Isu santer soal keterlibatan Walikota Bima , HM.Qurais, H.Abidin untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon), Adi Mahyudi - Drs. A.Zubaer, H.Ar, M.Si (Azaib)
Kota Bima, KS.- Isu santer soal keterlibatan Walikota Bima , HM.Qurais, H.Abidin untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon), Adi Mahyudi - Drs. A.Zubaer, H.Ar, M.Si (Azaib) pada moment pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bima periode 2015-2020 mendatang, mencuat dipermukaan. Bahkan, salah seorang Tim Sukses (Timses) paslon Hj.Indah Damayanti Putri - Drs. Dahlan, HM.Noer yakni Sulaeman, MT, SH menyampaikan kekesalannya terhadap orang nomor satu di Kota Bima tersebut.
Walikota Bima , HM.Qurais, H.Abidin
Kali ini, informasi campur tangan H.Qurais memperoleh tanggapan Anggota Dewan Kota Bima yakni, H.Armansyah, SE. Duta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta sekaligus menyarankan agar Walikota bersikap bijak, juga dewasa dalam menghadapi kompetisi politik 9 Desember 2015 mendatang.
Hal itu disampaikan anggota komisi II tersebut dikarenakan status H.Qurais bukan hanya dalam lingkaran keluarga H.Abidin, melainkan juga sebagai pemimpin di Kota Berteman. Artinya, dalam moment politik kali ini, H.Qurais harus bisa menempatkan diri, tidak melanggar batas dan koridor yang telah ditentukan. Maksudnya, wajar kalau H.Qurais mendukung paslon Adi - Zubaer, karena memiliki hubungan darah dengan Adi, hubungan keluarga.
“Tapi, beliau harus sadar dengan kapasitasnya saat ini, karena disamping sebagai keluarga Adi, beliau juga sebagai pemimpin di Kota. Intinya, saya sarankan agar beliau bijak dan dewasa serta pandai menempatkan diri, antara dukungan sebagai keluarga dan walikota,” saran H.Armansyah saat dikonfirmasi Koran Stabilitas Selasa (17/11) kemarin.
Lanjutnya, wajar ketika H.Qurais mendukung keluarganya yang tampil sebagai kandidat dalam pesta demokrasi tersebut, tapi akan menjadi tidak wajar bahkan keliru ketika mencampur adukan urusan pemerintah yang tengah dipimpinya dengan kepentingan politik. Terlepas, untuk kepentingan demi memenangkan keluarganya (Adi) pada ajang pertarungan politik tersebut. Apalagi, sampai memainkan pola, trik dan strategis penggiringan Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk pejabat untuk memenangkan paslon tersebut.
”Kalau sekedar mendukung karena memiliki hubungan keluarga ya wajar-wajar saja. Tapi perlu diingat, jangan sampai menggiring PNS Kota asal kabupaten untuk memenangkan paslon dimaksud, apalagi sampai mengintimidasi. Artinya, berikan hak setiap warga negara untuk memilih sesuai hati nurani mereka masing-masing, tak perlu diarahkan, diintimidasi. Saya rasa cara seperti itu, lebih elegan, terhormat dibanding memainkan pola berbau intimidasi,” ujarnya.
Diyakininya, pada moment politik kali ini, rakyat secara tidak langsung mengukur sejauh mana kedewasaan dan kemampuan H.Qurais dalam memimpin, bukan hanya secara pribadi tapi juga meliputi keluarga besar H.Abidin. Jadi sebutnya, jangan sampai rakyat krisis kepercayaan karena terlalu jauh ikut campur, bahkan hingga mencampur adukan urusan pemerintah dengan politik demi tujuan memenangkan paslon tersebut.
”Intinya, saya minta beliau bijak, dewasa dalam menghadapi moment politik daerah tetangga (kabupaten), tidak usah terlibat terlalu jauh, karena beliau saat ini masih menjabat walikota, walaupun Adi adalah keluarganya,” pinta politisi yang juga Ketua Gapensi Kota Bima tersebut.
Walaupun sebutnya, indikasi pemanfaatan jabatan hingga mengarahkan bawahanya untuk mendukung sekaligus memenangkan paslon nomor.2 tersebut masih sebatas informasi, belum dapat dibuktikan. Tetapi, yang bersangkutan (H.Qurais) sangat perlu menjaga sikap pada moment pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Karena, keberpihakannya dalam momen politik berada diantara dua status, sebagai keluarga Adi dan sebagai walikota.
