Namun, dari nama-nama figur yang sudah terungkap dipermukaan, H. Man (sapaan akrab) wakil Walikota Bima itu, dianggap berpotensi untuk memimpin kota lima tahun berikutnya.
Kota Bima, KS.– Meski Pesta demokrasi untuk memilih Walikota-Wakil Walikota Bima periode lima Tahun selanjutnya akan dihelat tahun 2018 mendatang. Akan tetapi, sudah mencuat sejumlah nama bakal kandidat yang akan tampil pada kompetisi bergengsi tersebut. Diantaranya, H.Sutarman Kasambo, H.Subhan, Hj.Fera Amalia, dan H.Arahman, H.Abidin, SE yang tengah menjabat sebagai orang nomor dua di kota Tepian Air tersebut. Sementara, walikota, HM.Qurais diprediksi tidak ikut dalam pertarungan politik dimaksud. Kabarnya, orang nomor satu di kota itu akan mengorbitkan anak kandungnya yakni Selvi untuk tampil sebagai calon walikota periode 2018-2023 mendatang. Namun, dari nama-nama figur yang sudah terungkap dipermukaan, H. Man (sapaan akrab) wakil Walikota Bima itu, dianggap berpotensi untuk memimpin kota lima tahun berikutnya.
Hal itu disampaikan H.Armasnyah, SE, Anggota DPRD Kota menanggapi sejumlah figur bakal calon yang akan tampil pada Pilkada kota 2018 mendatang. Sesungguhnya kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, potensi yang terdapat pada H.Man dari segi kemampuan, pengalaman dan Sumber Daya Manusia (SDM) baik dalam dunia politik maupun birokrasi tidak diragukan lagi.”Menurut saya, H.Man berpotensi besar untuk memimpin kota lima tahun kedepan,” ujar H.Armansyah kepada Koran Stabilitas Sabtu (02/01) di Kediamannya.
Namun lanjutnya, penilaian dalam kaitan itu bukan berarti nama figur lain tak memiliki kemampuan sama seperti dimiliki H.Man. Hanya saja, politisi dimaksud dianggap lebih memiliki kelebihan dibanding nama-nama yang ada. Mengingat, yang bersangkutan tidak hanya dikenal ketika menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai Wakil Walikota. Tapi, juga dikenal saat mendapat kepercayaan rakyat menjadi anggota dewan. Sehingga, tak heran kader terbaik PDK tersebut disebut sebagai salah satu politisi sukses yang bakal memimpin kota periode selanjutnya. Tolok ukurnya jelas, berpengalaman dan memiliki kemampuan, tidak saja di dunia birokrasi tapi juga dalam dunia perpolitikan.”Dimata saya, beliau layak untuk memimpin daerah ini. Potensi yang dimilikinya tak diragukan lagi, sukses di dewan juga di birokrasi. Saya yakin dan percaya rakyat kota juga tahu kelebihan H.Man,makanya saya berani menyampaikan hal itu,” tandasnya.
Apabila anggapan yang terkesan berpihak pada politisi yang juga sukses sebagai pengusaha tersebut diasumsikan berlebihan. Wakil Rakyat utusan Dapil III tersebut menantang pihak manapun untuk melakukan survey sekaligus uji kelayakan dari sejumlah figur yang muncul. Saat ini sebutnya, H.Man menjadi figur yang sangat diharapkan untuk maju sebagai calon walikota. Indikatornya, sosok adik walikota itu (H.Man,red) lebih sering dan dominan dibahas ditengah-tengah masyarakat. Jadi tidak mustahil, apabila rakyat menginginkan H.Man untuk memimpin kota Nggahi Rawu Pahu ini. Entah apa penilaian rakyat terhadap yang bersangkutan, belum diketahui persis. Tapi yang jelas, beliau disebut sosok politisi sukses, merakyat, dan memiliki kemampuan untuk memimpin. “Untuk saat ini,saya yakin rakyat masih sangat mengharapkan sosok figur seperti beliau untuk memimpin kota periode lima tahun berikutnya. Harapan itu fakta, nyata atas dasar keinginan rakyat, jadi bukan atas kepentingan saya pribadi. Lagipula, dalam hal ini saya tidak memiliki kepentingan lebih, selain kepentingan rakyat. Harapan besar rakyat terdapat pada beliau, soal bagaimana sikap politik, tergantung H.Man, apakah maju sebagai calon walikota, calon wawali ataukah sama sekali tidak mencalonkan diri, itu tergantung keyakinannya,” terang politisi yang dikenal vokal tersebut.
