Bahkan, ada yang menekuni usaha jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, minyak tanah (mitan) dan bensin.
Kota Bima, KS.- Anggota Polri selain menjalankan tugas untuk melayani,mengayomi, melindungi demi terciptanya keamanan dan ketertiban rakyat juga Negara. Namun, juga dituntut untuk melaksanakan beban tugas tanggungggjawab untuk keluarga, salah satunya mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan hidup istri dan anak. Tetapi, untuk memenuhi beban hidup keluarga tak cukup dengan hanya mengandalkan gaji sebagai anggota polisi. Melainkan, dibutuhkan penghasilan lain dari usaha,bisnis sampingan.
Ilustrasi
Nah, dari sekian banyak anggota polisi se Indonesia, terdapat beragam jenis usaha sampingan yang ditekuni demi menambah penghasilan untuk memenuhi biaya kehidupan. Antara lain, biaya kesehatan dan pendidikan. Bentuknya, membuka usaha kios, jualan sembilan bahan pokok (sembako), kredit segala macam bentuk dan jenis barang serta bisnis lain yang menghasilkan uang. Bahkan, ada yang menekuni usaha jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, minyak tanah (mitan) dan bensin.
Seperti halnya yang dilakoni,Brigadir Sunardin salah seorang anggota Polres Bima Kota. Anggota penegak hukum yang kini bertugas di KP3 itu menekuni usaha penjualan bensin eceran, tapi bukan menggunakan botol seperti yang biasa terlihat. Melainkan, menggunakan fasilitas Pertamina baru atau yang dikenal dengan Pertamini. Usaha dimaksud semata-mata demi menambah sekaligus memenuhi biaya hidup sehari-hari."Saya jalani usaha ini demi memenuhi biaya hidup sehari-hari," kata Sunardin kepada Koran Stabilitas saat duduk santai usai melayani konsumen yang sebagian besar dari pengendara roda dua (sepeda motor).
Keuntungan atas usaha sampingan yang tengah dijalaninya tidak terlalu besar, hanya cukup untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari. Namun, soal itu tak dipikirkan apalagi sampai menghentikan tekadnya untuk meneruskan usaha tersebut. Justru, menjadi motivasi dan pelajaran berharga agar dirinya senantiasa bersyukur atas limpahan rezeki dari usaha yang baru beberapa hari dijalani."Prinsip saya, besar kecilnya keuntungan bukan masalah, yang penting halal. Intinya, apa dan berapapun hasil yang didapat akan berkah jika kita pintar mensyukurinya. Karena dari hasil itu beban biaya hidup saya dapat diatasi," ujarnya.
Selain membantu meringankan beban hidup keluarga, usaha itu juga berguna bagi orang lain manfaatnya, tersedia lapangan pekerjaaan bagi pengangguran di lingkungn tempat tinggalnya di Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima. Praktis, generasi muda yang kesulitan mendapat pekerjaan ia manfaatkan . Mengingat, terdapat tugas besar kenegaraan sebagai polisi yang harus ia laksanakan."Saat bertugas sebagai polisi, saya percayakan pada adik kampung saya untuk menjalankan aktivitas usaha ini. Alhamdulillah, keuntungan atas usaha ini, sebagiannya dapat dimanfaatkan untuk menghargai hasil keringat (gaji) yang bersangkutan. Manfaat lain yang saya rasakan dari usaha ini, menyediakan lapangan pekerjaan bagi pengangguran. Jujur, saya merasa bangga, karena saya dapat berbuat untuk adik-adik saya yang menganggur, Sehingga,” terangnya seraya menyampaikan tetap mengutamakan tugas sebagai anggota polisi ketimbang usaha sampiangan yang tengah dijalaninya. (KS-Anhar)
Ilustrasi
Nah, dari sekian banyak anggota polisi se Indonesia, terdapat beragam jenis usaha sampingan yang ditekuni demi menambah penghasilan untuk memenuhi biaya kehidupan. Antara lain, biaya kesehatan dan pendidikan. Bentuknya, membuka usaha kios, jualan sembilan bahan pokok (sembako), kredit segala macam bentuk dan jenis barang serta bisnis lain yang menghasilkan uang. Bahkan, ada yang menekuni usaha jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, minyak tanah (mitan) dan bensin.
Seperti halnya yang dilakoni,Brigadir Sunardin salah seorang anggota Polres Bima Kota. Anggota penegak hukum yang kini bertugas di KP3 itu menekuni usaha penjualan bensin eceran, tapi bukan menggunakan botol seperti yang biasa terlihat. Melainkan, menggunakan fasilitas Pertamina baru atau yang dikenal dengan Pertamini. Usaha dimaksud semata-mata demi menambah sekaligus memenuhi biaya hidup sehari-hari."Saya jalani usaha ini demi memenuhi biaya hidup sehari-hari," kata Sunardin kepada Koran Stabilitas saat duduk santai usai melayani konsumen yang sebagian besar dari pengendara roda dua (sepeda motor).
Keuntungan atas usaha sampingan yang tengah dijalaninya tidak terlalu besar, hanya cukup untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari. Namun, soal itu tak dipikirkan apalagi sampai menghentikan tekadnya untuk meneruskan usaha tersebut. Justru, menjadi motivasi dan pelajaran berharga agar dirinya senantiasa bersyukur atas limpahan rezeki dari usaha yang baru beberapa hari dijalani."Prinsip saya, besar kecilnya keuntungan bukan masalah, yang penting halal. Intinya, apa dan berapapun hasil yang didapat akan berkah jika kita pintar mensyukurinya. Karena dari hasil itu beban biaya hidup saya dapat diatasi," ujarnya.
Selain membantu meringankan beban hidup keluarga, usaha itu juga berguna bagi orang lain manfaatnya, tersedia lapangan pekerjaaan bagi pengangguran di lingkungn tempat tinggalnya di Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima. Praktis, generasi muda yang kesulitan mendapat pekerjaan ia manfaatkan . Mengingat, terdapat tugas besar kenegaraan sebagai polisi yang harus ia laksanakan."Saat bertugas sebagai polisi, saya percayakan pada adik kampung saya untuk menjalankan aktivitas usaha ini. Alhamdulillah, keuntungan atas usaha ini, sebagiannya dapat dimanfaatkan untuk menghargai hasil keringat (gaji) yang bersangkutan. Manfaat lain yang saya rasakan dari usaha ini, menyediakan lapangan pekerjaan bagi pengangguran. Jujur, saya merasa bangga, karena saya dapat berbuat untuk adik-adik saya yang menganggur, Sehingga,” terangnya seraya menyampaikan tetap mengutamakan tugas sebagai anggota polisi ketimbang usaha sampiangan yang tengah dijalaninya. (KS-Anhar)
COMMENTS