Namun saat ini telah diganti pelaksana lapangan, dengan harapan agar pekerjaan proyek perbaikan sungai romo dapat selesai sesuai jangka waktu yang tertuang dalam kontrak kerja.
Bima, KS.- PT. Galih Medan Persada (GMP) salah satu perusahaan bonafit yang dipercaya oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya di Jakarta untuk mengerjakan sebagian paket proyek drainase yang tersebar di sejumlah Kota/Kabupaten di berbagai Propinsi di Negara RI tercinta ini.
Kota Bima salah satu Kota yang dikucurkan anggaran Milyaran Rupiah untuk item pekerjaan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan pembangunan system drainase primer. Alokasi anggaran untuk proyek sekilo lebih ini sebanyak Rp.6,899 Milyar dengan jangka waktu pekerjaan 120 hari.
Proyek drainase primer tersebut mulai dikerjakan sekitar bulan puasa lalu. Namun, adanya berbagai kendala dan kesulitan di lapangan, sehingga proyek dibawah tanggungjawab BWS Sumbawa tersebut masih dikerjakan hingga sekarang oleh pihak kontraktor. Pihak perusahaan mengaku merugi ketika menyerahkan tanggungjawab pekerjaan proyek tersebut ke salah satu orang kepercayaannya. Namun saat ini telah diganti pelaksana lapangan, dengan harapan agar pekerjaan proyek perbaikan sungai romo dapat selesai sesuai jangka waktu yang tertuang dalam kontrak kerja.
Taufan yang merupakan penanggungjawab lapangan PT.GMP saat ditemui di basecamp Sabtu (2/1) mengaku, pekerjaan proyek kali romo sejak mulai dikerjakan hingga sekarang berjalan lancer. Mengenai adanya kritikan dari warga dan pihak elemen lain, termasuk Kepala Kelurahan hanya bertujuan untuk motivasi kerja bagi pelaksana dan pekerja di lapangan, agar proyek yang dikerjakan bermutu tinggi.”Riak-riak kecil di lapangan selama proyek dikerjakan, sudah biasa dialami selama saya menjadi kontraktor,”terangnya.
Katanya, Walikota Bima HM Qurais H.Abidin memiliki andil besar menghadirkan proyek drainase kali romo saat ini. Karena tanpa adanya loby dan pendekatan dari seorang Kepala Daerah, sangat mustahil proyek yang bersumber dari APBN bisa di dapat oleh Pemerintah Daerah, terutama daerah terpencil, termasuk Kota Bima ini.”Masyarakat Kota Bima harus berbangga hati memiliki seorang pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi untuk kepentingan rakyat. Coba bayangkan saja, sudah puluhan tahun kali romo tidak disentuh, tapi di erah kepemimpinan kakak beradik sekarang, akhirnya pemerintah pusat menganggarkan Rp.6,899Milyar untuk pemasangan talud beton dan cor lantai kali sepang satu kilo meter lebih,”terangnya.
Memang kata Taufan, batas waktu pekerjaan 120 hari yang diberikan oleh pihak pemilik proyek (BWS Sumbawa,red). Namun adanya tingkat kesulitan di lapangan selama ini, membuat keterlambatan progress fisik yang menghabiskan waktu cukup lama. Kendati demikian, pihaknya (PT.GMP,red) berjanji akan menyelesaikan proyek ini dalam waktu secepatnya, apalagi fisiknya sekarang sudah mencapai 85-90 persen.”Tinggal pengecoran beberapa puluh meter saja, sekarang lagi kerja semua pekerja. Saya turunkan 100 lebih pekerja untuk menyelesaikan proyek kali romo ini. Buruh kami datangkan dari sumbawa, Lombok juga warga Bima sendiri,”paparnya.
Ditanya soal keluhan warga yang berkaitan tidak adanya galian atau pembersihan lumpur di dalam badan kali romo sebelum dilakukan pemasangan talud beton ?. Taufan mengaku tetap dibersihkan, namun disesuaikan kondisi di lapangan. Maksudnya, tidak diharuskan membersihkan semua lumpur itu, tapi dilihat kondisi rill lapangan, tentang perlu dan tidaknya menggali keluar lumpur atau sampah yang tertimbun dalam badan kali.”Intinya, kami kerja proyek ini berdasarkan petunjuk yang kami terima dari pihak konsultan proyek, yaitu soal RABnya, gambarnya, juga petunjuk tehnik lainnya,”katanya.
