Namun salah satu desa yang berlokasi di daerah terpencil wilayah Kecamatan Wawo, yakni Desa Riamau, hingga kini belum juga melakukan seleksi perangkat desanya.
Bima, KS.- Dari Sembilan desa yang tersebar diwilayah Kecamatan Wawo, delapan diantaranya telah melaksanakan seleksi perangkat desa untuk jabatan Sekretaris Desa (Sekdes) dan Kabid Perencanaan Pelaporan pada akhir Desember 2015 lalu.
Namun salah satu desa yang berlokasi di daerah terpencil wilayah Kecamatan Wawo, yakni Desa Riamau, hingga kini belum juga melakukan seleksi perangkat desanya. Karena disinyalir terjadi keributan kecil antara pihak panitia, calon peserta dan juga masyarakat setempat. Bahkan seluruh panitia yang dibentuk sekitar sebulan yang lalu saatini sudah mengundurkan diri, dengan alasan tidak mampu menjalankan tugas sebagai panitia seleksi perangkat Desa Riamau.
Kepala Desa Riamau, Sa,ala Ilyas ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (7/1), mengaku pelaksanaan seleksi dua orang perangkat desa yang dipimpinnya, sampai saat ini masih dilakukan penundaan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Terjadinya penundaan tersebut dipicu oleh sikap para peserta, terutama dua orang yang mencalonkan diri sebagai Sekdes, Ramlin dan Adisan.
Kedua tokoh pemuda paling populer di Desa Riamau ini sama-sama ngotot untuk mengikuti ujin (Tes) seleksi perangkat desa, khususnya untuk jabatan Sekdes dimaksud. Menurutnya, untuk merebut jabatan bergengsi tersebut, kedua calon peserta yang dulunya pernah bekerjasama sama sebagai Sekdes dan Kaur di Kantor Desa Riamau ini, selama beberapa minggu terakhir kerap mengajukan protes, bahkan melakukan perang urat saraf untuk memuluskan langkah mereka menjadi seorang Sekdes. Seperti, Adisan menolak keikutsertaan Ramlin, karena tidak memiliki dokumen kependudukan (KTP) Desa Riamau, yang ada hanya KTP Desa Maria Kecamatan Wawo.
Sebaliknya, Ramlin menolak keikutsertaan Adisan, karena diduga kuat tersangkut kasus hukum. Bahkan perkaranya sampai saat ini masih ditangani oleh pihak penyidik Polres Bima Kota. Selain itu lanjut Sa,ala, untuk perebutan posisi Sekdes tersebut, sebagian besar masyarakat Desa Riamau tampaknya lebih menginginkan Ramli ketimbang Adisan, hal ini dibuktikan dengan munculnya lima poin aspirasi masyarakat yang disampaikan pada rapat di kantor Desa Riamau beberapa hari lalu.
Kelima aspirasi yang cenderung mendiskreditkan posisi Adisan tersebut, antara lain bahwa Adisan pernah dipecat secara tidak terhormat sebagai salah satu Kaur di Desa Riamau beberapa waktu lalu. Disamping itu, Adisan juga sampai saat ini dinilai tidak transparan dalam mengelola dana Gapoktan yang bernilai puluhan juta untuk para petani desa setempat. Mantan bos kayu Gaharu yang juga staf Desa Maria ini menambahkan, akibat tidak sanggup menghadapai situasi panas dan genting yang diciptakan oleh kedua calon Sekdes tersebut, seluruh panitia seleksi perangkat Desa Riamau saat ini sudah mengundurkan diri satu persatu.
Bahkan lebih tragisnya lagi, pengunduran diri panitia ini sudah berjalan selama dua kali, lantaran tidak mampu menjalankan tugas danmenanggung beban yang cukup berat. Olehnya itu, pihaknya bersama masyarakat Desa Riamau telah sepakat bahwa hari Senin besok, 11 Januari 2016 (hari ini), akan membentuk sekaligus memilih ulang lagi panitia untuk ketiga kalinya, yang bertugas menyeleksi dua orang perangkat baru Desa Riamau, terutama untuk posisi Sekdes yang dianggap masih menjadi perbincangan, bahkan perdebatan hangat bagi seluruh elemen masyarakat Desa Riamau hingga saat ini.
