Proyek jaringan irigasi di So Kalo Desa Sai Kecamatan Soromandi yang dikerjakan oknum kontraktor Buyung, diduga kuat bermasalah
Soromandi, KS.- Proyek jaringan irigasi di So Kalo Desa Sai Kecamatan Soromandi yang dikerjakan oknum kontraktor Buyung, diduga kuat bermasalah. Selain fisiknya baru sekian persen, tapi juga mutu dan kualitasnya amburadul alias asal jadi. Warga Desa Sai meminta kepada Dinas Pertanian selaku leading sector agar tidak mencairkan dana proyek tersebut, bila tidak ingin berurusan dengan hukum.
Warga Desa Sai M.NWR saat memberikan keterangan Pers kemarin mendesak Dinas Pertanian agar tidak sembarang mencairkan dana lanjutan proyek irigasi di So Kalo tersebut. Pasalnya, selain fisiknya baru belasan persen, sementara uang termin 30 persen telah dicairkan sejak lama, tapi baru digunakan beberapa waktu lalu oleh pelaksana proyek. Bahkan katanya, oknum kontraktor hendak mencairkan termin berikutnya, dengan mengambil dokumen gambar palsu, yaitu gambar proyek yang bersumber dari dana lain.”Saya menduga kuat, proyek itu tidak akan diselesaikan oleh kontraktornya. Buktinya, termin pertama saja baru beberapa hari ini digunakan untuk mengerjakan proyek, sementara pencairannya sebelum pilkada tanggal 09 Desember,”ujarnya yakin.
Tak hanya itu, M.NWR juga mengungkap ada indikasi oknum kontraktor mengambil gambar proyek lain, lantaran ingin mencairkan uang proyek 70 persen, apalagi sekarang menjelang akhir tahun. Perlu diketahui, di lokasi proyek itu sekarang teradapat 150 meter jaringan irigasi yang dikerjan oleh Desa menggunakan ADD. Sementara panjang proyek dari Dinas pertanian 245meter, dengan anggaran Rp.150Juta.”Nah, informasi yang saya dapat di lapangan, oknum kontraktor mengambil gambar proyek ADD, karena proyek sendiri baru sekian persen dikerjakan,”duganya.
Sementara dari konsultan proyek Asrul Sani mengakui bahwa pekerjaan proyek jaringan irigasi oleh Buyung tersebut baru beberapa puluh persen, sementara uang sudah diambil sejak lama 30 persen, atau Rp.45Juta dari pagu dana Rp.150Juta.”Nah, soal informasi mengambil gambar proyek lain, lantaran hendak mencairkan termin berikutnya, itu tidak benar,”katanya.
Sementara dari Pihak Dinas Pertanian saat dikonfirmasi mengaku belum tahu soal berapa banyak prosentase pekerjaan oleh kontraktor terhadap proyek tersebut.”Kami akan bayar sesuai fisiknya. Kalau tidak mampu diselesaikan tahun ini, maka dananya dikucurkan tahun 2016,”tandasnya.(KS-001)
Warga Desa Sai M.NWR saat memberikan keterangan Pers kemarin mendesak Dinas Pertanian agar tidak sembarang mencairkan dana lanjutan proyek irigasi di So Kalo tersebut. Pasalnya, selain fisiknya baru belasan persen, sementara uang termin 30 persen telah dicairkan sejak lama, tapi baru digunakan beberapa waktu lalu oleh pelaksana proyek. Bahkan katanya, oknum kontraktor hendak mencairkan termin berikutnya, dengan mengambil dokumen gambar palsu, yaitu gambar proyek yang bersumber dari dana lain.”Saya menduga kuat, proyek itu tidak akan diselesaikan oleh kontraktornya. Buktinya, termin pertama saja baru beberapa hari ini digunakan untuk mengerjakan proyek, sementara pencairannya sebelum pilkada tanggal 09 Desember,”ujarnya yakin.
Tak hanya itu, M.NWR juga mengungkap ada indikasi oknum kontraktor mengambil gambar proyek lain, lantaran ingin mencairkan uang proyek 70 persen, apalagi sekarang menjelang akhir tahun. Perlu diketahui, di lokasi proyek itu sekarang teradapat 150 meter jaringan irigasi yang dikerjan oleh Desa menggunakan ADD. Sementara panjang proyek dari Dinas pertanian 245meter, dengan anggaran Rp.150Juta.”Nah, informasi yang saya dapat di lapangan, oknum kontraktor mengambil gambar proyek ADD, karena proyek sendiri baru sekian persen dikerjakan,”duganya.
Sementara dari konsultan proyek Asrul Sani mengakui bahwa pekerjaan proyek jaringan irigasi oleh Buyung tersebut baru beberapa puluh persen, sementara uang sudah diambil sejak lama 30 persen, atau Rp.45Juta dari pagu dana Rp.150Juta.”Nah, soal informasi mengambil gambar proyek lain, lantaran hendak mencairkan termin berikutnya, itu tidak benar,”katanya.
Sementara dari Pihak Dinas Pertanian saat dikonfirmasi mengaku belum tahu soal berapa banyak prosentase pekerjaan oleh kontraktor terhadap proyek tersebut.”Kami akan bayar sesuai fisiknya. Kalau tidak mampu diselesaikan tahun ini, maka dananya dikucurkan tahun 2016,”tandasnya.(KS-001)
COMMENTS