hanya Allah lah yang menjadi tempat menyembah, meminta dan menyandarkan segala sesuatunya.
Untuk itu, diharapkannya pada semua siswa MAN 3 Bima, guru beserta para pegawai dapat mengimplementasikan atau tetap beristiqomah dengan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulluh setelah perjalanan Isra’ Mi’raj. (KS-11)
Kepala MAN 3 Bima, Ayat, SPdI dalam sambutannya mengharapkan kepada seluruh masyarakat terutama siswa agar semangat peringatan Israj mi’raj Nabi Muhammad SAW bisa menciptakan generasi berahlak mulia. Sehingga bisa menjadi masyarakat teladan bagi bangsa dan negara.
Selain itu pula, mengharapkan kepada seluruh guru dapat menjadikan momen Isra Mi’raj untuk dapat menjalankan semua visi dan misi Kementerian Agama maupun sekolah. “Dengan begitu akan dapat membawa nama baik dan reputasi instuti lembaga pendidikan ini. Baik bagi bangsa, negara dan masyarakat pada umumnya,” harap dia.
Dalam penyampaiannya, Ustad Muhammad, SPdI mengatakan, Isra Mikraj merupakan hari besar untuk diperingati umat muslim seluruh penjuru dunia. Tujuannya untuk mengenang kembali perjalanan Rasullullah agar umat Islam bisa mengambil pelajaran dan pengetahuan. Khususnya bagi para pelajar sebagai generasi muda Islam.
Dalam riwayat paparnya, satu tahun sebelum Isra Mi’raj terjadi merupakan tahun kesedihan yang dialami Rasulullah karena pada tahun tersebut banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya. Dimulai dari wafatnya paman beliau, Abi Thalib bin Muthalib, kemudian disusul istri tercinta, Siti Khadijah, ditambah lagi perlakuan penolakan dakwah Nabi dengan dilempari dengan batu dan cemooh sehingga Rasulullah merasa tertekan dan sedih. Bisa dibilang bahwa tahun tersebut menjadi titik terendah dalam kehidupan beliau.
Menurutnya, ada hal yang harus selalu kita ingat di dalam kehidupan kita bahwa titik terendah merupakan titik awal untuk menuju pada titik naik pada kehidupan kita. Hal ini terbukti dengan peristiwa Isra Mi’raj yang terjadi pada Rasulullah. Allah menghibur hati Rasulullah dengan memerintahkan beliau untuk menjalankan sholat 5 rakaat. Allah menunjukkan kepada Rasulullah beserta umatnya bahwa untuk naik ke satu titik dalam kehidupan kita, harus mengalami ujian terlebih dahulu. Ketika melalui ujian itu lah kita harusnya senantiasa beriman dan bertaqwa di jalan-Nya. Karena hanya Allah lah yang menjadi tempat menyembah, meminta dan menyandarkan segala sesuatunya.
Untuk itu, diharapkannya pada semua siswa MAN 3 Bima, guru beserta para pegawai dapat mengimplementasikan atau tetap beristiqomah dengan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulluh setelah perjalanan Isra’ Mi’raj. (KS-11)
COMMENTS