Bagaimana dengan ruas jalan bandeng, sedikit mengalami penyempitan setelah pemasangan talud beton proyek tersebut ?. Taufan mengakuinya, tapi hanya beberapa meter sekitar musholah ujung utara proyek, dan akan diperbaiki ulang, di lokasi itu.”Yang pasti, dimana ada kesalahan kerja, disitu akan kami perbaiki kembali. Karena kami disini telah dipercaya oleh pemerintah untuk melaksanakan proyek ini dengan baik, sesuai harapan dan keinginan masyarakat. Kalau sekiranya ada warga yang protes, kami penuhi keinginan warga tersebut, jika sikap protes itu rasional dan masuk akal bagi kami sebagai kontraktor,”ujarnya mengakhiri komentarnya.(KS-001)
Kota Bima salah satu Kota yang dikucurkan anggaran Milyaran Rupiah untuk item pekerjaan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan pembangunan system drainase primer. Alokasi anggaran untuk proyek sekilo lebih ini sebanyak Rp.6,899 Milyar dengan jangka waktu pekerjaan 120 hari.
Proyek drainase primer tersebut mulai dikerjakan sekitar bulan puasa lalu. Namun, adanya berbagai kendala dan kesulitan di lapangan, sehingga proyek dibawah tanggungjawab BWS Sumbawa tersebut masih dikerjakan hingga sekarang oleh pihak kontraktor. Pihak perusahaan mengaku merugi ketika menyerahkan tanggungjawab pekerjaan proyek tersebut ke salah satu orang kepercayaannya. Namun saat ini telah diganti pelaksana lapangan, dengan harapan agar pekerjaan proyek perbaikan sungai romo dapat selesai sesuai jangka waktu yang tertuang dalam kontrak kerja.
Taufan yang merupakan penanggungjawab lapangan PT.GMP saat ditemui di basecamp Sabtu (2/1) mengaku, pekerjaan proyek kali romo sejak mulai dikerjakan hingga sekarang berjalan lancer. Mengenai adanya kritikan dari warga dan pihak elemen lain, termasuk Kepala Kelurahan hanya bertujuan untuk motivasi kerja bagi pelaksana dan pekerja di lapangan, agar proyek yang dikerjakan bermutu tinggi.”Riak-riak kecil di lapangan selama proyek dikerjakan, sudah biasa dialami selama saya menjadi kontraktor,”terangnya.
Katanya, Walikota Bima HM Qurais H.Abidin memiliki andil besar menghadirkan proyek drainase kali romo saat ini. Karena tanpa adanya loby dan pendekatan dari seorang Kepala Daerah, sangat mustahil proyek yang bersumber dari APBN bisa di dapat oleh Pemerintah Daerah, terutama daerah terpencil, termasuk Kota Bima ini.”Masyarakat Kota Bima harus berbangga hati memiliki seorang pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi untuk kepentingan rakyat. Coba bayangkan saja, sudah puluhan tahun kali romo tidak disentuh, tapi di erah kepemimpinan kakak beradik sekarang, akhirnya pemerintah pusat menganggarkan Rp.6,899Milyar untuk pemasangan talud beton dan cor lantai kali sepang satu kilo meter lebih,”terangnya.
Memang kata Taufan, batas waktu pekerjaan 120 hari yang diberikan oleh pihak pemilik proyek (BWS Sumbawa,red). Namun adanya tingkat kesulitan di lapangan selama ini, membuat keterlambatan progress fisik yang menghabiskan waktu cukup lama. Kendati demikian, pihaknya (PT.GMP,red) berjanji akan menyelesaikan proyek ini dalam waktu secepatnya, apalagi fisiknya sekarang sudah mencapai 85-90 persen.”Tinggal pengecoran beberapa puluh meter saja, sekarang lagi kerja semua pekerja. Saya turunkan 100 lebih pekerja untuk menyelesaikan proyek kali romo ini. Buruh kami datangkan dari sumbawa, Lombok juga warga Bima sendiri,”paparnya.
Ditanya soal keluhan warga yang berkaitan tidak adanya galian atau pembersihan lumpur di dalam badan kali romo sebelum dilakukan pemasangan talud beton ?. Taufan mengaku tetap dibersihkan, namun disesuaikan kondisi di lapangan. Maksudnya, tidak diharuskan membersihkan semua lumpur itu, tapi dilihat kondisi rill lapangan, tentang perlu dan tidaknya menggali keluar lumpur atau sampah yang tertimbun dalam badan kali.”Intinya, kami kerja proyek ini berdasarkan petunjuk yang kami terima dari pihak konsultan proyek, yaitu soal RABnya, gambarnya, juga petunjuk tehnik lainnya,”katanya.
Bagaimana dengan ruas jalan bandeng, sedikit mengalami penyempitan setelah pemasangan talud beton proyek tersebut ?. Taufan mengakuinya, tapi hanya beberapa meter sekitar musholah ujung utara proyek, dan akan diperbaiki ulang, di lokasi itu.”Yang pasti, dimana ada kesalahan kerja, disitu akan kami perbaiki kembali. Karena kami disini telah dipercaya oleh pemerintah untuk melaksanakan proyek ini dengan baik, sesuai harapan dan keinginan masyarakat. Kalau sekiranya ada warga yang protes, kami penuhi keinginan warga tersebut, jika sikap protes itu rasional dan masuk akal bagi kami sebagai kontraktor,”ujarnya mengakhiri komentarnya.(KS-001)
COMMENTS