Tanggapan dalam menghadapi pilkada kota juga datang dari kalangan Akademisi salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bima yakni Herman, M.Pd. Diakuinya, popularitas dan dukungan yang bersangkutan sangat besar dibanding figur lain. Mengingat, sosok politisi satu ini dikenal dekat dengan rakyat, komunikatif, dan pintar menempatkan diri. Namun, untuk memperbesar peluang meraih kemenangan pada momen pertarungan tersebut juga terukur pada figur pendamping, calon orang nomor dua. Apakah, dari kader partai, pengusaha ataukah birokrasi. Termasuk status domisili kandidat wakilnya, bisa dari wilayah kota bagian dapil 1, dapil II atau dapil III.”Figur calon wakil sangat besar pengaruhnya, bahkan bisa dibilang sebagai penentu kemenangan. Artinya, beliau mesti cerdas memilih siapa figur yang tepat untuk mendampinginya, jangan sampai salah. Karena, resiko atas perjuangan bisa berakibat fatal, mending menang tapi kalau kalah mau bilang apa,” saranya.
Disinggung soal calon wakil, apakah dari figur dapil III, II dan I, ataukah tidak tertutup kemungkinan yang bersangkutan akan mengikuti jejak sang kakak yang memilih figur dari keluarga sendiri. Menanggapi hal itu, akademisi STKIP tersebut berkeyakinan suami tercinta, Hj.Badrah itu tidak akan menjadikan orang nomor dua dari keluarga sendiri. Hanya saja, yang menarik ditunggu adalah siapa dan dari dapil mana figur calon pendamping. Masalahnya, potensi kemenangan dari segi pengaruh orang nomor dua berada di dua dapil, yakni dapil II dan III. Pilihanya, siapa figur dari dapil II dan III, terlepas itu kader partai atau tidak, yang jelas peluang kemenangan sangat besar ketika diambil utusan dua dapil tersebut. “Figur utusan dua dapil dimaksud berpengaruh besar sebagai penentu kemenangan beliau (H.Man). Tapi kalau ngotot maju dengan calon wakil utusan dapil I, lebih-lebih dari keluarga sendiri, saya justru khawatir peluang kemenangan sangat tipis. Bahkan, tidak bakal diraih,” pungkasnya. (KS-03)
Hal itu disampaikan H.Armasnyah, SE, Anggota DPRD Kota menanggapi sejumlah figur bakal calon yang akan tampil pada Pilkada kota 2018 mendatang. Sesungguhnya kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, potensi yang terdapat pada H.Man dari segi kemampuan, pengalaman dan Sumber Daya Manusia (SDM) baik dalam dunia politik maupun birokrasi tidak diragukan lagi.”Menurut saya, H.Man berpotensi besar untuk memimpin kota lima tahun kedepan,” ujar H.Armansyah kepada Koran Stabilitas Sabtu (02/01) di Kediamannya.
Namun lanjutnya, penilaian dalam kaitan itu bukan berarti nama figur lain tak memiliki kemampuan sama seperti dimiliki H.Man. Hanya saja, politisi dimaksud dianggap lebih memiliki kelebihan dibanding nama-nama yang ada. Mengingat, yang bersangkutan tidak hanya dikenal ketika menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai Wakil Walikota. Tapi, juga dikenal saat mendapat kepercayaan rakyat menjadi anggota dewan. Sehingga, tak heran kader terbaik PDK tersebut disebut sebagai salah satu politisi sukses yang bakal memimpin kota periode selanjutnya. Tolok ukurnya jelas, berpengalaman dan memiliki kemampuan, tidak saja di dunia birokrasi tapi juga dalam dunia perpolitikan.”Dimata saya, beliau layak untuk memimpin daerah ini. Potensi yang dimilikinya tak diragukan lagi, sukses di dewan juga di birokrasi. Saya yakin dan percaya rakyat kota juga tahu kelebihan H.Man,makanya saya berani menyampaikan hal itu,” tandasnya.
