Kini, tuntutan profesional diukur lewat Uji Kompetensi Guru (UKG). Seperti halnya yang dilakukan belasan ribu guru sertifikasi di Kabupaten Bima.
Bima, KS.– Kepedulian dan perhatian Pemerintah untuk guru mulai dari Sukarela, Honor Daerah (Honda) hingga guru PNS patut diacungi jempol. Betapa tidak, setiap tahun pemerintah menganggarkan dana bernilai fantastik untuk tenaga pendidik melalui sejumlah program. Salah satunya, lewat program sertifikasi guru. Salah satu tujuanya untuk meningkatkan kesejahteraan para guru yang tersebar diseluruh daerah se Indonesia.
Ilustrasi
Pemanfaatan anggaran dalam kaitan itu dengan catatan guru yang terakomodir dalam program sertifikasi dapat lebih profesional dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik. Jika sebelumnya, guru yang sudah,dan akan menikmati tunjangan sertifikasi diharuskan memenuhi 24 jam mengajar per Minggu. Kini, tuntutan profesional diukur lewat Uji Kompetensi Guru (UKG). Seperti halnya yang dilakukan belasan ribu guru sertifikasi di Kabupaten Bima.
Tahun 2015 ini, sebanyak 12.200 guru sertifikasi dibawa naungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima akan segera mengikuti ujian guna mengukur sejauh mana tingkat profesionalisme guru sertifikasi.”Kali ini, terdapat 12.200 guru sertifikasi yang terakomodir namanya mengikuti UKG,” kata Kabid KPMP Dikpora, H.D.Asararudin, M.Pd kepada Koran Stabilitas Kamis (12/11) di salah satu Rumah Makan di Kota Bima.
Namun lanjutnya, jumlah guru yang terakomodir sebanyak itu tidak semua mengikuti UKG pada gelombang kali ini. Melainkan, terdapat sebagian guru yang akan mengikuti UKG gelombang berikutnya yakni Tahun 2016 mendatang. Masalahnya, dari 12.200 guru sertifikasi itu terdapat nama peserta UKG yang salah data. Salah data maksudnya, status pengabdian tidak sesuai dengan data dalam Dapodik. Misalnya, pengabdian sesungguhnya sebagai staf TU atau penjaga sekolah, tetapi data dalam dapodiknya sebagai guru.”Artinya, beberapa nama yang teridentifikasi terjadi kesalahan data seperti dimaksud akan mengikuti UKG tahun 2016 mendatang,” ujarnya.
Pejabat asal Kecamatan Wera yang akrab disapa H.Davi itu mengaku, hingga tahun 2015 ini sebagian besar guru se kabupaten telah terakomodir dalam program sertifikasi.Begitupun, yang mengikuti UKG, sehingga sisa yang belum tercafer namanya untuk mengikuti UKG lebih kurang 4 ribu guru.”Sisa 4 ribu lebih guru sertifikasi itu akan mengikuti UKG tahun depan, termasuk yang salah data,” akunya.
Dijelaskanya, ujian dalam kaitan ini (UKG) merupakan barometer untuk mengetahui tingkat profesionalisme guru sertifikasi.Sebab, banyak yang mengaku diri profesional, tapi kenyataan justru terbalik. Nah imbuhnya, lewat tes berskala nasional ini akan diketahui sesungguhnya mana yang profesional dan tidak, mana yang benar-benar memiliki kemampuan sesuai tuntutan program dan manapula yang hanya menikmati anggaran negara tapi tidak sanggup memenuhi tuntutan.”Lewat tes ini akan diketahui tingkat profesional guru sertifikasi, mudah-mudahan belasan ribu guru peserta UKG kali ini mencapai hasil sesuai harapan,” pintanya.
