Hingga saat ini, belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh Warga setempat. Hal itu disebabkan penerangan listrik hingga setahun pembanbunan Pustu tersebut, belum juga terpasang, oleh PLN Unit Wera.
Bima, KS.- Keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Rangga Solo Kecamatan Wera Kabupaten Bima, yang dikerjakan oleh TPK PNPM Desa Rangga Solo dan Desa Bala Kecamatan Wera tahun 2014 lalu, sampai saat ini belum dipasang KWH Meter, sementara biaya sudah diterima oleh pihak PLN unit Wera sejak tahun lalu.
Hingga saat ini, belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh Warga setempat. Hal itu disebabkan penerangan listrik hingga setahun pembanbunan Pustu tersebut, belum juga terpasang, oleh PLN Unit Wera.
Infomasi yang diendus Koran Stbilitas, biasa pemasangan KWH untuk Pustu tersebut, telah lama dibayarkan ke PLN Unit Wera, namun hingga saat ini belum juga ada realisasinya, sehingga pelayanan Pustu, terbatas hanya disiang hari saja.
Sekertaris TPK PNPM Rangga solo M.Nor, yang dikonfirmasi wartawan Koran Stabilitas via phonsel (20/10) mengatakan, pihak PNPM sudah menyerahkan biaya pemasangan baru, sebesar Rp 2,5 juta pada PLN Unit Wera, namun hingga saat ini belum juga direalisasikan. “ Biaya pemasangan listrik Pustu Desa Rangga Solo, telah dibayarkan sejak tahun 2014 lalu, bersamaan dengan Pustu di Dusun Radu Desa Bala. Tapi kami heran kok sampai detik ini, KWHnya belum juga terpasang,”sesal M Nor.
Ironisnya, pihak PLN unit tidak bertanggung jawab, terkait dengan tidak terpasangnya KWH di Pustu Desa Rangga Solo tersebut, dengan alasan uang pembayaran pemasangan baru KWH tersebut, tidak masuk dalam daftar pelayanan, yang ada di PLN Unit Wera. Kepala PLN unit Wera Arry Ardyawan yang dikonfirmasi Koran Stabilitas via phonsel (20/10) mengungkapkan, pihaknya melakukan pemasangan untuk pelanggan baru apabila sudah terdaftar di kantor PLN Unit Wera. “Yang mendaftar baru tersebut akan disurvey untuk dipasang, akan tetapi untuk Pustu Desa Rangga Solo tidak ada dalam daftar pemasangan baru di Kantor kami, sehingga tidak kami tindak lanjuti,”ujarnya.
Ketika diinformasikan bahw uang pemasangan baru itu dibayarkan kepada alah seorang pegawai PLN Unit Wera, Kepala PLN Unit wera itu, mengaku tidak mengetahuinya. Karena pembayaran tersebut tidak masuk dikas Kantor. “ Yang kami layani hanya, Calon pelanggan yang ,mendaftarkannya dikantor, kalau diluar itu, kami tidak bertanggungjawab,”tegasnya.
Sementara itu Mantan kepala PLN Unit Wera Ahmad, beberapa waktu lalu membenarkan Pustu Rangga Solo, telah membayar biaya pemasangan KWH tersebut, namun pembayaran dilakukan kepada oknum pegawai, sehingga biaya tersebut tidak masuk ke Kantor PLN unit Wera. “Saya mendengar laporan, yang menerima biaya pendaftaran itu pegawai PLN Syamsi, tetapi dia telah pergi ke Kalimantan dengan membawa serta uang tersebut, sehingga PLN unit Wera tidak mengetahuinya, dan itu pun diluar tanggungjawab PLN Unit Wera,”sebutnya.
Kades Rangga solo Jamaludin, mengeluhkan kondisi Pustu yang hingga saat ini masih gelap, sehingg warga Rangga Solo yang bersalin pada malam hari, terpaksa ditolak oleh bidan setempat, ” saya kecewa dengan tidak adanya tanggung jawab PLN terhadap penerangan Pustu , karena warga Rangga Solo tidak dilayani dengan alasan, belum adanya penerangan karena KWHnya belum dipasang oleh pihak PLN,”kesalnya.
