Wakil Walikota Bima, H.A. Rahman H. Abidin menitip harapan tentang bagaimana masyarakat bisa merubah stigma Daerah Bima yang sudah terlanjur dianggap sebagai zona merah.
Kota Bima, KS.- Rangkaian kegiatan Diskusi, Seminar dan Sarasehan dengan tema radikalisme dan terorisme di Bima gencar dilaksanakan kelompok pemuda, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Tujuannya hampir sama, ingin mencari solusi terbaik untuk mengembalikan citra daerah Bima. Salah satunya, Diskusi Publik yang digelar Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bima, di Aula SMK Negeri 3 Kota Bima belum lama ini.
Pada kesempatan itu, Wakil Walikota Bima, H.A. Rahman H. Abidin menitip harapan tentang bagaimana masyarakat bisa merubah stigma Daerah Bima yang sudah terlanjur dianggap sebagai zona merah. “Kegiatan seperti ini patut kita apresiasi, lewat kegiatan ini anggapan zona merah terhadap daerah kita dapat terjawab,” ujarnya.
Stigma buruk itu menurutnya, sangat merugikan masyarakat Bima. Karena para tamu yang hendak datang berinvestasi mengurungkan niatnya dengan alasan faktor keamanan. Bahkan, pada setiap kesempatan nasional, bertemu dengan Kepala Daerah lain, dirinya mengaku kerap ditanya mengenai kondisi keamanan Kota Bima sebenarnya. “Untuk menjawab ini, tentu membutuhkan kepedulian kita bersama menciptakan kondisi daerah yang benar-benar aman. Salah satunya lewat diskusi seperti ini akan membantu menjelaskan ke publik bagaimana sebenarnya kondisi Bima,” tuturnya.
Tak hanya itu, peran serta masyarakat sangat penting, terlebih kini ancaman terorisme terus meningkat seiring dengan pergeseran sasaran aksi terorisme, dari kepentingan atau warga negara asing. Mengingat bahaya terorisme, semua warga negara hendaknya terlibat secara aktif untuk mencegahnya. “Hal ini bisa dilakukan dari keluarga masing-masing dengan membimbing anak-anak agar menghindari tindakan kekerasan atas nama apapun. Para pengurus RT, RW juga dapat mengefektifkan kembali budaya wajib lapor 1x24 jam bagi tamu. Dengan begitu, ke depan aksi-aksi terorisme dapat dicegah,” tandasnya.
Dalam laporannya, Ketua BKMM - DMI Kota Bima, Hj. Aminah Zainudin mengatakan, kegiatan diskusi publik itu merupakan salah satu wadah bagi seluruh Majelis Taklim di Kota Bima. Untuk menanamkan pemahaman dalam mencegah bahaya radikalisme dan terorisme. Sekaligus mempererat silaturrahmi dan memperkenalkan BKMM-DMI yang baru dibentuk setahun terakhir. Adapun narasumber pada kegiatan tersebut, menghadirkan unsur Kepolisian Resort Bima Kota, Kementerian Agama Kota Bima, Majelis Ulama Indonesia Kota Bima dan Akademisi. (KS-Anhar)
Pada kesempatan itu, Wakil Walikota Bima, H.A. Rahman H. Abidin menitip harapan tentang bagaimana masyarakat bisa merubah stigma Daerah Bima yang sudah terlanjur dianggap sebagai zona merah. “Kegiatan seperti ini patut kita apresiasi, lewat kegiatan ini anggapan zona merah terhadap daerah kita dapat terjawab,” ujarnya.
Stigma buruk itu menurutnya, sangat merugikan masyarakat Bima. Karena para tamu yang hendak datang berinvestasi mengurungkan niatnya dengan alasan faktor keamanan. Bahkan, pada setiap kesempatan nasional, bertemu dengan Kepala Daerah lain, dirinya mengaku kerap ditanya mengenai kondisi keamanan Kota Bima sebenarnya. “Untuk menjawab ini, tentu membutuhkan kepedulian kita bersama menciptakan kondisi daerah yang benar-benar aman. Salah satunya lewat diskusi seperti ini akan membantu menjelaskan ke publik bagaimana sebenarnya kondisi Bima,” tuturnya.
Tak hanya itu, peran serta masyarakat sangat penting, terlebih kini ancaman terorisme terus meningkat seiring dengan pergeseran sasaran aksi terorisme, dari kepentingan atau warga negara asing. Mengingat bahaya terorisme, semua warga negara hendaknya terlibat secara aktif untuk mencegahnya. “Hal ini bisa dilakukan dari keluarga masing-masing dengan membimbing anak-anak agar menghindari tindakan kekerasan atas nama apapun. Para pengurus RT, RW juga dapat mengefektifkan kembali budaya wajib lapor 1x24 jam bagi tamu. Dengan begitu, ke depan aksi-aksi terorisme dapat dicegah,” tandasnya.
Dalam laporannya, Ketua BKMM - DMI Kota Bima, Hj. Aminah Zainudin mengatakan, kegiatan diskusi publik itu merupakan salah satu wadah bagi seluruh Majelis Taklim di Kota Bima. Untuk menanamkan pemahaman dalam mencegah bahaya radikalisme dan terorisme. Sekaligus mempererat silaturrahmi dan memperkenalkan BKMM-DMI yang baru dibentuk setahun terakhir. Adapun narasumber pada kegiatan tersebut, menghadirkan unsur Kepolisian Resort Bima Kota, Kementerian Agama Kota Bima, Majelis Ulama Indonesia Kota Bima dan Akademisi. (KS-Anhar)
COMMENTS