Hingga ke 70 tahun Indonesia merdeka, warga desa Poja Kecamatan Sape merasa belum menikmati kemerdekaan tersebut
Bima, KS.- Hingga ke 70 tahun Indonesia merdeka, warga desa Poja Kecamatan Sape merasa belum menikmati kemerdekaan tersebut. Karena hingga kini warga yang berdomisili dibagian utara Kecamatan Sape itu, masih terbelakang dengan berbagai kemajuan dan hasiul kemerdekaan itu sendiri.
Ilustrasi
Warga Poja, hingga kini belum menikmati jaringan Telekomunikasi sepertike banyakan desa desa lainnya yang ada di Kabupaten Bima ataupun NTB secara umum. Padahal untuk menunjukkan bahwa sebuah weilayah itu, dikatakan maju apabila segala fasilitas itu tersedia. Selain jaringan Telekomunikasi, juga akses Transportasi belum memadai, sehingga ,mempersdulit kondisi dan keadaan masyarakat setempat.
Salah seorang Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Poja, Yusran,S.Pd, kepada Wartawan Koran Stabiliutas, beberapa waktu yang lalu, mengungkapkan kesedihananya tergadap kindisi yang dialamai oleh Warga desanya. Ia mengaku sejak jaman kemerdekaan Desa Poja,.Belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah.Hal itu terbukti dengan minimnuya fasilitas yang didapatkan oleh masyarakat. “kita menganggap masyarakat Poja ini belum merdeka, karena akses informasi dan transportasi hingga kini belum dinikmati,”akunya.
Masih menurutnya, Desa Poja memiliki berbagai potensi sumberdaya alam yang tidak kalah dengan Desa atau wilayah pesisir lainnya, bahkan menurut Yusran, Justru Poja memiliki Potensi yang lebih dari sejumlah wilayah di Kabupaten Bima, seperti potensi kelautan, Pertanian, Peternakan dan Pariwisata. “Karena akses transportasi masih rusak dan akses komunikasinya tidak ada sama sekali, maka mengurangi minat orang untuk berkunjung di Poja, padahal potensi wisatanya tidak kalah menarik dari potensi wisata yang ada di Kabupaten Bima,”tuturnya.
Pantauan langsung, Wartawan Koran Stabilitas, Desa Poja memiliki potensi yang menjanjikan, seperti potensi Kelautan dan Pariwisata. Potensi kelautan misalnya, disepanjang pesisir pantai yang menuju Desa itu, terbentang lahan tambak udang Lobster yang dikelola oleh para cukong yang bermodal, artinya Poja memiliki sumber daya laut yang menghasilkan PAD, yang seharusnya dinimakti oleh warga setempat.
Potensi Wisata, dengan keindahan panorama laut Torowamba yang sudah dikenal luas masyarakat, namun hingga kini tidak dikelola maksimal oleh pememrintah melalui dinas terkait. Padahal lokasi tersebut sangat memuingkinkan untuk memperkuata ekonomi masyarakat Desa poja dan sekitarnya.
Belum lagi potensi lainnya, seperti potensi Pertanian dan potensi peternakan, yang mana masyarakat Desa Poja, masih memanfaatkan peralatan tradisional, sehingga pengelolaanya belum maksimal. Lahan pertanian dan peternakan yang dimiliki Desa tersebut cukup luas dan menjanjikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Yusran, sebagai salah seorang Wakil Rakyat BPD, mengharapakan kepada pemerintah Kabupaten Bima, untuk memperhatikan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki Desa Poja, untuk meningkatkan kesejahtaraan masyarakat secara luas. “kalau potensi yang adad ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemerintah, saya kira masyarakat Desa Poja akan merasakan kemerdekaan, tetapi pemerintah hingga saat ini, belum memiliki niat untuk membanguna dan memanfaatkan potensi yang ada,”paparnya. (KS-Mul)
Ilustrasi
Warga Poja, hingga kini belum menikmati jaringan Telekomunikasi sepertike banyakan desa desa lainnya yang ada di Kabupaten Bima ataupun NTB secara umum. Padahal untuk menunjukkan bahwa sebuah weilayah itu, dikatakan maju apabila segala fasilitas itu tersedia. Selain jaringan Telekomunikasi, juga akses Transportasi belum memadai, sehingga ,mempersdulit kondisi dan keadaan masyarakat setempat.
Salah seorang Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Poja, Yusran,S.Pd, kepada Wartawan Koran Stabiliutas, beberapa waktu yang lalu, mengungkapkan kesedihananya tergadap kindisi yang dialamai oleh Warga desanya. Ia mengaku sejak jaman kemerdekaan Desa Poja,.Belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah.Hal itu terbukti dengan minimnuya fasilitas yang didapatkan oleh masyarakat. “kita menganggap masyarakat Poja ini belum merdeka, karena akses informasi dan transportasi hingga kini belum dinikmati,”akunya.
Masih menurutnya, Desa Poja memiliki berbagai potensi sumberdaya alam yang tidak kalah dengan Desa atau wilayah pesisir lainnya, bahkan menurut Yusran, Justru Poja memiliki Potensi yang lebih dari sejumlah wilayah di Kabupaten Bima, seperti potensi kelautan, Pertanian, Peternakan dan Pariwisata. “Karena akses transportasi masih rusak dan akses komunikasinya tidak ada sama sekali, maka mengurangi minat orang untuk berkunjung di Poja, padahal potensi wisatanya tidak kalah menarik dari potensi wisata yang ada di Kabupaten Bima,”tuturnya.
Pantauan langsung, Wartawan Koran Stabilitas, Desa Poja memiliki potensi yang menjanjikan, seperti potensi Kelautan dan Pariwisata. Potensi kelautan misalnya, disepanjang pesisir pantai yang menuju Desa itu, terbentang lahan tambak udang Lobster yang dikelola oleh para cukong yang bermodal, artinya Poja memiliki sumber daya laut yang menghasilkan PAD, yang seharusnya dinimakti oleh warga setempat.
Potensi Wisata, dengan keindahan panorama laut Torowamba yang sudah dikenal luas masyarakat, namun hingga kini tidak dikelola maksimal oleh pememrintah melalui dinas terkait. Padahal lokasi tersebut sangat memuingkinkan untuk memperkuata ekonomi masyarakat Desa poja dan sekitarnya.
Belum lagi potensi lainnya, seperti potensi Pertanian dan potensi peternakan, yang mana masyarakat Desa Poja, masih memanfaatkan peralatan tradisional, sehingga pengelolaanya belum maksimal. Lahan pertanian dan peternakan yang dimiliki Desa tersebut cukup luas dan menjanjikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Yusran, sebagai salah seorang Wakil Rakyat BPD, mengharapakan kepada pemerintah Kabupaten Bima, untuk memperhatikan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki Desa Poja, untuk meningkatkan kesejahtaraan masyarakat secara luas. “kalau potensi yang adad ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemerintah, saya kira masyarakat Desa Poja akan merasakan kemerdekaan, tetapi pemerintah hingga saat ini, belum memiliki niat untuk membanguna dan memanfaatkan potensi yang ada,”paparnya. (KS-Mul)
COMMENTS