Wakil Walikota Bima H. A Rahman H Abidin, SE, Rabu (03/02), menghadiri acara simulasi Market Banking Information and Comunication Technology For Disaster (MBICT4D) di Artha Bima Mall (ABM Kota Bima)
Kota Bima, KS.- Wakil Walikota Bima H. A Rahman H Abidin, SE, Rabu (03/02), menghadiri acara simulasi Market Banking Information and Comunication Technology For Disaster (MBICT4D) di Artha Bima Mall (ABM Kota Bima). Acara simulasi ini dihadiri pula oleh Anggota DPRD Kota Bima, Ketua GOW Kota Bima, Kepala BRI Cabang Bima, OXFAM, Forum PRB “Mbojo Matenggo”, Kepala BPBD Kota Bima, dan para penerima manfaat dari MBICTI4D di Kota Bima.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara simulasi dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Forum PRB “Mbojo Matenggo” atas Dukungan OXFAM Indonesia dan support penuh dari BRI Cabang Bima. Proses penukaran Kupon oleh 130 warga dari Kelurahan tanjung yang terkena musibah banjir minggu lalu yang berperan sebagai penerima manfaat dengan barang di Artha Bima Mall (ABM) berjalan dengan lancar. Suksesnya simulasi ini tak lain berkat kerjasama warga dan pihak pendukung lainnya seperti BRI Cabang Bima, OXFAM, Forum PRB “Mbojo Matenggo” dan BPBD Kota Bima.
Metode yang sudah diaplikasikan di beberapa daerah di wilayah Indonesia ini termasuk salah satunya yang dilaksanakan di Kota Bima dengan menggunakan aplikasi menggunakan Program Brizzi dari Bank BRI. Brizzi merupakan produk e-money yang dikeluarkan oleh Bank BRI sebagai pengganti uang tunai untuk melakukan pembayaran.
Kepala BRI cabang Bima Bapak Marfis Antonius dalam sambutannya menyampaikan,BRI sebagai mitra pemerintah akan terus mensupport berbagai program Pemerintah dengan menyediakan berbagai kemudahan layanan di bidang keuangan. “Nantinya untuk lebih mempermudah pemberian bantuan hibah seperti halnya yang dilakukan pada simulasi ini, akan ada beberapa outlet khusus yang disiapkan oleh pihak BRI,”tuturnya..
Dalam pengantar dari Deni Ardian Perwakilan OXFAM Indonesia untuk Kota Bima menyampaikan, simulasi metode baru menjadi pilihan kemungkinan yang akan dilakukan pada tanggap darurat bencana nantinya. Disampaikannya pula rasa dukacita yang mendalam karena salah seorang anggota BPBD Bapak Zulkifli yang menjadi mitra kerja selama ini meninggal dunia saat melaksanakan tugas.
Senada yang disampaikan Deni Ardian, Ketua Forum PRB “Mbojo Matenggo” Anwar Arman, SE menyampaikan dengan metode ini masyarakat diajarkan untuk menggunakan sistem/metode yang lebih cepat, akurat dan efisien. “Selain itu, kebutuhan juga dapat disesuaikan dengan keperluan penerima manfaat,”singkatnya..
Sedangkan Wakil Walikota Bima H.A Rahman H Abidin, SE menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada OXFAM indonesia atas dukungannya selama tahun terakhir ini hingga mampu membawa Kota Bima juga menjadi salah satu Kota tangguh di Indonesia. Ucapan yang sama pula disampaikan kepada BRI Cabang Bima atas berbagai dukungan yang telah diberikan.
Dijelaskannya, distribusi bantuan semacam ini sangat mungkin dilakukan pada saat darurat, karena dengan menggunakan dukungan teknologi pendataan penerima manfaat dapat cepat dilakukan. Selain itu penerima manfaat dapat memilih barang dan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan mereka. “Namun perlu diingat bahwa perlu dukungan teknis yang memadai untuk mengurangi kendala-kendala yang mungkin terjadi.