”Lewat moment ini, saya yakin rakyat menilai kepemimpinan beliau, kalau salah dalam bersikap, mencampur adukan urusan pemerintah dengan politik, yakin saja kepemimpinannya akan mendapat stempel buruk dimata publik,” terangnya seraya meminta H.Qurais tetap menjaga sikap dalam menghadapi pesta politik tersebut. (KS-Anhar)
Walikota Bima , HM.Qurais, H.Abidin
Kali ini, informasi campur tangan H.Qurais memperoleh tanggapan Anggota Dewan Kota Bima yakni, H.Armansyah, SE. Duta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta sekaligus menyarankan agar Walikota bersikap bijak, juga dewasa dalam menghadapi kompetisi politik 9 Desember 2015 mendatang.
Hal itu disampaikan anggota komisi II tersebut dikarenakan status H.Qurais bukan hanya dalam lingkaran keluarga H.Abidin, melainkan juga sebagai pemimpin di Kota Berteman. Artinya, dalam moment politik kali ini, H.Qurais harus bisa menempatkan diri, tidak melanggar batas dan koridor yang telah ditentukan. Maksudnya, wajar kalau H.Qurais mendukung paslon Adi - Zubaer, karena memiliki hubungan darah dengan Adi, hubungan keluarga.
“Tapi, beliau harus sadar dengan kapasitasnya saat ini, karena disamping sebagai keluarga Adi, beliau juga sebagai pemimpin di Kota. Intinya, saya sarankan agar beliau bijak dan dewasa serta pandai menempatkan diri, antara dukungan sebagai keluarga dan walikota,” saran H.Armansyah saat dikonfirmasi Koran Stabilitas Selasa (17/11) kemarin.
Lanjutnya, wajar ketika H.Qurais mendukung keluarganya yang tampil sebagai kandidat dalam pesta demokrasi tersebut, tapi akan menjadi tidak wajar bahkan keliru ketika mencampur adukan urusan pemerintah yang tengah dipimpinya dengan kepentingan politik. Terlepas, untuk kepentingan demi memenangkan keluarganya (Adi) pada ajang pertarungan politik tersebut. Apalagi, sampai memainkan pola, trik dan strategis penggiringan Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk pejabat untuk memenangkan paslon tersebut.
”Kalau sekedar mendukung karena memiliki hubungan keluarga ya wajar-wajar saja. Tapi perlu diingat, jangan sampai menggiring PNS Kota asal kabupaten untuk memenangkan paslon dimaksud, apalagi sampai mengintimidasi. Artinya, berikan hak setiap warga negara untuk memilih sesuai hati nurani mereka masing-masing, tak perlu diarahkan, diintimidasi. Saya rasa cara seperti itu, lebih elegan, terhormat dibanding memainkan pola berbau intimidasi,” ujarnya.
Diyakininya, pada moment politik kali ini, rakyat secara tidak langsung mengukur sejauh mana kedewasaan dan kemampuan H.Qurais dalam memimpin, bukan hanya secara pribadi tapi juga meliputi keluarga besar H.Abidin. Jadi sebutnya, jangan sampai rakyat krisis kepercayaan karena terlalu jauh ikut campur, bahkan hingga mencampur adukan urusan pemerintah dengan politik demi tujuan memenangkan paslon tersebut.
”Intinya, saya minta beliau bijak, dewasa dalam menghadapi moment politik daerah tetangga (kabupaten), tidak usah terlibat terlalu jauh, karena beliau saat ini masih menjabat walikota, walaupun Adi adalah keluarganya,” pinta politisi yang juga Ketua Gapensi Kota Bima tersebut.
Walaupun sebutnya, indikasi pemanfaatan jabatan hingga mengarahkan bawahanya untuk mendukung sekaligus memenangkan paslon nomor.2 tersebut masih sebatas informasi, belum dapat dibuktikan. Tetapi, yang bersangkutan (H.Qurais) sangat perlu menjaga sikap pada moment pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Karena, keberpihakannya dalam momen politik berada diantara dua status, sebagai keluarga Adi dan sebagai walikota.
”Lewat moment ini, saya yakin rakyat menilai kepemimpinan beliau, kalau salah dalam bersikap, mencampur adukan urusan pemerintah dengan politik, yakin saja kepemimpinannya akan mendapat stempel buruk dimata publik,” terangnya seraya meminta H.Qurais tetap menjaga sikap dalam menghadapi pesta politik tersebut. (KS-Anhar)
COMMENTS