Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima, menggelar pertemuan terbatas dengan pimpinan daerah, Kapolda dan Panwaslu di Paruga Nae
Bima, KS.- Benyikapi beberapa insiden, saat digelarnya kampanye terbatas sejumlah Pasangan Calon (Paslon), beberapa waktu lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima, menggelar pertemuan terbatas dengan pimpinan daerah, Kapolda dan Panwaslu di Paruga Nae, Selasa (6/10).
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Pada kesempatan itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima Nur Susila S Sip, mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bima, Pemilukada merupakan pesta rakyat.Yang harus dijaga bersama, ditaati dan dihormati.“Hanya saja dalam memaknai pesta demokrasi ini, jangan terlalu berlebihan.Jika berlebihan, tentunya akan banyak hal yang akan timbul, kemudian dapat berbenturan dengan aturan,”ingatnya.
Ketua KPU, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bima, untuk belajar dari pengalaman dan peristiwa serta insiden yang telah terjadi, agar hal itu betul betul dicermati dan dievaluasi oleh seluruh komponen termasuk masyarakat lebih lebih, para simpatisan dan juga pendukung masing masing Paslon. “Mari kita berpesta, tetapi berpesta dengan santun, dengan menjunjung tinggi aturan apalagi ini adalah pesta demokrasi,”ajaknya.
Dikatakannya sesungguhnya, pesta demokrasi dapat dilaksanakan secara sederhana, walaupun tetap meriah, kalau semua pihak dapat memahami apa sesungguhnya pesta demokrasi yang sesungguhnya. “Untuk konflik kemarin jangan terulang kembali. Sebab, akan mengganggu pesta demokrasi yang tengah berjalan, marilah sama sama tetap menahan diri untuk menjaga daerah tetap aman,” ajaknya.
Ketika ditanya,benturan yang terjadi antar pendukung Paslon belum lama ini, akibat jadwal yang tidak singkron antara paslon satu dengan paslon lainnya, dibantah Nur Susilawati,SP. Menurut dia, jadwal kampanye adalah berasal dari kesepakatan Paslon, kemudian disusun oleh KPU. “Jadwal yang sudah ada tetap berjalan. Tetapi tentunya ada beberapa hal yang dibuat, misalnya tidak saling melewati jadwal yang disepakati. Nanti juga tetap ada koordinasi dengan pihak keamanan,” akunya.
Ketika ditanya, disinggung penetapan jadwal antara Paslon yang pendukungnya yang bentrok tersebut, disebabkan oleh penetapan jadwal yang juga berbenturan oleh KPU, itupun dibantah Sri Kandi KPU Kabupaten Bima. “Tentu tidak, pada prinsipnya KPU telah membagi pada empat zona.Cuman karena tidak bisa membagi waktu yang tengah berjalan oleh paslon yang satu dengan paslon yang lain, sehingga saling tabrakan yang mengakibatkan terjadinya insiden itu,”elaknya.
Ditanya terkait dengan adanya sinyalemen, sejumlah Paslon yang pamer kekuatan dengan melibatkan banyak massa dalam Kampanye terbatasnya, sehingga berpotensi memicu kecemburuan antara pendukung satu dengan pendukung lainnya. Susila enggan memberikan tanggapan.Ia mengarahkan wartawan untuk mempertanyakan hal itu kepada Panwaslu. “Jangan tanya saya soal itu, silahkan ke Panwaslu yang berhak menjawab,” pungkasnya. (KS-Her)
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Pada kesempatan itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima Nur Susila S Sip, mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bima, Pemilukada merupakan pesta rakyat.Yang harus dijaga bersama, ditaati dan dihormati.“Hanya saja dalam memaknai pesta demokrasi ini, jangan terlalu berlebihan.Jika berlebihan, tentunya akan banyak hal yang akan timbul, kemudian dapat berbenturan dengan aturan,”ingatnya.
Ketua KPU, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bima, untuk belajar dari pengalaman dan peristiwa serta insiden yang telah terjadi, agar hal itu betul betul dicermati dan dievaluasi oleh seluruh komponen termasuk masyarakat lebih lebih, para simpatisan dan juga pendukung masing masing Paslon. “Mari kita berpesta, tetapi berpesta dengan santun, dengan menjunjung tinggi aturan apalagi ini adalah pesta demokrasi,”ajaknya.
Dikatakannya sesungguhnya, pesta demokrasi dapat dilaksanakan secara sederhana, walaupun tetap meriah, kalau semua pihak dapat memahami apa sesungguhnya pesta demokrasi yang sesungguhnya. “Untuk konflik kemarin jangan terulang kembali. Sebab, akan mengganggu pesta demokrasi yang tengah berjalan, marilah sama sama tetap menahan diri untuk menjaga daerah tetap aman,” ajaknya.
Ketika ditanya,benturan yang terjadi antar pendukung Paslon belum lama ini, akibat jadwal yang tidak singkron antara paslon satu dengan paslon lainnya, dibantah Nur Susilawati,SP. Menurut dia, jadwal kampanye adalah berasal dari kesepakatan Paslon, kemudian disusun oleh KPU. “Jadwal yang sudah ada tetap berjalan. Tetapi tentunya ada beberapa hal yang dibuat, misalnya tidak saling melewati jadwal yang disepakati. Nanti juga tetap ada koordinasi dengan pihak keamanan,” akunya.
Ketika ditanya, disinggung penetapan jadwal antara Paslon yang pendukungnya yang bentrok tersebut, disebabkan oleh penetapan jadwal yang juga berbenturan oleh KPU, itupun dibantah Sri Kandi KPU Kabupaten Bima. “Tentu tidak, pada prinsipnya KPU telah membagi pada empat zona.Cuman karena tidak bisa membagi waktu yang tengah berjalan oleh paslon yang satu dengan paslon yang lain, sehingga saling tabrakan yang mengakibatkan terjadinya insiden itu,”elaknya.
Ditanya terkait dengan adanya sinyalemen, sejumlah Paslon yang pamer kekuatan dengan melibatkan banyak massa dalam Kampanye terbatasnya, sehingga berpotensi memicu kecemburuan antara pendukung satu dengan pendukung lainnya. Susila enggan memberikan tanggapan.Ia mengarahkan wartawan untuk mempertanyakan hal itu kepada Panwaslu. “Jangan tanya saya soal itu, silahkan ke Panwaslu yang berhak menjawab,” pungkasnya. (KS-Her)
COMMENTS