Pada kesempatan itu, pria berbadan kekar tersebut juga berharap kepada guru sertifikasi yang belum tercafer namanya mengikuti UKG kali ini, termasuk yang salah data agar senantiasa bersabar. Karena, bagi yang belum berkesempatan mengikuti UKG kali ini, akan ikut tahun berikutnya.”Khusus guru sertifikasi yang belum terdata namanya sebagai peserta UKG gelombang ini, yakin saja akan ikut tahun depan. Jadi, saya berharap agar selalu bersabar hingga gelombang selanjutnya,” harap mantan Kepala UPTD Wera tersebut. (KS-Anhar)
Ilustrasi
Pemanfaatan anggaran dalam kaitan itu dengan catatan guru yang terakomodir dalam program sertifikasi dapat lebih profesional dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik. Jika sebelumnya, guru yang sudah,dan akan menikmati tunjangan sertifikasi diharuskan memenuhi 24 jam mengajar per Minggu. Kini, tuntutan profesional diukur lewat Uji Kompetensi Guru (UKG). Seperti halnya yang dilakukan belasan ribu guru sertifikasi di Kabupaten Bima.
Tahun 2015 ini, sebanyak 12.200 guru sertifikasi dibawa naungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima akan segera mengikuti ujian guna mengukur sejauh mana tingkat profesionalisme guru sertifikasi.”Kali ini, terdapat 12.200 guru sertifikasi yang terakomodir namanya mengikuti UKG,” kata Kabid KPMP Dikpora, H.D.Asararudin, M.Pd kepada Koran Stabilitas Kamis (12/11) di salah satu Rumah Makan di Kota Bima.
Namun lanjutnya, jumlah guru yang terakomodir sebanyak itu tidak semua mengikuti UKG pada gelombang kali ini. Melainkan, terdapat sebagian guru yang akan mengikuti UKG gelombang berikutnya yakni Tahun 2016 mendatang. Masalahnya, dari 12.200 guru sertifikasi itu terdapat nama peserta UKG yang salah data. Salah data maksudnya, status pengabdian tidak sesuai dengan data dalam Dapodik. Misalnya, pengabdian sesungguhnya sebagai staf TU atau penjaga sekolah, tetapi data dalam dapodiknya sebagai guru.”Artinya, beberapa nama yang teridentifikasi terjadi kesalahan data seperti dimaksud akan mengikuti UKG tahun 2016 mendatang,” ujarnya.
Pejabat asal Kecamatan Wera yang akrab disapa H.Davi itu mengaku, hingga tahun 2015 ini sebagian besar guru se kabupaten telah terakomodir dalam program sertifikasi.Begitupun, yang mengikuti UKG, sehingga sisa yang belum tercafer namanya untuk mengikuti UKG lebih kurang 4 ribu guru.”Sisa 4 ribu lebih guru sertifikasi itu akan mengikuti UKG tahun depan, termasuk yang salah data,” akunya.
Dijelaskanya, ujian dalam kaitan ini (UKG) merupakan barometer untuk mengetahui tingkat profesionalisme guru sertifikasi.Sebab, banyak yang mengaku diri profesional, tapi kenyataan justru terbalik. Nah imbuhnya, lewat tes berskala nasional ini akan diketahui sesungguhnya mana yang profesional dan tidak, mana yang benar-benar memiliki kemampuan sesuai tuntutan program dan manapula yang hanya menikmati anggaran negara tapi tidak sanggup memenuhi tuntutan.”Lewat tes ini akan diketahui tingkat profesional guru sertifikasi, mudah-mudahan belasan ribu guru peserta UKG kali ini mencapai hasil sesuai harapan,” pintanya.
Pada kesempatan itu, pria berbadan kekar tersebut juga berharap kepada guru sertifikasi yang belum tercafer namanya mengikuti UKG kali ini, termasuk yang salah data agar senantiasa bersabar. Karena, bagi yang belum berkesempatan mengikuti UKG kali ini, akan ikut tahun berikutnya.”Khusus guru sertifikasi yang belum terdata namanya sebagai peserta UKG gelombang ini, yakin saja akan ikut tahun depan. Jadi, saya berharap agar selalu bersabar hingga gelombang selanjutnya,” harap mantan Kepala UPTD Wera tersebut. (KS-Anhar)
COMMENTS