Pengakuan staf Dispertapa Kabupaten Bima, yang menyebutkan sejumlah Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima menerima uang “siluman” masing-masing Rp.5 Juta
Bima, KS.- Pengakuan staf Dispertapa Kabupaten Bima, yang menyebutkan sejumlah Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima menerima uang “siluman” masing-masing Rp.5 Juta, mendapat reaksi keras dari M.Aminullah,SE alias Maman. Duta Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendesak pihak Kepolisian agar mengusut aliran dana Dispertapa yang mengalir ke sejumlah oknum Anggota Dewan. ”Saya minta polisi atau jaksa usut tuntas aliran dana Dispertapa yang ke oknum dewan,”pintanya.
Maman menilai, pernyataan staf Dispertapa itu sengaja merusak nama baik dirinya juga sejumlah Anggota Komisi II lainnya. Pasalnya, waktu ke Dispertapa, hanya sebatas melakukan monitoring, dan tidak pernah menerima uang sesenpun dari pihak Dispertapa.”Saya juga sudah tanyakan ke Kadispertapa soal uang Rp.5Juta itu, dan dijawab tidak benar adanya pemberian uang tersebut,” terangnya.
Karenanya, Maman meminta agar staf Dispertapa tersebut tidak sembarang berbicara di Koran, jika tidak mampu membuktikannya.”Secara jujur saya sampaikan, saya tidak terima dikatakan menerima uang Rp.5juta dari Dispertapa tersebut, apalagi dikaitkan dengan fee pengadaan bawang merah Rp.18Milyar,”tegasnya.
Begitu juga dengan Ramli S,Sos. Utusan PPP ini secara tegas membantah menerima uang Rp.5juta dari Dispertapa, sewaktu melakukan monitoring di Dinas yang dikendalikan Ir.M Tayeb tersebut.”Saya tidak pernah menerima uang Rp.5Juta itu. saya menilai bahwa pengakuan staf Dispertapa itu, semata-mata merusak nama baik anggota dewan, khususnya komisi II,” cetusnya.
Hingga berita ini ditulis, Kadispertapa Ir.Tayeb belum berhasil dikonfirmasi, karena tidak ada di tempat. (KS-001)
Maman menilai, pernyataan staf Dispertapa itu sengaja merusak nama baik dirinya juga sejumlah Anggota Komisi II lainnya. Pasalnya, waktu ke Dispertapa, hanya sebatas melakukan monitoring, dan tidak pernah menerima uang sesenpun dari pihak Dispertapa.”Saya juga sudah tanyakan ke Kadispertapa soal uang Rp.5Juta itu, dan dijawab tidak benar adanya pemberian uang tersebut,” terangnya.
Karenanya, Maman meminta agar staf Dispertapa tersebut tidak sembarang berbicara di Koran, jika tidak mampu membuktikannya.”Secara jujur saya sampaikan, saya tidak terima dikatakan menerima uang Rp.5juta dari Dispertapa tersebut, apalagi dikaitkan dengan fee pengadaan bawang merah Rp.18Milyar,”tegasnya.
Begitu juga dengan Ramli S,Sos. Utusan PPP ini secara tegas membantah menerima uang Rp.5juta dari Dispertapa, sewaktu melakukan monitoring di Dinas yang dikendalikan Ir.M Tayeb tersebut.”Saya tidak pernah menerima uang Rp.5Juta itu. saya menilai bahwa pengakuan staf Dispertapa itu, semata-mata merusak nama baik anggota dewan, khususnya komisi II,” cetusnya.
Hingga berita ini ditulis, Kadispertapa Ir.Tayeb belum berhasil dikonfirmasi, karena tidak ada di tempat. (KS-001)
COMMENTS