Wakil Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bima, Maman SH akan berurusan dengan hukum
Bima, KS.- Wakil Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bima, Maman SH akan berurusan dengan hukum. Dalam waktu dekat, Maman akan dilaporkan ke Polisi oleh Plt. Ketua Hanura Bima Ruslan SH. Ia diduga melakukan pengerusakan papan nama Partai Hanura yang beralamat di jalan Soekarno Hatta Kota Bima Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat.
Ruslan SH melalui Handphone menegaskan, setelah dari Jakarta akan melaporkan secara resmi ke Polres Bima Kota terkait penggerusakan itu. Ia geram dan kecewa, perbuatan arogan itu dilakukan oleh kader Hanura sendiri. "Ini persoalan serius dan harus direspon serius pula. Dimana nurani dia (maman,red), kok bisa melakukan hal melalukan itu," sorotnya.
Kata dia, seharusnya sebagai kader, Maman harus bisa menempatkan diri agar tidak melakukan hal yang tidak sesuai dengan pedoman partai. "Dia itu pengurus inti, kenapa tidak melakukan koordinasi dengan saya jika ada hal diluar dugaan yang terjadi, tapi saya tidak melihat ada masalah di partai, saya menilai, ada yang ingin bermain di Hanura," katanya menduga.
Perbuatan Maman, dianggap merendahkan Partai Hanura. Bahkan memberi ruang bagi public untuk berpandangan negative dengan kondisi Hanura. Padahal, partai yang ia pimpin saat ini, tidak memiliki masalah yang berarti. "Saya ini Ketua, harus dihargai dong. Kok dia mengambil sikap secara individu," katanya heran.
Ruslan juga mengatakan, jika alasan kontrak sudah berakhir, itu bohong belaka. Ia sudah melunasi sewa sekretariat hingga bulan april mendatang. "Saya dengar alasan itu yang mereka pakai, tapi itu tidak benar," tegasnya.
Laporan yang akan dimasukan terkait tiang papan partai yang dirobohkan tanpa koordinasi. Ia kembali sesalkan perbuatan itu, karena Hanura merupakan salah satu partai pengusung kemenangan Bupati dan Wakil Bupati Bima. Bahkan Hanura menjadi partai penentu dalam Pemilukada Bima. "Dia harus bangga menjadi kader Hanura. Bukan justru membuat Partai menjadi kecil karena ulah kepentingan mereka," pungkasnya.
Terduga Pelaku pengerusakan, Maman SH diwawancarai beberapa waktu lalu, mengaku ia membongkar papan Partai Hanura atas perintah Sekretaris Hanura Ahmad Dahlan (Anggota DPRD). Bahkan dirinya dikasih sejumlah uang oleh Anggota DPRD Kabupaten Bima, H. Abdurahman. "Saya disuruh Ahmad Dahlan, karena saya tidak punya ongkos untuk melepas papan itu, oleh Ahmad Dahlan suruh H. Abdurahman untuk memberikan ongkos itu," ungkap Maman.
Lanjutnya, Ia akan bertanggung jawab atas perbuatannya,namun ia membantah perbuatannya itu dilakukan secara pribadi. "Saya diperintah oleh sekretaris, makanya saya laksanakan," akunya.
Maman mengaku bersalah, karena tidak koordinasi dengan ketua terkait pembongkaran itu. "Saya bersalah, saya kira sudah atas perintah ketua lewat Ahmad Dahlan dan H. Abdurahman,"Sesalnya.
Ahmad Dahlan melalui pesan elektronik membenarkan jika dirinya menyuruh Maman bongkar papan partai. Hal itu dilakukan karena pemilik rumah menyuruh dirinya untuk membongkar dengan alasan pemilik rumah tidak mau disewa perbulan. "Sewa rumah juga tidak dibayar, maka papan partai itu disuruh bongkar karena ada penyewa lainnya yang mau masuk," aku anggota DPRD ini.
