Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberikan jaminan, bahkan mengaku siap ‘pasang badan’ demi menjaga keamanan
Bima, KS.- Belakangan ini, perbincangan sejumlah kalangan bukan hanya tentang Pasangan Calon (Paslon) yang bakal memenangkan pertarungan politik untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Bima periode 2015-2020 mendatang. Tetapi, juga menyangkut keamanan pesta demokrasi yang akan berlangsung 9 Desember 2015 mendatang. Namun, persoalan keamanan menjelang dan atau setelah pelaksanaan pilkada tidak perlu dikhawatirkan. Karena, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberikan jaminan, bahkan mengaku siap ‘pasang badan’ demi menjaga keamanan . “Kita harus jamin itu. Karena ini pesta demokrasi di daerah,lagi pula itu sudah menjadi aturan jadi harus kita amankan,” tegas Danrem 162 Wirabakti, Kolonel CZI Lalu Rudi Irham Sri Gede diwawancara di Kantor Pemerintah Kabupaten Bima, kemarin.
Lanjutnya, apapun yang terjadi, lebih-lebih yang mengganggu persoalan yang menyangkut keamanan Negara dan daerah, TNI dan Polri harus maju untuk mengamankan Pilkada tanpa peduli terhadap apapun resikonya. “Tidak boleh diganggu. Siapapun tidak bisa menghalangi karena ini pesta demokrasi daerah yang dilaksanakan serentak secara nasional,” ujarnya.
Soal konflik antar kampung yang terjadi kemarin, Danrem memastikan tidak akan berimbas pada pelaksanaan Pilkada. Sebab TNI, Polri dan Pemerintah Daerah sudah duduk bersama membahas solusi terbaik guna menyelesaikan konflik tersebut. “Saya sendiri saat mendapatkan informasi ada korban, langsung berangkat karena saya melihat urgen sehingga harus turun. Saya kemudian berkomunikasi dengan tokoh, aparat desa, saya kemasyarakat sendiri dan komunikasi dengan Waka Polda untuk mencari solusi terbaik. Termasuk dengan Bupati Bima,” tuturnya.
Sesuai dengan tugasnya seperti diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 TNI akan membantu semaksimal mungkin dalam menciptakan keamanan. Jadi, semua Personil Babinsa di tiap desa, terutama di desa konflik dan sekitarnya telah membantu penanganan konflik. “Dengan bantuan itu, kondisi keamanan berangsur kondusif secara general. Saya juga sudah sampaikan saat Serjam di Kodim, menekankan kepada seluruh Babinsa agar bekerja maksimal. Karena tugasnya Babinsa sebagai pembina desa, baik secara psikologi, keamanan dan semua harus diberikan jaminan kepada masyarakat,” kata Danrem. (KS-Anhar)
Lanjutnya, apapun yang terjadi, lebih-lebih yang mengganggu persoalan yang menyangkut keamanan Negara dan daerah, TNI dan Polri harus maju untuk mengamankan Pilkada tanpa peduli terhadap apapun resikonya. “Tidak boleh diganggu. Siapapun tidak bisa menghalangi karena ini pesta demokrasi daerah yang dilaksanakan serentak secara nasional,” ujarnya.
Soal konflik antar kampung yang terjadi kemarin, Danrem memastikan tidak akan berimbas pada pelaksanaan Pilkada. Sebab TNI, Polri dan Pemerintah Daerah sudah duduk bersama membahas solusi terbaik guna menyelesaikan konflik tersebut. “Saya sendiri saat mendapatkan informasi ada korban, langsung berangkat karena saya melihat urgen sehingga harus turun. Saya kemudian berkomunikasi dengan tokoh, aparat desa, saya kemasyarakat sendiri dan komunikasi dengan Waka Polda untuk mencari solusi terbaik. Termasuk dengan Bupati Bima,” tuturnya.
Sesuai dengan tugasnya seperti diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 TNI akan membantu semaksimal mungkin dalam menciptakan keamanan. Jadi, semua Personil Babinsa di tiap desa, terutama di desa konflik dan sekitarnya telah membantu penanganan konflik. “Dengan bantuan itu, kondisi keamanan berangsur kondusif secara general. Saya juga sudah sampaikan saat Serjam di Kodim, menekankan kepada seluruh Babinsa agar bekerja maksimal. Karena tugasnya Babinsa sebagai pembina desa, baik secara psikologi, keamanan dan semua harus diberikan jaminan kepada masyarakat,” kata Danrem. (KS-Anhar)
COMMENTS