Pada kesempatan itu, Asrul meminta kepada pihak Kepolisian agar secepatnya mengambil langkah hukum seperti penangkapan terhadap para pelaku
Bima, KS.- Peristiwa penganiayaan terhadap para kuli tinta kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang wartawan Koran Stabilitas Bima, Ubaidillah alias Dila (39) warga Kelurahan Penanae Kecamatan Raba. Lelaki berbadan kurus ini harus menerima pukulan bertubi-tubi dari oknum Anggota Pol PP Kota Bima, Muhtar bersama tiga rekannya, yang belum diketahui identintas pasti. Peristiwa penganiayaan itu terjadi di Kantor Redaksi Koran Stabilitas, Senin (28/12) malam sekitar pukul 19.30 wita. Dalam insiden itu, bogem mentah dari para pelaku melayang ke bagian kepala dan wajah korban (Dila,red), sehingga korban mengalami luka dan memar yang cukup parah. Peristiwa yang diduga direncanakan oleh para pelaku itu, dilihat jelas oleh tiga rekan korban, yang saat itu tengah berada di Kantor Stabilitas.
Ketua PWI Bima, Rafidin S, Sos
Atas kejadian yang menimpa sosok Dila tersebut, Ketua PWI Bima, Rafidin S, Sos bersama Sekretaris PWI, Asrul Sani,SE mendatangi Mapolres Bima Kota, memberikan dukungan moril terhadap korban dan para wartawan lain, agar terus menjalankan profesi mulai tersebut, kendati dihadapkan dengan para premanismen yang tak ingin media di Bima maju dan berkembang, seperti media massa di Negara-Negara maju, yang begitu besar kecintaan dan menghargai para wartawan.
Pada kesempatan itu, Asrul meminta kepada pihak Kepolisian agar secepatnya mengambil langkah hukum seperti penangkapan terhadap para pelaku, karena dikhawatirkan aka nada korban wartawan lain yang dipukul dan dianiaya oleh para pelaku tersebut. Pasalnya, pemukulan terhadap Dila tersebut akibat sebuah berita yang menyorot pribadi oknum Anggota Pol PP bernama Muhtar, terkait dugaan penyalahgunaan dana bantuan Pemkot untuk korban kecelakaan.”Nah, mengingat kejadian berkaitan dengan berita, maka tidak tutup kemungkinan akan menambah korban lainnya. Karena soal berita adalah soal redaksi, bukan tanggungjawsab seorang layout,”paparnya.
Diharapkan di Bima agar tidak terjadi lagi kasus pemukulan terhadap wartawan. Kasus seperti ini telah mencoreng nama Pers se Dunia, dan pelaku pemukulan tersebut harus segera ditangkap dan diproses secara hukum.”Harapan saya, pelaku segera ditangkap. Proses sesuai hukum yang berlaku, semoga peristiwa semacam ini tak terulang kembali,”harapnya.
Pada kesempatan itu, Asrul mengatakan merasa yakin dan percaya, bahwa pihak kepolisian akan menangani serius dan tuntas kasus penganiayaan tersebut. Buktinya, usai menerima laporan, pihak kepolisian langsung mengambil keterangan atau memeriksa korban dan tiga orang saksi.” Itu berarti polisi serius menangani kasus tersebut. Harapan saya sekarang, polisi secepatnya menangkap ke empat pelaku penganiayaan tersebut,”ujarnya penuh harap.
Lanjut Asrul, kasus seperti ini sudah tiga kali terjadi di Tahun 2015. Pertama pengancaman terhadap wartawan Kahaba Ady Supriadin, pengancaman wartawan Metro NTB, Syafrudin oleh oknum pejabat di Kota Bima, dan sekarang menimpa Ubaidillah tenaga layout Koran Stabilitas.”Sekali lagi, saya menyampaikan harapan besar kepada pihak kepolisian agar bersikap tegas, cepat dalam menangani kasus tersebut. Polisi adalah mitranya Pers. Dan saya merasa yakin, polisi dalam waktu tidak terlalu lama akan menangkap pelaku penganiayaan tersebut,”tuturnya yakin.(KS-01)
Ketua PWI Bima, Rafidin S, Sos
Atas kejadian yang menimpa sosok Dila tersebut, Ketua PWI Bima, Rafidin S, Sos bersama Sekretaris PWI, Asrul Sani,SE mendatangi Mapolres Bima Kota, memberikan dukungan moril terhadap korban dan para wartawan lain, agar terus menjalankan profesi mulai tersebut, kendati dihadapkan dengan para premanismen yang tak ingin media di Bima maju dan berkembang, seperti media massa di Negara-Negara maju, yang begitu besar kecintaan dan menghargai para wartawan.
Pada kesempatan itu, Asrul meminta kepada pihak Kepolisian agar secepatnya mengambil langkah hukum seperti penangkapan terhadap para pelaku, karena dikhawatirkan aka nada korban wartawan lain yang dipukul dan dianiaya oleh para pelaku tersebut. Pasalnya, pemukulan terhadap Dila tersebut akibat sebuah berita yang menyorot pribadi oknum Anggota Pol PP bernama Muhtar, terkait dugaan penyalahgunaan dana bantuan Pemkot untuk korban kecelakaan.”Nah, mengingat kejadian berkaitan dengan berita, maka tidak tutup kemungkinan akan menambah korban lainnya. Karena soal berita adalah soal redaksi, bukan tanggungjawsab seorang layout,”paparnya.
Diharapkan di Bima agar tidak terjadi lagi kasus pemukulan terhadap wartawan. Kasus seperti ini telah mencoreng nama Pers se Dunia, dan pelaku pemukulan tersebut harus segera ditangkap dan diproses secara hukum.”Harapan saya, pelaku segera ditangkap. Proses sesuai hukum yang berlaku, semoga peristiwa semacam ini tak terulang kembali,”harapnya.
Pada kesempatan itu, Asrul mengatakan merasa yakin dan percaya, bahwa pihak kepolisian akan menangani serius dan tuntas kasus penganiayaan tersebut. Buktinya, usai menerima laporan, pihak kepolisian langsung mengambil keterangan atau memeriksa korban dan tiga orang saksi.” Itu berarti polisi serius menangani kasus tersebut. Harapan saya sekarang, polisi secepatnya menangkap ke empat pelaku penganiayaan tersebut,”ujarnya penuh harap.
Lanjut Asrul, kasus seperti ini sudah tiga kali terjadi di Tahun 2015. Pertama pengancaman terhadap wartawan Kahaba Ady Supriadin, pengancaman wartawan Metro NTB, Syafrudin oleh oknum pejabat di Kota Bima, dan sekarang menimpa Ubaidillah tenaga layout Koran Stabilitas.”Sekali lagi, saya menyampaikan harapan besar kepada pihak kepolisian agar bersikap tegas, cepat dalam menangani kasus tersebut. Polisi adalah mitranya Pers. Dan saya merasa yakin, polisi dalam waktu tidak terlalu lama akan menangkap pelaku penganiayaan tersebut,”tuturnya yakin.(KS-01)
COMMENTS