$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Aniaya Korban Hingga Gigi Rontok | Oknum Bidan PKM Paruga Tersangkut Hukum

Prilaku premanisme oknum Pegawai lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bima baik yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun honorer kembali mencuat

Kota Bima, KS.– Prilaku premanisme oknum Pegawai lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bima baik yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun honorer kembali mencuat. Kali ini, Tindak Pidana Kriminalitas itu diduga kuat melibatkan Hikma, salah seorang tenaga medis di Puskesmas (PKM) Paruga. Bentuk dugaan kejahatanya, oknum bidan itu melakukan penganiayaan terhadap Nurlaela, warga Lingkungan Tanjung Kelurahan Tanjung tanggal 1 September 2015 lalu. Celakanya, aksi brutal pelaku yang mengakibatkan satu gigi atas korban rontok berlangsung di Kontrakan korban yang berlokasi di kelurahan setempat. Tak terima atas perbuatan itu, korban bersama keluarga besarnya melaporkan persoalan itu ke Aparat Plenegak Hukum Polsek Rasana,e Barat sesaat setelah insiden berlangsung.

Ilustrasi
Ilustrasi

Sayangnya, upaya hukum yang ditempuh pihak korban dugaan penganiayaan itu terkesan tak membuahkan hasil maksimal. Masalahnya, hingga Januari 2016 ini proses hukum yang melibatkan bidan Irma (sapaan akrab) itu belum juga menuai titik terang. Buktinya, terduga pelaku belum juga ditahan, padahal berkas kasus dugaan itu terhitung sudah empat bulan berada di Meja Hukum. ”Hingga pergantian tahun, belum ada kepastian hukum atas kasus yang menimpa saya. Padahal, insiden itu saya laporkan sejak tanggal 1 september 2015 lalu,” ungkapnya kepada Koran Stabilitas Minggu (10/01) di kos-kosan lingkungan tersebut.

Justru informasi yang ia peroleh, kasus itu mengalami kendala pada kurangnya saksi yang menyaksikan secara langsung kejadian tersebut. Sehingga lanjutnya, berkas yang dilimpahkan Penyidik Polsek dikembalikan oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima. Sementara, saksi yang diajukan oleh korban berjumlah tiga orang diperkuat dengan hasil visum pihak medis. Diantaranya, dua orang dari Pasangan Suami Istri (Pasutri). Bahkan menurut korban, ketiga saksi itu melihat secara langsung insiden yang menimpanya dirinya. Terlebih, saksi-saksi itu merupakan tetangga kontrakanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut.”Saya yakin,saksi-saksi itu menyaksikan secara langsung kejadian tersebut. Karena saat itu, mereka berada tidak jauh dari lokasi kejadian,” ujarnya.

Sepertinya, pihak korban terlihat gerah, tak terima ketika penanganan kasus itu terhambat,karena ada yang mesti dilengkapi oleh penyidik polisi. Salah satunya, penambahan keterangan saksi atau bahkan penambahan saksi dari tiga menjadi empat orang saksi. Alasanya, dugaan penganiayaan yang dialaminya tergolong sadis, kejam dan tak manusiawi. Sadisnya, korban yang baru saja melahirkan bayi itu tidak hanya harus kehilangan gigi lantaran pelaku membenturkan kepala korban dengan lantai. Tapi, bahkan mengalami luka serius pada bagian perut juga paha. Secara hukum, mestinya terduga pelaku kejahatan itu diamankan tanpa memandang siapa dan apapun statusnya. Karena, tindakan itu tergolong berat.”Dia (bidan) harusnya diamankan, karena tindakanya itu tergolong berat. Faktanya, sampai detik ini yang bersangkutan masih bebas berkeliaran. Terus terang, saya trauma dan sangat terancam dengan kejadian itu,” akunya.

