Kabar bergabungnya Demokrat ke Nasdem sebagai partai pengusung H.Syafrudin dibenarkan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, Sakura H.Abidin Kamis (16/7) di Kediamanya.
Bima, KS.- Beragam asumsi seputar koalisi partai untuk kendaraan politik pada momen pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bima periode 2016-2021, terus bermunculan. Salah satunya, isu santer soal arah dukungan, koalisi dan keberpihakan serta pengusungan pasangan Calon Bupati (Cabup) oleh Partai Demokrat pada 9 Desember 2015 mendatang. Namun dalam dunia politik tidak ada yang pasti, dapat berubah dalam waktu sekejap. Bahkan, isu dapat berubah menjadi kenyataan.
Demikian halnya, upaya melalui komunikasi dan lobi yang hampir mencapai kesepakatan (deal politik) pun bisa tak membuahkan hasil sesuai harapan. Kendati moment pendaftaran pasangan calon di KPU tinggal menghitung hari, tapi sejauh ini belum ada kepastian sikap para kandidat, lebih-lebih koalisi parpol berikut partai pengusung. Kecuali, cabup incumbent, Drs.H.Syafrudin, HM.Nur,M.Pd yang sudah resmi diusung Nasdem. Bahkan informasi terkuat yang diperoleh, Nasdem juga telah berkoalisi dengan PDI-P termasuk Demokrat.
Kabar bergabungnya Demokrat ke Nasdem sebagai partai pengusung H.Syafrudin dibenarkan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, Sakura H.Abidin Kamis (16/7) di Kediamanya. Hanya saja belum ada SK Penetapan, tapi politisi srikandi itu mengaku SK itu akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini. "Saya bisa pastikan, demokrat akan mengusung H.Syafru, meski SK penetapanya belum ada. Apalagi, DPP sudah menginstrukikan pada kami pengurus tingkat daerah untuk mengusung cabup incumbent pada momen dimaksud," ujar Sakura kepada Koran Stabilitas.
Instruksi pusat dalam kaitan itu lanjutnya, tentu memiliki dasar dan alasan. Selain karena incumben katanya, bisa jadi lantaran H.Syafru yang telah resmi mengantongi SK penetapan pengusungan dari parpol. Meski baru nasdem, kemudian diperkuat lagi menyusul informasi rekomendasi PDI-P pusat untuk calon yang masih aktif menjabat Bupati Bima tersebut. "Mungkin itu beberapa dasar, alasan bagi Demokrat pusat mengeluarkan instruksi demikian. Artinya, Nasdem, PDI-P dan Demokrat akan berkoalisi mengusung H.Syafru. Tapi , kita tunggu saja hingga SK itu keluar, yang jelas saya sudah diinstruksikan untuk mengusung cabup incumbent," tegas Sakura yang juga memiliki hubungan darah dengan Adi Mahyudi.
Pada momen itu, Sakura membantah informasi pembayaran Demokrat senilai ratusan juta untuk berkoalisi. Lagipula, di demokrat tidak ada yang namanya bayar membayar partai."Itu fitnah, Demokrat berkoalisi bukan karena dibayar. Kami mendukung cabup yang berpeluang besar menang, apalagi pusat telah menginstrusikan agar mengusung cabup incumben," terangnya. (KS-09)
Demikian halnya, upaya melalui komunikasi dan lobi yang hampir mencapai kesepakatan (deal politik) pun bisa tak membuahkan hasil sesuai harapan. Kendati moment pendaftaran pasangan calon di KPU tinggal menghitung hari, tapi sejauh ini belum ada kepastian sikap para kandidat, lebih-lebih koalisi parpol berikut partai pengusung. Kecuali, cabup incumbent, Drs.H.Syafrudin, HM.Nur,M.Pd yang sudah resmi diusung Nasdem. Bahkan informasi terkuat yang diperoleh, Nasdem juga telah berkoalisi dengan PDI-P termasuk Demokrat.
Kabar bergabungnya Demokrat ke Nasdem sebagai partai pengusung H.Syafrudin dibenarkan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, Sakura H.Abidin Kamis (16/7) di Kediamanya. Hanya saja belum ada SK Penetapan, tapi politisi srikandi itu mengaku SK itu akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini. "Saya bisa pastikan, demokrat akan mengusung H.Syafru, meski SK penetapanya belum ada. Apalagi, DPP sudah menginstrukikan pada kami pengurus tingkat daerah untuk mengusung cabup incumbent pada momen dimaksud," ujar Sakura kepada Koran Stabilitas.
Instruksi pusat dalam kaitan itu lanjutnya, tentu memiliki dasar dan alasan. Selain karena incumben katanya, bisa jadi lantaran H.Syafru yang telah resmi mengantongi SK penetapan pengusungan dari parpol. Meski baru nasdem, kemudian diperkuat lagi menyusul informasi rekomendasi PDI-P pusat untuk calon yang masih aktif menjabat Bupati Bima tersebut. "Mungkin itu beberapa dasar, alasan bagi Demokrat pusat mengeluarkan instruksi demikian. Artinya, Nasdem, PDI-P dan Demokrat akan berkoalisi mengusung H.Syafru. Tapi , kita tunggu saja hingga SK itu keluar, yang jelas saya sudah diinstruksikan untuk mengusung cabup incumbent," tegas Sakura yang juga memiliki hubungan darah dengan Adi Mahyudi.
Pada momen itu, Sakura membantah informasi pembayaran Demokrat senilai ratusan juta untuk berkoalisi. Lagipula, di demokrat tidak ada yang namanya bayar membayar partai."Itu fitnah, Demokrat berkoalisi bukan karena dibayar. Kami mendukung cabup yang berpeluang besar menang, apalagi pusat telah menginstrusikan agar mengusung cabup incumben," terangnya. (KS-09)
COMMENTS