SDN Inpres Bontokape Kecamatan Bolo saat ini tengah mengerjakan Proyek dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Kegiatan tersebut melibatkan semua unsur disekolah
Bima, KS.- SDN Inpres Bontokape Kecamatan Bolo saat ini tengah mengerjakan Proyek dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Kegiatan tersebut melibatkan semua unsur disekolah. Mulai dari komite sekolah hingga para guru yang mengajar disekolah tersebut.
Sebelum mengerjalkan proyek DAK itu, pihak sekolah melakukan rapat bersama untuk bentuk panitia. Pekerjaan dilakukan secara swakelola itu sudah pada tahap pengerjaan awal.
Kepala SDN Inpres Bontokape, Syafrudin, Selasa (25/8) dalam keterangan persnya menyampaikan jika pihaknya sudah mencairkan dana termin pertama di Bank BPD Cabang Bolo untuk rehab 2 Ruangan Kelas Belajar (RKB)
Selanjutnya uang termin tersebut diserahkan langsung kepada ketua panitia pembangunan secara utuh. Hal itu dilakukan merupakan bentuk sikap transparan dirinya dalam mengelola uang Negara. “Saya hanya mengamati hasil kerja panitia saja,” katanya.
Sebagai penanggung jawab proyek DAK itu, ia akan memberikan pandangan dan arahan kepada panitia untuk bekerja sesuai juknak dan juknis. Jika tidak, itu akan menjadi temuan pihak berwenang sehingga akan menghambat proses pembangunan ruangan belajar.
Menurutnya untuk termin pertama, tidak begitu banyak anggaran. Untuk mempercepat pelaksanaan proyek itu, ia bisa melakukan spikulasi dengan melakukan pinjaman uang. Hal itu dilakukan agar siswa bisa belajar dengan nyaman. “Kami akan kerja cepat sesuai dengan target yang diberikan,” ujarnya.
Lanjutnya, diakhir masa pensiunnya, ia ingin memberikan hal yang positif kepada sekolah yang ia pimpin itu. sehingga bisa dikenang oleh siswa dan semua guru yang ada disekolah itu. “Ini bentuk pengabdian saya disisa masa jabatan saya, semoga ini menjadi amalan baik buat saya kelak,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua panitia pembangunan rehab SDN Inpres Bontokape, Yasin Idris S,Pd Selasa (25/15) pada Koran ini berjanji akan melaksanakan proyek DAK ini dengan sebaik-baiknya. Ia akan segera menuntaskan kegiatan rehab ruang belajar itu dengan waktu yang ditentukan.
Ia juga bangga dengan sikap keterbukaan kepala sekolah. Dengan keadaan tersebut, jelas akan memotivasi pihaknya untuk terus bekerja secara maksimal. “Saya tidak akan mengecewakan semua pihak, terutama kepala sekolah yang sudah percayakan kepada saya untuk melaksanakan program ini,” terangnya. (KS-11)
Sebelum mengerjalkan proyek DAK itu, pihak sekolah melakukan rapat bersama untuk bentuk panitia. Pekerjaan dilakukan secara swakelola itu sudah pada tahap pengerjaan awal.
Kepala SDN Inpres Bontokape, Syafrudin, Selasa (25/8) dalam keterangan persnya menyampaikan jika pihaknya sudah mencairkan dana termin pertama di Bank BPD Cabang Bolo untuk rehab 2 Ruangan Kelas Belajar (RKB)
Selanjutnya uang termin tersebut diserahkan langsung kepada ketua panitia pembangunan secara utuh. Hal itu dilakukan merupakan bentuk sikap transparan dirinya dalam mengelola uang Negara. “Saya hanya mengamati hasil kerja panitia saja,” katanya.
Sebagai penanggung jawab proyek DAK itu, ia akan memberikan pandangan dan arahan kepada panitia untuk bekerja sesuai juknak dan juknis. Jika tidak, itu akan menjadi temuan pihak berwenang sehingga akan menghambat proses pembangunan ruangan belajar.
Menurutnya untuk termin pertama, tidak begitu banyak anggaran. Untuk mempercepat pelaksanaan proyek itu, ia bisa melakukan spikulasi dengan melakukan pinjaman uang. Hal itu dilakukan agar siswa bisa belajar dengan nyaman. “Kami akan kerja cepat sesuai dengan target yang diberikan,” ujarnya.
Lanjutnya, diakhir masa pensiunnya, ia ingin memberikan hal yang positif kepada sekolah yang ia pimpin itu. sehingga bisa dikenang oleh siswa dan semua guru yang ada disekolah itu. “Ini bentuk pengabdian saya disisa masa jabatan saya, semoga ini menjadi amalan baik buat saya kelak,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua panitia pembangunan rehab SDN Inpres Bontokape, Yasin Idris S,Pd Selasa (25/15) pada Koran ini berjanji akan melaksanakan proyek DAK ini dengan sebaik-baiknya. Ia akan segera menuntaskan kegiatan rehab ruang belajar itu dengan waktu yang ditentukan.
Ia juga bangga dengan sikap keterbukaan kepala sekolah. Dengan keadaan tersebut, jelas akan memotivasi pihaknya untuk terus bekerja secara maksimal. “Saya tidak akan mengecewakan semua pihak, terutama kepala sekolah yang sudah percayakan kepada saya untuk melaksanakan program ini,” terangnya. (KS-11)
COMMENTS