Berkat perjuangan itu, Kabupaten mendapat jatah 21 SMA dan 12 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sehingga total sekolah yang mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini yakni sebanyak 33 SMA.
Bima, KS.- Semangat dan kerja keras Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) untuk memajukaan pendidikan, patut diacungi jempol. Betapa tidak, Tahun 2015 ini kabupaten berhasil mendatangkan Anggaran Pusat miliaran rupiah untuk proyek rehab gedung sekolah.
Berkat perjuangan itu, Kabupaten mendapat jatah 21 SMA dan 12 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sehingga total sekolah yang mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini yakni sebanyak 33 SMA. "InsyaAllah, dalam waktu dekat 33 sekolah itu akan mulai mengerjakan proyek tersebut," kata Kepala Dinas Dikpora, Tajudin, SH Rabu (27/05) di Hotel La Ila.
Diakuinya, total anggaran yang dihabiskan untuk proyek tersebut mencapai Rp.6 Miliar lebih. Untuk SMA Rp.3,5 Miliar, sedangkan SMK Rp.2,8 Miliar. "Alhamdulillah, kita sukses mendatangkan anggaran bernilai besar, itu baru SMA, belum SD dan SMP," ujarnya.
Namun, anggaran itu tidak saja untuk pekerjaan rehab. Tapi, juga untuk bangun baru, seperti pembangunan perpustakaan, Laboratorium dan Ruang Kelas Baru (RKB)."Sebagian rehab ringan, sedang dan berat.Tapi, rehab ringan disarankan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos)," tandasnya.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) itu menegaskan untuk tidak mencampur adukan persoalan pekerjaan dengan politik. Apalagi, sampai memanfaatkan anggaran proyek untuk memperkaya diri dan atau kelompok tertentu. Lagipula katanya, praktek pada proyek rehab tahun sebelumnya yang berujung pada proses hukum merupakan pelajaran berharga, agar tidak melakukan tindakan serupa pada pekerjaan ini.
"Manfaatkan anggaran semata-mata untuk keperluan proyek, jangan sampai disalahgunakan. Karena, resikonya sangat besar, hidup dibalik jeruji besi dan sanksi sesuai aturan yang berlaku di pemerintah. Intinya, kerjakan proyek sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB),jika tidak ingin berurusan dengan hukum," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Ia juga menghimbau agar pihak sekolah melibatkan masyarakat dalam pekerjaan tersebut. Salah satunya, komite sekolah. Karena, keberhasilan pemerintah hingga sukses mendatangkan anggaran bernilai besar untuk kemajuan dunia pendidikan tidak terlepas dari dukungan dan do,a masyarakat. "Peranan masyarakat sangat besar, jadi bekerjasamalah dengan masyarakat. Agar tercapai hasil yang diharapkan," pintanya. (KS-09)
Berkat perjuangan itu, Kabupaten mendapat jatah 21 SMA dan 12 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sehingga total sekolah yang mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini yakni sebanyak 33 SMA. "InsyaAllah, dalam waktu dekat 33 sekolah itu akan mulai mengerjakan proyek tersebut," kata Kepala Dinas Dikpora, Tajudin, SH Rabu (27/05) di Hotel La Ila.
Diakuinya, total anggaran yang dihabiskan untuk proyek tersebut mencapai Rp.6 Miliar lebih. Untuk SMA Rp.3,5 Miliar, sedangkan SMK Rp.2,8 Miliar. "Alhamdulillah, kita sukses mendatangkan anggaran bernilai besar, itu baru SMA, belum SD dan SMP," ujarnya.
Namun, anggaran itu tidak saja untuk pekerjaan rehab. Tapi, juga untuk bangun baru, seperti pembangunan perpustakaan, Laboratorium dan Ruang Kelas Baru (RKB)."Sebagian rehab ringan, sedang dan berat.Tapi, rehab ringan disarankan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos)," tandasnya.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) itu menegaskan untuk tidak mencampur adukan persoalan pekerjaan dengan politik. Apalagi, sampai memanfaatkan anggaran proyek untuk memperkaya diri dan atau kelompok tertentu. Lagipula katanya, praktek pada proyek rehab tahun sebelumnya yang berujung pada proses hukum merupakan pelajaran berharga, agar tidak melakukan tindakan serupa pada pekerjaan ini.
"Manfaatkan anggaran semata-mata untuk keperluan proyek, jangan sampai disalahgunakan. Karena, resikonya sangat besar, hidup dibalik jeruji besi dan sanksi sesuai aturan yang berlaku di pemerintah. Intinya, kerjakan proyek sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB),jika tidak ingin berurusan dengan hukum," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Ia juga menghimbau agar pihak sekolah melibatkan masyarakat dalam pekerjaan tersebut. Salah satunya, komite sekolah. Karena, keberhasilan pemerintah hingga sukses mendatangkan anggaran bernilai besar untuk kemajuan dunia pendidikan tidak terlepas dari dukungan dan do,a masyarakat. "Peranan masyarakat sangat besar, jadi bekerjasamalah dengan masyarakat. Agar tercapai hasil yang diharapkan," pintanya. (KS-09)
COMMENTS