Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2016. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Balai Kesehatan Mata (BKM) NTB, bekerjasama dengan PT Sido Muncul Tbk, mengadakan operasi katarak gratis di Rumah Sakit
Bima, KS.- Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2016. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Balai Kesehatan Mata (BKM) NTB, bekerjasama dengan PT Sido Muncul Tbk, mengadakan operasi katarak gratis di Rumah Sakit, Sondosia Kabupaten Bima, Minggu (7/2).
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Drs H. Hefdin Umar dan dihadiri Direktur Rumah Sakit Umum Sondosia Bima serta sejumlah pejabat Dikes dan RS setempat.
Didampingi pihak keluarga, ratusan calon pasien penderita katarak antusias mendaftar. Usai mendaftar kemudian diperiksa oleh tim medis untuk mengetahui, apakah bisa dilakukan operasi atau tidak. Setelah melewati tahapan dan syarat tercatat sebanyak 200 pasien penderita katarak akan menjalani operasi.
Perwakilan PWI Pusat H. M Nasir mengaku, pihaknya menggandeng PT Sido Muncul dalam kegiatan operasi katarak gratis, yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan HPN. "Rangkaian kegiatan ini bertepatan dengan HPN tahun 2016," ucapnya.
Kata dia, operasi gratis tersebut dilakukan, mengingat jumlah penderita katarak yang semakin meningkat, lebih-lebih di wilayah NTB. Pihaknya sangat serius memerangi penyakit mata yang rata - rata penderitannya lanjut usia (Lansia) itu. "Mari kita perangi katarak," katanya.
Nasir berharap, kedepan PT Sido Muncul Tbk tidak bosan-bosannya melakukan Baksos Operasi Katarak Gratis. Sehingga masyarakat Indonesia bisa terbebas dari penyakit katarak. "Semoga PT Sido Muncul, tetap jaya dan tetap melakukan Baksos operasi katarak gratis. Sehingga penderita katarak bisa terus berkurang," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, BKM NTB dr Hamdoni menjelaskan syarat agar seorang penderita katarak bisa dilakukan operasi yakni tidak mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi), tidak menderita kencing manis, kondisi mata tidak merah dan juga tiak ada tekanan pada bola mata yang meningkat. "Jika ada gangguan, operasi akan ditunda hingga kondisi penderita membaik. Sebab katarak bisa disembuhkan dengan cara dioperasi," jelasnya.
Dia menyebutkan, pihaknya telah melakukan survey pada tahun 2014 lalu, dengan mengambil sample usia diatas 50 tahun. Hasilnya sebanyak 27 ribu warga NTB menderita buta katarak. "Dari jumlah itu yang bisa di operasi setiap tahunnya hanya 5 ribu dengan jumlah tenaga dokter yang ada sebanyak 15 orang dokter," sebutnya.
Sementara itu, Manager PT Sido Muncul Tbk Dra Hj Nanik R Sunarso mengaku, PT Sido Muncul mulai mengadakan baksos operasi katarak gratis pada tahun 2011. Sejak saat itu, hingga akhir tahun 2015, total jumlah mata yang sudah dioperasi sebanyak 43.448. "Kami melaksanakan operasi di 27 provinsi, 205 kota/kabupaten dan 226 Rumah Sakit dan Klinik dengan bekerjasama dengan sejumlah pihak," katanya.
Menurut dia, berkat keseriusannya dalam menanggulangi buta katarak, PT Sido Muncul kerap kali mendapat penghargaan. Terakhir pada tahun 2015 lalu, mendapat dua penghargaan dari Rekor Muri dan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID). "Rekor Muri dikategori Operasi Katarak dengan Teknik Phacoemulsifikasi terbanyak dalam sehari yaitu 328 mata. Sedangkan LEPRID, karena Sido Muncul konsisten dalam melaksanakan operasi katarak gratis sejak tahun 2011," akunnya.
