Lembaga Internasional Oxfam dan LP2-DER (Lembaga Pengembangan Partisipasi Demokrasi dan Ekonomi Rakyat) yang berkerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima
Kota Bima, KS.– Lembaga Internasional Oxfam dan LP2-DER (Lembaga Pengembangan Partisipasi Demokrasi dan Ekonomi Rakyat) yang berkerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Senin (29/12) di Hotel La Ila mengelar tata cara pendataan tentang kesejahteraan, kesehatan, pemukiman dan kebencanaan pada 63 Enumerator (Pendata) dan 12 orang supervision dari 12 kelurahan se Kota Bima. Hal tersebut dilakukan mengingat, Kota Bima merupakan daerah salah satu contoh model kota tangguh nasional, setelah DKI Jakarta, Padang Sumatra Barat dan Riau.
12 kelurahan yang menjadi target pendataan tersebut yakni Kelurahan Penanae, Penaraga, Penatoi, Lewirato, Santi, Pane, Nae, Sarae, Paruga, Tanjung, Melayu dan Jatibaru. Pada Koran Stabilitas senior Projek Oviser Oxfam Dheni mengatakan, pada hari ini pihaknya membagikan 96 unit power bank 20.000 mAH model IP-S20 merek Samsung kepada tim enumerator, sementara hanphone jenis mobil pone beraplikasi Epicollect + (teknologi terbaru) akan dibagikan pula kepada seluruh enumerator pada (4/1) mendatang. “Oxfam merupakan lembaga internasional selaku penyumbang dana yang tergabung dari beberapa negara luar, seperti Australia, sedangkan Pemkot Bima menyediakan dana sharryng,” ujarnya.
Mobil pone Epicollect + setelah ada ditangan enumerator tidak bisa digunakan untuk keperluan lain seperti up date dari internet, maupun facebook dan sejenisnya. Akan tetapi Epicollect + hanya bisa dipakai untuk mendata saja, sehingga aplikasi lain yang ada dihanphone tersebut sudah ditutup alias tidak bisa terkoneksi.
Setiap tenaga enumerator bertugas minimalnya mendata 214 Kepala Keluarga (KK) dikelurahannya masing-masing dengan date line waktu selama 1 bulan terhitung bulan Januari 2016. “Maksud dan tujuan pendataan ini agar terciptanya data base setiap kelurahan yang dapat digunakan sewaktu-waktu,” terangnya.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Bima Drs. H. Fakhrunroji, ME dalam sambutannya mengatakan, kewajiban lurah pada pendataan ini, yakni mensosialisasikan program tersebut kepada waganya dan melindungi enumerator. Pasalnya, pendataan ini dilakukan secara sensus dengan artian, tidak satupun warga yang terlewati untuk dimintai datanya. “Tidak menutup kemungkinan enumerator mendapatkan kendala dilapangan, terkait pendataan pada warga etnis cina, arab dan lain-lain. Karena pada dasarnya kaum etnis sulit dimintai data, dengan alasan sibuk dengan kerjaannya maupun alasan lainnya. Sehingga diminta lurah yang lebih berperan penting diwilayahnya,” ujarnya.
Sementara tugas supervision tenaga pendamping enumerator 1 orang per kelurahan, menjamin tenaga enumerator melakukan pendataan dengan benar. Jadi ketika ditemukan pendataan yang salah yang dilakukan tenaga enumerator segera ditegur oleh supervision setempat, pastikan enumerator bekerja dengan target serta mematiskan pembayaran honorium enumerator sesuai pekerjaan dan tugasnya. “Power bank yang dibagikan itu memiliki kekuatan menampung energi batrei selama tiga hari tiga malam, sehingga mobil phone tersebut aktif terus selama 24 jam. Agar data base dari seluruh enumerator tertampung disetiap kelurahan dan data base Kota Bima dari 12 kelurahan dimaksud,” bebernya.
