Setiap Sabtu, dijadwalkan khusus seluruh siswa dan dewan guru SMPN 5 Wera mengenakan seragam olah raga, inisitif tersebut sengaja diterapkan untuk melepas kejenuhan
Bima, KS.- Setiap Sabtu, dijadwalkan khusus seluruh siswa dan dewan guru SMPN 5 Wera mengenakan seragam olah raga, inisitif tersebut sengaja diterapkan untuk melepas kejenuhan dan upaya mengoptimalkan kemampuan siswa dan guru dibidang olah raga.
Suasana ceria penuh keakraban mewarnai situasi yang ada, baik antara guru dan siswa maupun guru dan kepala sekolah. Kebiasaan itu tidak mengabaikan proses wajib, kegiatan belajar mengajar, namun hal itu dilakukan untuk menggali potensi yang ada pada siswa dan guru.
Kepala SMPN 5 Wera, Andi Irawan, S.Pd yang ditemui koran ini mengakui, hal tersebut sengaja dibiasakan untuk mengembangkan bakat siswa dan guru. "banyak hal yang bisa dilakukan kalau kita mengenakan kostum olah raga, memperbaiki pagar sekolah, menanam pohon, dan ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru, tanpa harus mengabaikan tugas mengajar. Kesempatan ini sengaja dimanfaatkan untuk menciptakan suasana rilek di sekolah,"ujarnya.
Meskipun masih banyak sarana penunjang lain yang masih dibutuhkan, sekolah yang memerlukan bantuan pemerintah, seperti pengadaan mebler, ruang perpustakaan dan laboraturium yang tidak bisa dilakukan dengan cara swadaya. Selain itu kata kepsek yg juga sekretaris PGRi Kecamata Wera tersebut.“Pagar utama yang juga membutuhkan anggaran besar, karena tidak cukup menggunakan uang komite,” jelasnya.
Wakasek sarana SMPN 5 Wera M.yasin,S.Pd mengatakan, Kepala sekolah sudah banyak melakukan perubahan positif untuk memajukan sekolah, namun harus diakui ketersediaan dana bos sangat terbatas dan pos untuk pengalokasiannya juga tidak sedikit. "untuk memperbaiki sarana dan prasarana kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah, seperti meja dan bangku, ruang perpustakaan dan buku paket, karna sampai hari ini ketersediaannya masih sangat minim," katanya. Salah seorang guru Jiran Faruki,ST mengatakan, dengan kondisi yang serba kekurangan seperti itu, kepala sekolah masih bisa berbuat banyak untuk memajukan sekolah." pengelolaan keuangan bos yang transparan, guru-guru dihargai dengan insentif yang memadai, kepala sekolah masih bisa memenuhi kebutuhan pembelajaran untuk meningkatkan kwalitas belajar di sekolah ini. Kami berharap atas nama seluruh dewan guru, semoga kepsek yang peduli seperti ini masih bisa dipertahankan," harapnya. (KS-11)
Suasana ceria penuh keakraban mewarnai situasi yang ada, baik antara guru dan siswa maupun guru dan kepala sekolah. Kebiasaan itu tidak mengabaikan proses wajib, kegiatan belajar mengajar, namun hal itu dilakukan untuk menggali potensi yang ada pada siswa dan guru.
Kepala SMPN 5 Wera, Andi Irawan, S.Pd yang ditemui koran ini mengakui, hal tersebut sengaja dibiasakan untuk mengembangkan bakat siswa dan guru. "banyak hal yang bisa dilakukan kalau kita mengenakan kostum olah raga, memperbaiki pagar sekolah, menanam pohon, dan ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru, tanpa harus mengabaikan tugas mengajar. Kesempatan ini sengaja dimanfaatkan untuk menciptakan suasana rilek di sekolah,"ujarnya.
Meskipun masih banyak sarana penunjang lain yang masih dibutuhkan, sekolah yang memerlukan bantuan pemerintah, seperti pengadaan mebler, ruang perpustakaan dan laboraturium yang tidak bisa dilakukan dengan cara swadaya. Selain itu kata kepsek yg juga sekretaris PGRi Kecamata Wera tersebut.“Pagar utama yang juga membutuhkan anggaran besar, karena tidak cukup menggunakan uang komite,” jelasnya.
Wakasek sarana SMPN 5 Wera M.yasin,S.Pd mengatakan, Kepala sekolah sudah banyak melakukan perubahan positif untuk memajukan sekolah, namun harus diakui ketersediaan dana bos sangat terbatas dan pos untuk pengalokasiannya juga tidak sedikit. "untuk memperbaiki sarana dan prasarana kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah, seperti meja dan bangku, ruang perpustakaan dan buku paket, karna sampai hari ini ketersediaannya masih sangat minim," katanya. Salah seorang guru Jiran Faruki,ST mengatakan, dengan kondisi yang serba kekurangan seperti itu, kepala sekolah masih bisa berbuat banyak untuk memajukan sekolah." pengelolaan keuangan bos yang transparan, guru-guru dihargai dengan insentif yang memadai, kepala sekolah masih bisa memenuhi kebutuhan pembelajaran untuk meningkatkan kwalitas belajar di sekolah ini. Kami berharap atas nama seluruh dewan guru, semoga kepsek yang peduli seperti ini masih bisa dipertahankan," harapnya. (KS-11)
COMMENTS