Dan ia mempertanyaan sampai kapan kondisi ini akan berlangsung, sementara kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Pustu tersebut, tidak terbats pada siang hari saja. “Kita sesalkan, dengan tidak adanya penerangan di Pustu, karena pelayanan kesehatan dibutuhkan 24 jam. Saya berharap kepada PLN untuk bertanggungjawab terhadap ulah oknum pegawainya tersebut,”pintanya. (KS-Uki)
Hingga saat ini, belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh Warga setempat. Hal itu disebabkan penerangan listrik hingga setahun pembanbunan Pustu tersebut, belum juga terpasang, oleh PLN Unit Wera.
Infomasi yang diendus Koran Stbilitas, biasa pemasangan KWH untuk Pustu tersebut, telah lama dibayarkan ke PLN Unit Wera, namun hingga saat ini belum juga ada realisasinya, sehingga pelayanan Pustu, terbatas hanya disiang hari saja.
Sekertaris TPK PNPM Rangga solo M.Nor, yang dikonfirmasi wartawan Koran Stabilitas via phonsel (20/10) mengatakan, pihak PNPM sudah menyerahkan biaya pemasangan baru, sebesar Rp 2,5 juta pada PLN Unit Wera, namun hingga saat ini belum juga direalisasikan. “ Biaya pemasangan listrik Pustu Desa Rangga Solo, telah dibayarkan sejak tahun 2014 lalu, bersamaan dengan Pustu di Dusun Radu Desa Bala. Tapi kami heran kok sampai detik ini, KWHnya belum juga terpasang,”sesal M Nor.
Ironisnya, pihak PLN unit tidak bertanggung jawab, terkait dengan tidak terpasangnya KWH di Pustu Desa Rangga Solo tersebut, dengan alasan uang pembayaran pemasangan baru KWH tersebut, tidak masuk dalam daftar pelayanan, yang ada di PLN Unit Wera. Kepala PLN unit Wera Arry Ardyawan yang dikonfirmasi Koran Stabilitas via phonsel (20/10) mengungkapkan, pihaknya melakukan pemasangan untuk pelanggan baru apabila sudah terdaftar di kantor PLN Unit Wera. “Yang mendaftar baru tersebut akan disurvey untuk dipasang, akan tetapi untuk Pustu Desa Rangga Solo tidak ada dalam daftar pemasangan baru di Kantor kami, sehingga tidak kami tindak lanjuti,”ujarnya.
Ketika diinformasikan bahw uang pemasangan baru itu dibayarkan kepada alah seorang pegawai PLN Unit Wera, Kepala PLN Unit wera itu, mengaku tidak mengetahuinya. Karena pembayaran tersebut tidak masuk dikas Kantor. “ Yang kami layani hanya, Calon pelanggan yang ,mendaftarkannya dikantor, kalau diluar itu, kami tidak bertanggungjawab,”tegasnya.
Sementara itu Mantan kepala PLN Unit Wera Ahmad, beberapa waktu lalu membenarkan Pustu Rangga Solo, telah membayar biaya pemasangan KWH tersebut, namun pembayaran dilakukan kepada oknum pegawai, sehingga biaya tersebut tidak masuk ke Kantor PLN unit Wera. “Saya mendengar laporan, yang menerima biaya pendaftaran itu pegawai PLN Syamsi, tetapi dia telah pergi ke Kalimantan dengan membawa serta uang tersebut, sehingga PLN unit Wera tidak mengetahuinya, dan itu pun diluar tanggungjawab PLN Unit Wera,”sebutnya.
Kades Rangga solo Jamaludin, mengeluhkan kondisi Pustu yang hingga saat ini masih gelap, sehingg warga Rangga Solo yang bersalin pada malam hari, terpaksa ditolak oleh bidan setempat, ” saya kecewa dengan tidak adanya tanggung jawab PLN terhadap penerangan Pustu , karena warga Rangga Solo tidak dilayani dengan alasan, belum adanya penerangan karena KWHnya belum dipasang oleh pihak PLN,”kesalnya.
Dan ia mempertanyaan sampai kapan kondisi ini akan berlangsung, sementara kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Pustu tersebut, tidak terbats pada siang hari saja. “Kita sesalkan, dengan tidak adanya penerangan di Pustu, karena pelayanan kesehatan dibutuhkan 24 jam. Saya berharap kepada PLN untuk bertanggungjawab terhadap ulah oknum pegawainya tersebut,”pintanya. (KS-Uki)
COMMENTS