Dari pantauan langsung wartawan ini, para peserta dituntut menguasai Ilmu Tehnologi (IT) menggunakan aplikasi handphone Android dan peserta rata rata berumur 21 – 40 tahun dan fasilitas mobil phone Epicollect + dan power bank berkekuatan 20.000 mAH. Rencananya akan dikembalikan setelah tugas enumerator itu selesai 100 porsen dan fasilitas tersebut akan dikembali pada enumerator dari kelurahan yang belum terdata ditahun 2015 ini dan secara otomatis 2016 sebanyak 20 kelurahan akan mendapatkan perlakuan yang sama. (KS – 06)
12 kelurahan yang menjadi target pendataan tersebut yakni Kelurahan Penanae, Penaraga, Penatoi, Lewirato, Santi, Pane, Nae, Sarae, Paruga, Tanjung, Melayu dan Jatibaru. Pada Koran Stabilitas senior Projek Oviser Oxfam Dheni mengatakan, pada hari ini pihaknya membagikan 96 unit power bank 20.000 mAH model IP-S20 merek Samsung kepada tim enumerator, sementara hanphone jenis mobil pone beraplikasi Epicollect + (teknologi terbaru) akan dibagikan pula kepada seluruh enumerator pada (4/1) mendatang. “Oxfam merupakan lembaga internasional selaku penyumbang dana yang tergabung dari beberapa negara luar, seperti Australia, sedangkan Pemkot Bima menyediakan dana sharryng,” ujarnya.
Mobil pone Epicollect + setelah ada ditangan enumerator tidak bisa digunakan untuk keperluan lain seperti up date dari internet, maupun facebook dan sejenisnya. Akan tetapi Epicollect + hanya bisa dipakai untuk mendata saja, sehingga aplikasi lain yang ada dihanphone tersebut sudah ditutup alias tidak bisa terkoneksi.
Setiap tenaga enumerator bertugas minimalnya mendata 214 Kepala Keluarga (KK) dikelurahannya masing-masing dengan date line waktu selama 1 bulan terhitung bulan Januari 2016. “Maksud dan tujuan pendataan ini agar terciptanya data base setiap kelurahan yang dapat digunakan sewaktu-waktu,” terangnya.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Bima Drs. H. Fakhrunroji, ME dalam sambutannya mengatakan, kewajiban lurah pada pendataan ini, yakni mensosialisasikan program tersebut kepada waganya dan melindungi enumerator. Pasalnya, pendataan ini dilakukan secara sensus dengan artian, tidak satupun warga yang terlewati untuk dimintai datanya. “Tidak menutup kemungkinan enumerator mendapatkan kendala dilapangan, terkait pendataan pada warga etnis cina, arab dan lain-lain. Karena pada dasarnya kaum etnis sulit dimintai data, dengan alasan sibuk dengan kerjaannya maupun alasan lainnya. Sehingga diminta lurah yang lebih berperan penting diwilayahnya,” ujarnya.
Sementara tugas supervision tenaga pendamping enumerator 1 orang per kelurahan, menjamin tenaga enumerator melakukan pendataan dengan benar. Jadi ketika ditemukan pendataan yang salah yang dilakukan tenaga enumerator segera ditegur oleh supervision setempat, pastikan enumerator bekerja dengan target serta mematiskan pembayaran honorium enumerator sesuai pekerjaan dan tugasnya. “Power bank yang dibagikan itu memiliki kekuatan menampung energi batrei selama tiga hari tiga malam, sehingga mobil phone tersebut aktif terus selama 24 jam. Agar data base dari seluruh enumerator tertampung disetiap kelurahan dan data base Kota Bima dari 12 kelurahan dimaksud,” bebernya.
Dari pantauan langsung wartawan ini, para peserta dituntut menguasai Ilmu Tehnologi (IT) menggunakan aplikasi handphone Android dan peserta rata rata berumur 21 – 40 tahun dan fasilitas mobil phone Epicollect + dan power bank berkekuatan 20.000 mAH. Rencananya akan dikembalikan setelah tugas enumerator itu selesai 100 porsen dan fasilitas tersebut akan dikembali pada enumerator dari kelurahan yang belum terdata ditahun 2015 ini dan secara otomatis 2016 sebanyak 20 kelurahan akan mendapatkan perlakuan yang sama. (KS – 06)
COMMENTS