Sementara itu, H. Abdurahman membantah dirinya memberikan uang untuk bongkar papan partai. Ia hanya disuruh Ahmad Dahlan untuk memberikan uang kepada Maman."Benar saya kasih uang Rp. 200 ribu, tapi itu saya ikhlas berikan karena dimintai bantuan," elaknya. (KS-04)
Ruslan SH melalui Handphone menegaskan, setelah dari Jakarta akan melaporkan secara resmi ke Polres Bima Kota terkait penggerusakan itu. Ia geram dan kecewa, perbuatan arogan itu dilakukan oleh kader Hanura sendiri. "Ini persoalan serius dan harus direspon serius pula. Dimana nurani dia (maman,red), kok bisa melakukan hal melalukan itu," sorotnya.
Kata dia, seharusnya sebagai kader, Maman harus bisa menempatkan diri agar tidak melakukan hal yang tidak sesuai dengan pedoman partai. "Dia itu pengurus inti, kenapa tidak melakukan koordinasi dengan saya jika ada hal diluar dugaan yang terjadi, tapi saya tidak melihat ada masalah di partai, saya menilai, ada yang ingin bermain di Hanura," katanya menduga.
Perbuatan Maman, dianggap merendahkan Partai Hanura. Bahkan memberi ruang bagi public untuk berpandangan negative dengan kondisi Hanura. Padahal, partai yang ia pimpin saat ini, tidak memiliki masalah yang berarti. "Saya ini Ketua, harus dihargai dong. Kok dia mengambil sikap secara individu," katanya heran.
Ruslan juga mengatakan, jika alasan kontrak sudah berakhir, itu bohong belaka. Ia sudah melunasi sewa sekretariat hingga bulan april mendatang. "Saya dengar alasan itu yang mereka pakai, tapi itu tidak benar," tegasnya.
Laporan yang akan dimasukan terkait tiang papan partai yang dirobohkan tanpa koordinasi. Ia kembali sesalkan perbuatan itu, karena Hanura merupakan salah satu partai pengusung kemenangan Bupati dan Wakil Bupati Bima. Bahkan Hanura menjadi partai penentu dalam Pemilukada Bima. "Dia harus bangga menjadi kader Hanura. Bukan justru membuat Partai menjadi kecil karena ulah kepentingan mereka," pungkasnya.
Terduga Pelaku pengerusakan, Maman SH diwawancarai beberapa waktu lalu, mengaku ia membongkar papan Partai Hanura atas perintah Sekretaris Hanura Ahmad Dahlan (Anggota DPRD). Bahkan dirinya dikasih sejumlah uang oleh Anggota DPRD Kabupaten Bima, H. Abdurahman. "Saya disuruh Ahmad Dahlan, karena saya tidak punya ongkos untuk melepas papan itu, oleh Ahmad Dahlan suruh H. Abdurahman untuk memberikan ongkos itu," ungkap Maman.
Lanjutnya, Ia akan bertanggung jawab atas perbuatannya,namun ia membantah perbuatannya itu dilakukan secara pribadi. "Saya diperintah oleh sekretaris, makanya saya laksanakan," akunya.
Maman mengaku bersalah, karena tidak koordinasi dengan ketua terkait pembongkaran itu. "Saya bersalah, saya kira sudah atas perintah ketua lewat Ahmad Dahlan dan H. Abdurahman,"Sesalnya.
Ahmad Dahlan melalui pesan elektronik membenarkan jika dirinya menyuruh Maman bongkar papan partai. Hal itu dilakukan karena pemilik rumah menyuruh dirinya untuk membongkar dengan alasan pemilik rumah tidak mau disewa perbulan. "Sewa rumah juga tidak dibayar, maka papan partai itu disuruh bongkar karena ada penyewa lainnya yang mau masuk," aku anggota DPRD ini.
Sementara itu, H. Abdurahman membantah dirinya memberikan uang untuk bongkar papan partai. Ia hanya disuruh Ahmad Dahlan untuk memberikan uang kepada Maman."Benar saya kasih uang Rp. 200 ribu, tapi itu saya ikhlas berikan karena dimintai bantuan," elaknya. (KS-04)
COMMENTS