Sistem pendistribusian bantuan ini selain fleksibel dan memberikan kebebasan pilihan kepada penerima manfaat, juga lebih tepat guna, tepat sasaran dan menekan kemungkinan penyelewengan dana bantuan oleh pihak lain. Selain itu, karena tidak ada uang tunai yang beredar akan menjamin keamanan baik bagi petugas yang mendistribusikan bantuan, juga pada warga penerima manfaat,”pungkasnys.(KS-09)
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara simulasi dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Forum PRB “Mbojo Matenggo” atas Dukungan OXFAM Indonesia dan support penuh dari BRI Cabang Bima. Proses penukaran Kupon oleh 130 warga dari Kelurahan tanjung yang terkena musibah banjir minggu lalu yang berperan sebagai penerima manfaat dengan barang di Artha Bima Mall (ABM) berjalan dengan lancar. Suksesnya simulasi ini tak lain berkat kerjasama warga dan pihak pendukung lainnya seperti BRI Cabang Bima, OXFAM, Forum PRB “Mbojo Matenggo” dan BPBD Kota Bima.
Metode yang sudah diaplikasikan di beberapa daerah di wilayah Indonesia ini termasuk salah satunya yang dilaksanakan di Kota Bima dengan menggunakan aplikasi menggunakan Program Brizzi dari Bank BRI. Brizzi merupakan produk e-money yang dikeluarkan oleh Bank BRI sebagai pengganti uang tunai untuk melakukan pembayaran.
Kepala BRI cabang Bima Bapak Marfis Antonius dalam sambutannya menyampaikan,BRI sebagai mitra pemerintah akan terus mensupport berbagai program Pemerintah dengan menyediakan berbagai kemudahan layanan di bidang keuangan. “Nantinya untuk lebih mempermudah pemberian bantuan hibah seperti halnya yang dilakukan pada simulasi ini, akan ada beberapa outlet khusus yang disiapkan oleh pihak BRI,”tuturnya..
Dalam pengantar dari Deni Ardian Perwakilan OXFAM Indonesia untuk Kota Bima menyampaikan, simulasi metode baru menjadi pilihan kemungkinan yang akan dilakukan pada tanggap darurat bencana nantinya. Disampaikannya pula rasa dukacita yang mendalam karena salah seorang anggota BPBD Bapak Zulkifli yang menjadi mitra kerja selama ini meninggal dunia saat melaksanakan tugas.
Senada yang disampaikan Deni Ardian, Ketua Forum PRB “Mbojo Matenggo” Anwar Arman, SE menyampaikan dengan metode ini masyarakat diajarkan untuk menggunakan sistem/metode yang lebih cepat, akurat dan efisien. “Selain itu, kebutuhan juga dapat disesuaikan dengan keperluan penerima manfaat,”singkatnya..
Sedangkan Wakil Walikota Bima H.A Rahman H Abidin, SE menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada OXFAM indonesia atas dukungannya selama tahun terakhir ini hingga mampu membawa Kota Bima juga menjadi salah satu Kota tangguh di Indonesia. Ucapan yang sama pula disampaikan kepada BRI Cabang Bima atas berbagai dukungan yang telah diberikan.
Dijelaskannya, distribusi bantuan semacam ini sangat mungkin dilakukan pada saat darurat, karena dengan menggunakan dukungan teknologi pendataan penerima manfaat dapat cepat dilakukan. Selain itu penerima manfaat dapat memilih barang dan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan mereka. “Namun perlu diingat bahwa perlu dukungan teknis yang memadai untuk mengurangi kendala-kendala yang mungkin terjadi.
Sistem pendistribusian bantuan ini selain fleksibel dan memberikan kebebasan pilihan kepada penerima manfaat, juga lebih tepat guna, tepat sasaran dan menekan kemungkinan penyelewengan dana bantuan oleh pihak lain. Selain itu, karena tidak ada uang tunai yang beredar akan menjamin keamanan baik bagi petugas yang mendistribusikan bantuan, juga pada warga penerima manfaat,”pungkasnys.(KS-09)
COMMENTS