Realisasi pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor tahun 2015 Kota Bima tidak mencapai target, sementara kabupaten Bima melebihi target.
Kota Bima, KS.- Realisasi pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor tahun 2015 Kota Bima tidak mencapai target, sementara kabupaten Bima melebihi target. Pemicunya, lebih karena kesadaran pengendara untuk membayar kewajiban pajak. Praktis, kesadaran pengendara di kabupaten lebih besar dibanding pengendara di Kota. Sehingga tak heran, pengendara di Kota disebut sebagai penunggak pajak terbesar.
Ilustrasi
Kepala TU Unit Tehnis pelayanan pajak daerah dan retribusi daerah (UPTD-PPDRD) Samsat Bima, Mansur, dikonfirmasi dikantornya, Rabu (6/1) mengaku, secara keseluruhan capaian target pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tahun 2015 tidak tercapai untuk wilayah Bima.”Untuk PKB dan BBNKB tidak mencapai target,” ujarnya.
Diakuinya, ini karena realisasi dari pembayaran PKB dan BBMKN Kota Bima minus, dari target untuk pemasukan dari PKB sebesar Rp. 10 Miliyar hanya terealsiasi Rp 9,9Miliyar. Begitupun, dari pemasukan BBNKB ditargetkan Rp 10,8Miliyar hanya terealisasi Rp 9,7 Miliyar atau hanya 97 persen.”Yang mampu dicapai sekitar 97 persen dari target,” akunya.
Meski demikian, kondisi itu tidak sampai juga terjadi di Kabupaten Bima. Justru, pencapaianya melebihi target, yaitu dari target pendatapan dari PKB sebesar Rp 6 Miliyar terealisasi Rp 7,1Miliyar. Sementara dari pemasukan BBNKB terealisasi Rp 10 Milyar dari target Rp 9,9Miliyar atau 110 porsen.” Kalau dilihat dari realisasi capaian tersebut, wajib pajak di Kabupaten Bima lebih besar kesadarannya dibanding kota,” tandasnya.
Ini juga berbarengan dengan kerja keras kepolisian Bima atau polres Bima bersama petugas samsat Bima menggelar rajia, sehingga masyarakat akan lebih bayak yang sadar membayar pajak kendaraan bermotornya.Namun terlepas dari itu semuanya perlu bersama kedepan dengan pemerintah daerah (pemda) untuk bagaimana memberikan penyadaran pada masyarakat agar sadar bayar pajak kendaraan. Apalagi hasil dari uang pajak ini akan dikembalikan ke daerah digunakan untuk program-program kegiatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan.” Makin banyak yang sadar bayar pajak, makin banyak pemasukannya untuk Negara, tentunya makin banyak anggaran untuk infrastruktur. Apalagi, jumlah SPM tergolong besar, untuk kabupaten bima saja sebanyak 58 ribu kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat, sementara di Kota Bima sebanyak 40 ribu,” pungkasnya. (KS-03)
Ilustrasi
Kepala TU Unit Tehnis pelayanan pajak daerah dan retribusi daerah (UPTD-PPDRD) Samsat Bima, Mansur, dikonfirmasi dikantornya, Rabu (6/1) mengaku, secara keseluruhan capaian target pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tahun 2015 tidak tercapai untuk wilayah Bima.”Untuk PKB dan BBNKB tidak mencapai target,” ujarnya.
Diakuinya, ini karena realisasi dari pembayaran PKB dan BBMKN Kota Bima minus, dari target untuk pemasukan dari PKB sebesar Rp. 10 Miliyar hanya terealsiasi Rp 9,9Miliyar. Begitupun, dari pemasukan BBNKB ditargetkan Rp 10,8Miliyar hanya terealisasi Rp 9,7 Miliyar atau hanya 97 persen.”Yang mampu dicapai sekitar 97 persen dari target,” akunya.
Meski demikian, kondisi itu tidak sampai juga terjadi di Kabupaten Bima. Justru, pencapaianya melebihi target, yaitu dari target pendatapan dari PKB sebesar Rp 6 Miliyar terealisasi Rp 7,1Miliyar. Sementara dari pemasukan BBNKB terealisasi Rp 10 Milyar dari target Rp 9,9Miliyar atau 110 porsen.” Kalau dilihat dari realisasi capaian tersebut, wajib pajak di Kabupaten Bima lebih besar kesadarannya dibanding kota,” tandasnya.
Ini juga berbarengan dengan kerja keras kepolisian Bima atau polres Bima bersama petugas samsat Bima menggelar rajia, sehingga masyarakat akan lebih bayak yang sadar membayar pajak kendaraan bermotornya.Namun terlepas dari itu semuanya perlu bersama kedepan dengan pemerintah daerah (pemda) untuk bagaimana memberikan penyadaran pada masyarakat agar sadar bayar pajak kendaraan. Apalagi hasil dari uang pajak ini akan dikembalikan ke daerah digunakan untuk program-program kegiatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan.” Makin banyak yang sadar bayar pajak, makin banyak pemasukannya untuk Negara, tentunya makin banyak anggaran untuk infrastruktur. Apalagi, jumlah SPM tergolong besar, untuk kabupaten bima saja sebanyak 58 ribu kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat, sementara di Kota Bima sebanyak 40 ribu,” pungkasnya. (KS-03)
COMMENTS