Ada yang beda dihari Valentine pada 14 Februari 2016 ini. Pelajar kelas VIII dan kelas IX SMPN 6 Kota Bima, melakukan kegiatan ruqiyah Massal
Kota Bima, KS.- Ada yang beda dihari Valentine pada 14 Februari 2016 ini. Pelajar kelas VIII dan kelas IX SMPN 6 Kota Bima, melakukan kegiatan ruqiyah Massal di Mushola sekolah setempat, Minggu (14/2) kemarin.Untuk maksimalnya kegiatan tersebut, pihak sekolah mendatangkan ahli ruqiyah berpengalaman.
Biasanya pada hari libur, pelajar sudah tidak lagi berurusan dengan aktivitas belajar mengajar disekolah. Namun, lain hal dengan SMPN 6 Kota Bima, pada moment hari Valentine, seluruh pelajar diwajibkan hadir di sekolah dengan pakaian muslim dan muslimah. Tidak ketinggalan, semua guru juga hadir dalam kegiatan terapi batin itu.
Kegiatan ruqiyah massal di sekolah itu sudah diperkasai oleh Kepala Sekolah Hj. Nurma M.Pd dari tiga tahun sebelumnya, sejak ia menjabat sebagai pucuk pimpinan disekolah itu. Baginya, percuma pelajar memiliki pengetahuan sains dan tehnologi jika tidak dibentengi dengan aqidan dan akhlak.”Kita lakukan kegiatan kerohanian sudah berjalan tiga tahun, kami lakukan ini demi terwujudnya siswa yang memiliki karakter. Ini modal penting bagi pelajar untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT,” ujarnya
Kata dia, ruqiyah massal dilakukan, selain untuk mencegah pelajar untuk merayakan hari valentine,juga sebagai suntikan spirit bagi pelajar untuk menghadapi try out dan ujian 2016 ini. “Kami inginkan semua siswa kami bisa mengenal dirinya dan mengenal Allah SWT. Dengan melakukan ruqiyah, Iblis atau jin yang selama ini bersemayam di Kalbu pelajar bisa terusir keluar lewat ayat-ayat Alquran,” paparnya.
Lanjutnya, kegiatan ruqiyah untuk pelajar akan terus digalakkan hingga ia selesai menjabat disekolah SMPN 6 Kota Bima. Sekalipun kelak menjadi guru biasa, ia akan tetap melaksanakan tugas sebagai pendidik dengan maksimal. Tujuannya untuk mencetak generasi Bima yang bermartabat sesuai harapan bangsa. ”Kita sudah menikmati hasil kemerdekaan tanpa berjuang keras, sedangkan para pahlawan terdahulu sudah berkeringat darah bahkan jutaan nyawa melayang untuk merebut NKRI ini dari penjajah.Tugas kita sangat ringan, hanya mendidik secara serius tanpa harus angkat senjata dan berperang.Untuk itu, lewat moment ini, kita harus bersatu padu dalam meningkatkan mutu pendidikan,”pungkasnya.
Hasil pantauan Koran Stabilitas, saat salah seorang ustad membacakan ayat alqur’an, sejumlah siswi mulai histeris dan menangis meminta agar ustad tidak melanjutkan bacaannya.Semakin banyak ayat yang dibaca, makin banyak pula siswi dan guru kerasukan. Sekitar puluhan peserta tidak tahan dengan bacaan ayat suci alqur’an. ”Mereka yang berteriak, menangis dan menjerit itu didalamnya ada jin yang menguasai jiwanya. Untuk dilakukan ruqiyah tidak cukup sekali saja, kalau ada waktu, Insya Allah kami akan melakukan ruqiyah lagi,” ujar Ustad dengan ciri khas berewok itu. (KS-04)
Biasanya pada hari libur, pelajar sudah tidak lagi berurusan dengan aktivitas belajar mengajar disekolah. Namun, lain hal dengan SMPN 6 Kota Bima, pada moment hari Valentine, seluruh pelajar diwajibkan hadir di sekolah dengan pakaian muslim dan muslimah. Tidak ketinggalan, semua guru juga hadir dalam kegiatan terapi batin itu.
Kegiatan ruqiyah massal di sekolah itu sudah diperkasai oleh Kepala Sekolah Hj. Nurma M.Pd dari tiga tahun sebelumnya, sejak ia menjabat sebagai pucuk pimpinan disekolah itu. Baginya, percuma pelajar memiliki pengetahuan sains dan tehnologi jika tidak dibentengi dengan aqidan dan akhlak.”Kita lakukan kegiatan kerohanian sudah berjalan tiga tahun, kami lakukan ini demi terwujudnya siswa yang memiliki karakter. Ini modal penting bagi pelajar untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT,” ujarnya
Kata dia, ruqiyah massal dilakukan, selain untuk mencegah pelajar untuk merayakan hari valentine,juga sebagai suntikan spirit bagi pelajar untuk menghadapi try out dan ujian 2016 ini. “Kami inginkan semua siswa kami bisa mengenal dirinya dan mengenal Allah SWT. Dengan melakukan ruqiyah, Iblis atau jin yang selama ini bersemayam di Kalbu pelajar bisa terusir keluar lewat ayat-ayat Alquran,” paparnya.
Lanjutnya, kegiatan ruqiyah untuk pelajar akan terus digalakkan hingga ia selesai menjabat disekolah SMPN 6 Kota Bima. Sekalipun kelak menjadi guru biasa, ia akan tetap melaksanakan tugas sebagai pendidik dengan maksimal. Tujuannya untuk mencetak generasi Bima yang bermartabat sesuai harapan bangsa. ”Kita sudah menikmati hasil kemerdekaan tanpa berjuang keras, sedangkan para pahlawan terdahulu sudah berkeringat darah bahkan jutaan nyawa melayang untuk merebut NKRI ini dari penjajah.Tugas kita sangat ringan, hanya mendidik secara serius tanpa harus angkat senjata dan berperang.Untuk itu, lewat moment ini, kita harus bersatu padu dalam meningkatkan mutu pendidikan,”pungkasnya.
Hasil pantauan Koran Stabilitas, saat salah seorang ustad membacakan ayat alqur’an, sejumlah siswi mulai histeris dan menangis meminta agar ustad tidak melanjutkan bacaannya.Semakin banyak ayat yang dibaca, makin banyak pula siswi dan guru kerasukan. Sekitar puluhan peserta tidak tahan dengan bacaan ayat suci alqur’an. ”Mereka yang berteriak, menangis dan menjerit itu didalamnya ada jin yang menguasai jiwanya. Untuk dilakukan ruqiyah tidak cukup sekali saja, kalau ada waktu, Insya Allah kami akan melakukan ruqiyah lagi,” ujar Ustad dengan ciri khas berewok itu. (KS-04)
COMMENTS