“Rencana pemilihan ulang panitia seleksi perangkat Desa Riamau yang dijadwalkan hari Senin ini, belum pasti juga, karena sampai sekarang kita masih menunggu lagi keputusan Camat Wawo,” tandas Sa,ala, saat dikonfirmasi kembali Koran ini via Ponselnya, Ahad kemarin (10/1). (KS-06)
Namun salah satu desa yang berlokasi di daerah terpencil wilayah Kecamatan Wawo, yakni Desa Riamau, hingga kini belum juga melakukan seleksi perangkat desanya. Karena disinyalir terjadi keributan kecil antara pihak panitia, calon peserta dan juga masyarakat setempat. Bahkan seluruh panitia yang dibentuk sekitar sebulan yang lalu saatini sudah mengundurkan diri, dengan alasan tidak mampu menjalankan tugas sebagai panitia seleksi perangkat Desa Riamau.
Kepala Desa Riamau, Sa,ala Ilyas ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (7/1), mengaku pelaksanaan seleksi dua orang perangkat desa yang dipimpinnya, sampai saat ini masih dilakukan penundaan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Terjadinya penundaan tersebut dipicu oleh sikap para peserta, terutama dua orang yang mencalonkan diri sebagai Sekdes, Ramlin dan Adisan.
Kedua tokoh pemuda paling populer di Desa Riamau ini sama-sama ngotot untuk mengikuti ujin (Tes) seleksi perangkat desa, khususnya untuk jabatan Sekdes dimaksud. Menurutnya, untuk merebut jabatan bergengsi tersebut, kedua calon peserta yang dulunya pernah bekerjasama sama sebagai Sekdes dan Kaur di Kantor Desa Riamau ini, selama beberapa minggu terakhir kerap mengajukan protes, bahkan melakukan perang urat saraf untuk memuluskan langkah mereka menjadi seorang Sekdes. Seperti, Adisan menolak keikutsertaan Ramlin, karena tidak memiliki dokumen kependudukan (KTP) Desa Riamau, yang ada hanya KTP Desa Maria Kecamatan Wawo.
Sebaliknya, Ramlin menolak keikutsertaan Adisan, karena diduga kuat tersangkut kasus hukum. Bahkan perkaranya sampai saat ini masih ditangani oleh pihak penyidik Polres Bima Kota. Selain itu lanjut Sa,ala, untuk perebutan posisi Sekdes tersebut, sebagian besar masyarakat Desa Riamau tampaknya lebih menginginkan Ramli ketimbang Adisan, hal ini dibuktikan dengan munculnya lima poin aspirasi masyarakat yang disampaikan pada rapat di kantor Desa Riamau beberapa hari lalu.
Kelima aspirasi yang cenderung mendiskreditkan posisi Adisan tersebut, antara lain bahwa Adisan pernah dipecat secara tidak terhormat sebagai salah satu Kaur di Desa Riamau beberapa waktu lalu. Disamping itu, Adisan juga sampai saat ini dinilai tidak transparan dalam mengelola dana Gapoktan yang bernilai puluhan juta untuk para petani desa setempat. Mantan bos kayu Gaharu yang juga staf Desa Maria ini menambahkan, akibat tidak sanggup menghadapai situasi panas dan genting yang diciptakan oleh kedua calon Sekdes tersebut, seluruh panitia seleksi perangkat Desa Riamau saat ini sudah mengundurkan diri satu persatu.
Bahkan lebih tragisnya lagi, pengunduran diri panitia ini sudah berjalan selama dua kali, lantaran tidak mampu menjalankan tugas danmenanggung beban yang cukup berat. Olehnya itu, pihaknya bersama masyarakat Desa Riamau telah sepakat bahwa hari Senin besok, 11 Januari 2016 (hari ini), akan membentuk sekaligus memilih ulang lagi panitia untuk ketiga kalinya, yang bertugas menyeleksi dua orang perangkat baru Desa Riamau, terutama untuk posisi Sekdes yang dianggap masih menjadi perbincangan, bahkan perdebatan hangat bagi seluruh elemen masyarakat Desa Riamau hingga saat ini.
“Rencana pemilihan ulang panitia seleksi perangkat Desa Riamau yang dijadwalkan hari Senin ini, belum pasti juga, karena sampai sekarang kita masih menunggu lagi keputusan Camat Wawo,” tandas Sa,ala, saat dikonfirmasi kembali Koran ini via Ponselnya, Ahad kemarin (10/1). (KS-06)
COMMENTS