Berita Koran Stabilitas edisi sebelumnya berjudul “Personil Brimob ‘Ditembak’ OTK “ mendapatkan klarifikasi langsung dari Kapolres Bima Kota
Kota Bima, KS.- Berita Koran Stabilitas edisi sebelumnya berjudul “Personil Brimob ‘Ditembak’ OTK “ mendapatkan klarifikasi langsung dari Kapolres Bima Kota, AKBP Ahmad Nurman Ismail, SH S.Ik. menurut hasil olah TKP dan bukti CCTV, tidak ada insiden penembakan.
Ilustrasi
Lantas kenapa dilakukan olah TKP dan penjagaan ketat jalan Amahami-Sambina’e oleh Polisi bersenjata lengkap? Kapolres menjawab jika itu dilakukan sebagai sikap kewaspadaan Kepolisian dalam merespon informasi dugaan tindak kejahatan. “Hasil olah TKP yang kami lakukan dugaan penembakan tidak ada, kami sudah gunakan alat metal detector tapi tidak ada selongsong,” ujarnya saat memberikan keterangan Pers diruang kerjannya, Jum’at (18/12) pagi.
Kejadian sebenarnya sesuai hasil penyelidikan pihaknya, jika suara ledakan yang membuat anggota Brimob berpangkat brigadir panik ternyata berasal dari suara knalpot motor Mio warga yang berpapasan dengan personil Brimob. “Angin yang keluar dari Knalpot Mio itu persis suara ledakan senjata api, karena takut personil itu melaporkan keatasannya,” jelasnya
Isu penembakan juga terbantahkan karena diperkuat dengan CCTV yang berada di SPBU Amahami dan seorang saksi dari anggota Polisi yang kebetulan lewat pada saat kejadian itu. Dalam keterangan saksi menceritakan jika ia mendengar suara ledakan yang berasal dari motor Mio milik warga. “Selain saksi, kami juga memanfaatkan CCTV sebagai data pembanding. Benar saja, setelah kami putar CCTV yang berdurasi sekitar 2 menit itu menemukan bukti kuat jika tidak ada penembakan,” ungkapnya.
Dari kejadian ini, ia berharap agar tidak ada kepanikan dari dari personil yang sedang menjalankan tugas sebagai abdi Negara. “Masyarakat juga harus tahu informasi ini, agar tidak merasa panik dengan isu penembakan. Sekali lagi, olah TKP dan penjagaan ketat itu bentuk kewaspadaan Polisi untuk langkah pencegahan,” pungkasnya. (KS-04)
Ilustrasi
Lantas kenapa dilakukan olah TKP dan penjagaan ketat jalan Amahami-Sambina’e oleh Polisi bersenjata lengkap? Kapolres menjawab jika itu dilakukan sebagai sikap kewaspadaan Kepolisian dalam merespon informasi dugaan tindak kejahatan. “Hasil olah TKP yang kami lakukan dugaan penembakan tidak ada, kami sudah gunakan alat metal detector tapi tidak ada selongsong,” ujarnya saat memberikan keterangan Pers diruang kerjannya, Jum’at (18/12) pagi.
Kejadian sebenarnya sesuai hasil penyelidikan pihaknya, jika suara ledakan yang membuat anggota Brimob berpangkat brigadir panik ternyata berasal dari suara knalpot motor Mio warga yang berpapasan dengan personil Brimob. “Angin yang keluar dari Knalpot Mio itu persis suara ledakan senjata api, karena takut personil itu melaporkan keatasannya,” jelasnya
Isu penembakan juga terbantahkan karena diperkuat dengan CCTV yang berada di SPBU Amahami dan seorang saksi dari anggota Polisi yang kebetulan lewat pada saat kejadian itu. Dalam keterangan saksi menceritakan jika ia mendengar suara ledakan yang berasal dari motor Mio milik warga. “Selain saksi, kami juga memanfaatkan CCTV sebagai data pembanding. Benar saja, setelah kami putar CCTV yang berdurasi sekitar 2 menit itu menemukan bukti kuat jika tidak ada penembakan,” ungkapnya.
Dari kejadian ini, ia berharap agar tidak ada kepanikan dari dari personil yang sedang menjalankan tugas sebagai abdi Negara. “Masyarakat juga harus tahu informasi ini, agar tidak merasa panik dengan isu penembakan. Sekali lagi, olah TKP dan penjagaan ketat itu bentuk kewaspadaan Polisi untuk langkah pencegahan,” pungkasnya. (KS-04)
COMMENTS