Meski beban tergolong berat, tetapi mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu berjanji akan membuktikan kemampuanya hanya dalam waktu 100 hari kerja.
Kota Bima, KS.– Belum lama ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dibawa Kepemimpinan, HM.Qurais, H.Abidin – H.Arahman, H.Abidin, SE meroling dan melantik sejumlah Pejabat. Salah satunya, pelantikan H.Fahrurozim, SH, menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pemakaman. Meski beban tergolong berat, tetapi mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu berjanji akan membuktikan kemampuanya hanya dalam waktu 100 hari kerja. Mampukah, ataukah justru sebaliknya janji itu hanya sebatas pengakuan belaka.
Menurutnya, dalam menjalankan tugas sesungguhnya bukan pekerjaan yang mudah, tak segampang membalikan telapak tangan. Terlebih, beban tanggungjawab tergolong berat. Sehingga, dibutuhkan proses juga waktu yang relatif lama. Apalagi, masih terdapat beberapa tugas penting yang mesti dikerjakan dan dibenahi. Diantaranya, soal kebersihan, lampu jalan, dan lain sebagainya. ”Soal sanggup atau tidak, menurut saya sangat mustahil bisa dinilai hanya dalam waktu sekejap. Karena, semuanya butuh proses juga waktu. Tapi, 100 hari pertama bertugas akan menjadi pembuktian terhadap kinerja saya,” ujarnya.
Seolah tak ingin membiarkan waktu berlalu begitu saja, Fahru memanfaatkan setiap momen untuk menunjukan kinerja. Hasilnya, beberapa persoalan sudah berhasil diatasi. Seperti, masalah kebersihan terutama di jalan protokol, penataan taman kota dan pemakaman serta perbaikan lampu jalan disejumlah titik yang ada. Perbaikan terhadap ratusan titik lampu jalan itu imbuhnya, menggunakan APBD Kota Tahun Anggaran (TA) 2015 sebesar Rp.20 lebih Juta. ”Sebanyak 146 titik lampu jalan sudah diperbaiki. Masalah kebersihan, penataan taman dan pemakaman pun sudah kami benahi secara bertahap,” akunya.
Tapi sebutnya, berhasil tidak, sanggup dan tidaknya tergantung penilaian publik. Tapi yang pasti, publik bisa melihat, mengamati sekaligus menilai sendiri kondisi kota Berteman saat ini. Apakah mengalami perubahan, jalan ditempat, ataukah justru semakin mundur kebelakang. ”Saya serahkan pada publik, biarkan mereka yang menilai. Sebab kalau saya yang menilai, ntar dibilang puji diri sendiri,” terangnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Tapi, untuk mewujudkan hal itu sangat dibutuhkan kesadaran dan peran semua pihak yang ada. Karena, itu merupakan tanggungjawab semua pihak yang ada. Begitupun, soal penataan taman dan sebagainya pun dibutuhkan kesadaran. Artinya, yang paling penting adalah kesadaran, tanpa kesadaran yakin dan percaya hal itu tipis dapat tercapai.”Intinya kesadaran, menyadari segala-galanya. Termasuk, kesadaran kita dalam membuang sampah,” pungkasnya seraya berharap agar semua pihak mengambil bagian penting dalam mengatasi beragam masalah yang sudah, sedang terjadi di Kota Tepian Air ini. (KS-03)
Menurutnya, dalam menjalankan tugas sesungguhnya bukan pekerjaan yang mudah, tak segampang membalikan telapak tangan. Terlebih, beban tanggungjawab tergolong berat. Sehingga, dibutuhkan proses juga waktu yang relatif lama. Apalagi, masih terdapat beberapa tugas penting yang mesti dikerjakan dan dibenahi. Diantaranya, soal kebersihan, lampu jalan, dan lain sebagainya. ”Soal sanggup atau tidak, menurut saya sangat mustahil bisa dinilai hanya dalam waktu sekejap. Karena, semuanya butuh proses juga waktu. Tapi, 100 hari pertama bertugas akan menjadi pembuktian terhadap kinerja saya,” ujarnya.
Seolah tak ingin membiarkan waktu berlalu begitu saja, Fahru memanfaatkan setiap momen untuk menunjukan kinerja. Hasilnya, beberapa persoalan sudah berhasil diatasi. Seperti, masalah kebersihan terutama di jalan protokol, penataan taman kota dan pemakaman serta perbaikan lampu jalan disejumlah titik yang ada. Perbaikan terhadap ratusan titik lampu jalan itu imbuhnya, menggunakan APBD Kota Tahun Anggaran (TA) 2015 sebesar Rp.20 lebih Juta. ”Sebanyak 146 titik lampu jalan sudah diperbaiki. Masalah kebersihan, penataan taman dan pemakaman pun sudah kami benahi secara bertahap,” akunya.
Tapi sebutnya, berhasil tidak, sanggup dan tidaknya tergantung penilaian publik. Tapi yang pasti, publik bisa melihat, mengamati sekaligus menilai sendiri kondisi kota Berteman saat ini. Apakah mengalami perubahan, jalan ditempat, ataukah justru semakin mundur kebelakang. ”Saya serahkan pada publik, biarkan mereka yang menilai. Sebab kalau saya yang menilai, ntar dibilang puji diri sendiri,” terangnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Tapi, untuk mewujudkan hal itu sangat dibutuhkan kesadaran dan peran semua pihak yang ada. Karena, itu merupakan tanggungjawab semua pihak yang ada. Begitupun, soal penataan taman dan sebagainya pun dibutuhkan kesadaran. Artinya, yang paling penting adalah kesadaran, tanpa kesadaran yakin dan percaya hal itu tipis dapat tercapai.”Intinya kesadaran, menyadari segala-galanya. Termasuk, kesadaran kita dalam membuang sampah,” pungkasnya seraya berharap agar semua pihak mengambil bagian penting dalam mengatasi beragam masalah yang sudah, sedang terjadi di Kota Tepian Air ini. (KS-03)
COMMENTS