Dia berpendapat dengan dilaksanakannya operasi katarak gratis di wilayah Bima tersebut, diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita buta katarak di wilayah setempat. "Semoga kegiatan ini dapat mengurangi penderita katarak Indonesia, khususnya di Bima," pungkasnya (KS-04)
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Drs H. Hefdin Umar dan dihadiri Direktur Rumah Sakit Umum Sondosia Bima serta sejumlah pejabat Dikes dan RS setempat.
Didampingi pihak keluarga, ratusan calon pasien penderita katarak antusias mendaftar. Usai mendaftar kemudian diperiksa oleh tim medis untuk mengetahui, apakah bisa dilakukan operasi atau tidak. Setelah melewati tahapan dan syarat tercatat sebanyak 200 pasien penderita katarak akan menjalani operasi.
Perwakilan PWI Pusat H. M Nasir mengaku, pihaknya menggandeng PT Sido Muncul dalam kegiatan operasi katarak gratis, yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan HPN. "Rangkaian kegiatan ini bertepatan dengan HPN tahun 2016," ucapnya.
Kata dia, operasi gratis tersebut dilakukan, mengingat jumlah penderita katarak yang semakin meningkat, lebih-lebih di wilayah NTB. Pihaknya sangat serius memerangi penyakit mata yang rata - rata penderitannya lanjut usia (Lansia) itu. "Mari kita perangi katarak," katanya.
Nasir berharap, kedepan PT Sido Muncul Tbk tidak bosan-bosannya melakukan Baksos Operasi Katarak Gratis. Sehingga masyarakat Indonesia bisa terbebas dari penyakit katarak. "Semoga PT Sido Muncul, tetap jaya dan tetap melakukan Baksos operasi katarak gratis. Sehingga penderita katarak bisa terus berkurang," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, BKM NTB dr Hamdoni menjelaskan syarat agar seorang penderita katarak bisa dilakukan operasi yakni tidak mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi), tidak menderita kencing manis, kondisi mata tidak merah dan juga tiak ada tekanan pada bola mata yang meningkat. "Jika ada gangguan, operasi akan ditunda hingga kondisi penderita membaik. Sebab katarak bisa disembuhkan dengan cara dioperasi," jelasnya.
Dia menyebutkan, pihaknya telah melakukan survey pada tahun 2014 lalu, dengan mengambil sample usia diatas 50 tahun. Hasilnya sebanyak 27 ribu warga NTB menderita buta katarak. "Dari jumlah itu yang bisa di operasi setiap tahunnya hanya 5 ribu dengan jumlah tenaga dokter yang ada sebanyak 15 orang dokter," sebutnya.
Sementara itu, Manager PT Sido Muncul Tbk Dra Hj Nanik R Sunarso mengaku, PT Sido Muncul mulai mengadakan baksos operasi katarak gratis pada tahun 2011. Sejak saat itu, hingga akhir tahun 2015, total jumlah mata yang sudah dioperasi sebanyak 43.448. "Kami melaksanakan operasi di 27 provinsi, 205 kota/kabupaten dan 226 Rumah Sakit dan Klinik dengan bekerjasama dengan sejumlah pihak," katanya.
Menurut dia, berkat keseriusannya dalam menanggulangi buta katarak, PT Sido Muncul kerap kali mendapat penghargaan. Terakhir pada tahun 2015 lalu, mendapat dua penghargaan dari Rekor Muri dan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID). "Rekor Muri dikategori Operasi Katarak dengan Teknik Phacoemulsifikasi terbanyak dalam sehari yaitu 328 mata. Sedangkan LEPRID, karena Sido Muncul konsisten dalam melaksanakan operasi katarak gratis sejak tahun 2011," akunnya.
Dia berpendapat dengan dilaksanakannya operasi katarak gratis di wilayah Bima tersebut, diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita buta katarak di wilayah setempat. "Semoga kegiatan ini dapat mengurangi penderita katarak Indonesia, khususnya di Bima," pungkasnya (KS-04)
COMMENTS