Apabila anggapan yang terkesan berpihak pada politisi yang juga sukses sebagai pengusaha tersebut diasumsikan berlebihan. Wakil Rakyat utusan Dapil III tersebut menantang pihak manapun untuk melakukan survey sekaligus uji kelayakan dari sejumlah figur yang muncul. Saat ini sebutnya, H.Man menjadi figur yang sangat diharapkan untuk maju sebagai calon walikota. Indikatornya, sosok adik walikota itu (H.Man,red) lebih sering dan dominan dibahas ditengah-tengah masyarakat. Jadi tidak mustahil, apabila rakyat menginginkan H.Man untuk memimpin kota Nggahi Rawu Pahu ini. Entah apa penilaian rakyat terhadap yang bersangkutan, belum diketahui persis. Tapi yang jelas, beliau disebut sosok politisi sukses, merakyat, dan memiliki kemampuan untuk memimpin. “Untuk saat ini,saya yakin rakyat masih sangat mengharapkan sosok figur seperti beliau untuk memimpin kota periode lima tahun berikutnya. Harapan itu fakta, nyata atas dasar keinginan rakyat, jadi bukan atas kepentingan saya pribadi. Lagipula, dalam hal ini saya tidak memiliki kepentingan lebih, selain kepentingan rakyat. Harapan besar rakyat terdapat pada beliau, soal bagaimana sikap politik, tergantung H.Man, apakah maju sebagai calon walikota, calon wawali ataukah sama sekali tidak mencalonkan diri, itu tergantung keyakinannya,” terang politisi yang dikenal vokal tersebut.
Tanggapan dalam menghadapi pilkada kota juga datang dari kalangan Akademisi salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bima yakni Herman, M.Pd. Diakuinya, popularitas dan dukungan yang bersangkutan sangat besar dibanding figur lain. Mengingat, sosok politisi satu ini dikenal dekat dengan rakyat, komunikatif, dan pintar menempatkan diri. Namun, untuk memperbesar peluang meraih kemenangan pada momen pertarungan tersebut juga terukur pada figur pendamping, calon orang nomor dua. Apakah, dari kader partai, pengusaha ataukah birokrasi. Termasuk status domisili kandidat wakilnya, bisa dari wilayah kota bagian dapil 1, dapil II atau dapil III.”Figur calon wakil sangat besar pengaruhnya, bahkan bisa dibilang sebagai penentu kemenangan. Artinya, beliau mesti cerdas memilih siapa figur yang tepat untuk mendampinginya, jangan sampai salah. Karena, resiko atas perjuangan bisa berakibat fatal, mending menang tapi kalau kalah mau bilang apa,” saranya.
Disinggung soal calon wakil, apakah dari figur dapil III, II dan I, ataukah tidak tertutup kemungkinan yang bersangkutan akan mengikuti jejak sang kakak yang memilih figur dari keluarga sendiri. Menanggapi hal itu, akademisi STKIP tersebut berkeyakinan suami tercinta, Hj.Badrah itu tidak akan menjadikan orang nomor dua dari keluarga sendiri. Hanya saja, yang menarik ditunggu adalah siapa dan dari dapil mana figur calon pendamping. Masalahnya, potensi kemenangan dari segi pengaruh orang nomor dua berada di dua dapil, yakni dapil II dan III. Pilihanya, siapa figur dari dapil II dan III, terlepas itu kader partai atau tidak, yang jelas peluang kemenangan sangat besar ketika diambil utusan dua dapil tersebut. “Figur utusan dua dapil dimaksud berpengaruh besar sebagai penentu kemenangan beliau (H.Man). Tapi kalau ngotot maju dengan calon wakil utusan dapil I, lebih-lebih dari keluarga sendiri, saya justru khawatir peluang kemenangan sangat tipis. Bahkan, tidak bakal diraih,” pungkasnya. (KS-03)
COMMENTS