Korban yang didampingi suaminya juga mengaku mendapat informasi seputar dugaan pengancaman terhadap salah seorang saksi oleh oknum berkepentingan dalam kasus tersebut. Bahkan, saksi itu mengakui sering mendapat teror dan ancaman serius agar tidak memberikan keterangan seputar kejadian tersebut. Praktis, satu orang dari tiga saksi yang diajukan kemungkinan besar belum memberikan keterangan pada polisi. Atau imbuhnya, bisa jadi sudah, cuman keterangannya seolah menyimpang karena slalu dihantui perasaan ketakutan atas ancaman tersebut.”Kalau itu kendalanya, kami menduga ada permainan dibalik penanganan kasus ini. Terlebih, oknum bidan itu pernah menyatakan sama sekali tidak takut dengan proses hukum dengan dalih memiliki uang,” duga korban mengutip pernyataan pelaku setelah kejadian berlangsung.

Pada kesempatan itu, keluarga korban dengan tegas meminta kepada Institusi penegak hukum (Polisi dan Jaksa) untuk menindaklanjuti serius atas kasus tersebut. Sehingga, dapat mengungkap sekaligus menjebloskan pelaku dibalik jeruji besi guna mempertanggungajwabkan perbuatanya. Selain itu juga dihimbau agar tidak terjadi indikasi permainan dibalik persoalan dimaksud. Karena, korban mengalami luka serius dan trauma berkepanjangan atas kejadian tersebut.”Hanya satu harapan besar bagi kami selaku pihak korban, proses dan penjarakan pelaku dimaksud sesuai aturan hukum yang berlaku. Kami juga mengingatkan agar tidak ada permainan dibalik kasus tersebut,” pintanya tegas.

Sementara, Kapolsek Rasanae Barat, Kompol, H.Nurdin yang dikonfirmasi Koran Stabilitas Minggu (10/01) Via Hand Phone (HP) membenarkan, apabila berkas kasus tersebut sudah dikembalikan pihak kejaksaan. Alasanya, ada yang mesti dilengkapi, salah satunya menyangkut keterangan saksi yang melihat secara langsung kejadian tersebut. Terkadang sebutnya, diluar saksi mengaku melihat,menyaksikan langsung kejadian. Tapi, ketika berhadapan dengan penyidik berubah, tidak sesuai pengakuan sebelum dan setelah berhadapan dengan penyidik.”Tapi, untuk lebih jelasnya kita ketemu saja di Kantor saya besok pagi (Senin red),” katanya. (KS-03)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1641,Hukum Kriminal,2146,Kesehatan,387,Korupsi,754,Olahraga,236,Opini,135,Pemerintahan,1562,Pendidikan,832,Politik,1282,Sosial Ekonomi,2613,
ltr
item
Koran Stabilitas: Aniaya Korban Hingga Gigi Rontok | Oknum Bidan PKM Paruga Tersangkut Hukum
Aniaya Korban Hingga Gigi Rontok | Oknum Bidan PKM Paruga Tersangkut Hukum
Prilaku premanisme oknum Pegawai lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bima baik yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun honorer kembali mencuat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpoMd2cHmxp0ZrcKO_OSKc906WQHq5MP4DU1h4aTlLWQDrEAgmS0i1SzaQpg3ADQvF63_nsPhTPVODIFdQkNCuqc3q0EN_3HqrvDO4o1P79CJw4FoYXtkl_ySTvryqII8-Jmr_eWRAP7fj/s400/Ilustrasi+Adu+Jotos.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpoMd2cHmxp0ZrcKO_OSKc906WQHq5MP4DU1h4aTlLWQDrEAgmS0i1SzaQpg3ADQvF63_nsPhTPVODIFdQkNCuqc3q0EN_3HqrvDO4o1P79CJw4FoYXtkl_ySTvryqII8-Jmr_eWRAP7fj/s72-c/Ilustrasi+Adu+Jotos.jpg
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2016/01/aniaya-korban-hingga-gigi-rontok-oknum.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2016/01/aniaya-korban-hingga-gigi-rontok-oknum.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy