Dalam rangka memberikan Penyadaran Hukum (Darkum) kepada pelajar, Rumah Tahanan (Rutan) Bima menggelar sosialisasi di sekolah.
Kota Bima, KS.- Dalam rangka memberikan Penyadaran Hukum (Darkum) kepada pelajar, Rumah Tahanan (Rutan) Bima menggelar sosialisasi di sekolah. Sasara Rutan Bima, yakni tiga SMA di Kota Bima, diantaranya SMAN I Kota Bima, SMAN II Kota Bima dan SMAN III Kota Bima. Dipilih tiga sekolah itu sesuai dengan rekomendasi Dikpora propinsi NTB.
Kegiatan itu dilakukan secara serentak seluruh Indonesia, tepat pada tanggal 28 Januari lalu. Pelaksanaannya atas perintah Presiden Jokowi kepada menteri Hukum dan HAM.
Penyadaran hukum dilakukan sebagai bentuk dukungan masyarakat Indonesia terhadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sasaran awal pemerintah melalui lintas lembaga permasyarakat yang ada diseluruh Indonesia yakni para pelajar.
Pelajar dianggap obyek penting dalam pelaksaan itu karena menjadi pelajaran baru bagi mereka untuk memahami MEA secara utuh agar tidak terjadi kontradiktif pemahaman setelah mereka melihat banyaknya investasi luar yang masuk di Indonesia termasuk wilayah Bima.”Kita diperintahkan untuk memberikan pemahaman secara utuh kepada siswa agar tidak kaku dalam menyambut MEA saat ini,” ujar Kepala Rutan Bima A. Khalik S.Sos di ruang kerjanya kemarin.
Penyadaran hukum itu juga dianggap penting agar membina mental siswa untuk siap bersaing dan memberikan pemahaman kepada masyarakat lain terkait pasar bebas. Indonesia saat ini menjadi daya tarik bagi investor asing untuk melakukan investasi. Jika masyarakat tidak memahaminya, maka itu menghambat terutama reaksi masyarakat yang dianggap berlebihan melakukan demonstrasi saat adanya investor masuk di Indonesia.”jika mental masyrakat kita seperti ini, pasti akan menghambat MoU MEA dengan Negara maju lainnya,” Kata Khalik putra asli bima ini.
Selain itu, pihak Rutan Bima juga memberikan penyadaran hukum kepada siswa di tiga SMAN itu, untuk focus belajar agar menjadi generasi cerdas dan pintar. Khalik menegaskan kepada siswa untuk tidak terlibat dalam tawuran, narkoba, curanmor dan kejahatan lainnya.”Siswa itu tugasnya belajar, jangan sampai melakukan hal yang melawan hukum. Apalagi siswa obyek penting dalam membangun genarasi. Jangan lupa, bung karno mengatakan, 10 pemuda mampu membangun negeri ini,” tegasnya.
Kegiatan itu akui Khalik, para siswa sangat antusias mendengarkan pemaparan pihak rutan bima. Tidak hanya siswa, para guru juga ikut mendengarkan acara sosialisasi.(KS-04)
Kegiatan itu dilakukan secara serentak seluruh Indonesia, tepat pada tanggal 28 Januari lalu. Pelaksanaannya atas perintah Presiden Jokowi kepada menteri Hukum dan HAM.
Penyadaran hukum dilakukan sebagai bentuk dukungan masyarakat Indonesia terhadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sasaran awal pemerintah melalui lintas lembaga permasyarakat yang ada diseluruh Indonesia yakni para pelajar.
Pelajar dianggap obyek penting dalam pelaksaan itu karena menjadi pelajaran baru bagi mereka untuk memahami MEA secara utuh agar tidak terjadi kontradiktif pemahaman setelah mereka melihat banyaknya investasi luar yang masuk di Indonesia termasuk wilayah Bima.”Kita diperintahkan untuk memberikan pemahaman secara utuh kepada siswa agar tidak kaku dalam menyambut MEA saat ini,” ujar Kepala Rutan Bima A. Khalik S.Sos di ruang kerjanya kemarin.
Penyadaran hukum itu juga dianggap penting agar membina mental siswa untuk siap bersaing dan memberikan pemahaman kepada masyarakat lain terkait pasar bebas. Indonesia saat ini menjadi daya tarik bagi investor asing untuk melakukan investasi. Jika masyarakat tidak memahaminya, maka itu menghambat terutama reaksi masyarakat yang dianggap berlebihan melakukan demonstrasi saat adanya investor masuk di Indonesia.”jika mental masyrakat kita seperti ini, pasti akan menghambat MoU MEA dengan Negara maju lainnya,” Kata Khalik putra asli bima ini.
Selain itu, pihak Rutan Bima juga memberikan penyadaran hukum kepada siswa di tiga SMAN itu, untuk focus belajar agar menjadi generasi cerdas dan pintar. Khalik menegaskan kepada siswa untuk tidak terlibat dalam tawuran, narkoba, curanmor dan kejahatan lainnya.”Siswa itu tugasnya belajar, jangan sampai melakukan hal yang melawan hukum. Apalagi siswa obyek penting dalam membangun genarasi. Jangan lupa, bung karno mengatakan, 10 pemuda mampu membangun negeri ini,” tegasnya.
Kegiatan itu akui Khalik, para siswa sangat antusias mendengarkan pemaparan pihak rutan bima. Tidak hanya siswa, para guru juga ikut mendengarkan acara sosialisasi.(KS-04)
COMMENTS