BARATA didemo puluhan mahasiswa STIH Bima.Aktivitas pembelanjaan di BARATA hampir mengalami lumpuh total.
Kota Bima, KS.- Ulah oknum karyawan pusat pembelanjaan BARATA-Kota Bima, melakukan penganiayaan terhadap salah seorang pembeli asal Wera beberapa waktu lalu, berbuntut panjang. BARATA didemo puluhan mahasiswa STIH Bima.Aktivitas pembelanjaan di BARATA hampir mengalami lumpuh total.
Pantuan Wartawan Stabilitas dilokasi demo, BARATA dijaga ketat oleh aparat Polres Bima Kota yang dipimpin langsung Kabag OPS,KOMPOL H. Nurdin SH. Para orator bergantian melakukan orasi.
Ahmad Yani alias Yan dalam orasi ilmiahnya, menyorot managament BARATA yang bersikap premanisme.Penganiayaan terjadi dipusat pembelanjaan terbesar di Kota Bima, kerap kali terjadi.Bahkan ditahun 2016, sudah dua kali terjadi kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum satpam dan karyawan setempat."Kami tidak bisa membiarkan masalah ini berlarut-larut.Tutup BARATA ini karena sumber yang menciptakan Instabilitas di Kota Bima," teriak aktivis Mahasiswa ini.
Yan juga menyorot sikap apatis manager BARATA terkait persoalan yang terjadi.dikatakanya, pihak BARATA tidak bisa mencari solusi terbaik dalam setiap persoalan. Justru dibiarkan berlarut-larut."Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.Kalau setiap persoalan tidak ditanggapi serius, maka ini akan berdampak buruk bagi perusahaan besar ini, juga masyarakat Bima," katanya.
Teriakan yang sama disuarankan Firmasyah juga aktivis mahasiswa. Ia meminta agar karyawan yang terlibat aksi pemukulan terhadap pembeli harus dipecat dan dijebloskan dalam penjara."Harga mati, pecat oknum karyawan tangan besi itu dan tidurkan dia dalam kamar predeo," tegasnya.
Direktur Manager BARATA, Deni Rahmadi mengaku menyesalkan adanya sikap oknum karyawan yang melakukan pelanggaran. Katanya, oknum karyawan dari padang itu sudah mendapatkan teguran salam tiga kali. Bahkan dalam waktu dekat akan dipulangkan ke Jakarta."Ini bentuk ketegasan kami dalam melakukan penindakan terhadap karyawan yang melanggar ketentuan aturan perusahaan," ujarnya disalah satu Room Karoke BARATA.
Untuk proses hukum, ia tidak ikut campur. Karena itu dilakukan secara individu oleh oknum karyawan."Jika mereka sama melapor, silakan.Kita tidak ikut campur dalam persoalan ini," imbuhnya.
Diakhir wawancara, ia meminta kepada kepada seluruh karyawan BARATA untuk bisa bekerja maksimal dan melayani konsumen dengan sopan dan ramah."Jangan melakukan tindakan melawan hukum, karena kami tidak akan tolerir bagi karyawan yang tidak taat aturang,"pungkasnya.
Pantuan Wartawan Stabilitas dilokasi demo, BARATA dijaga ketat oleh aparat Polres Bima Kota yang dipimpin langsung Kabag OPS,KOMPOL H. Nurdin SH. Para orator bergantian melakukan orasi.
Ahmad Yani alias Yan dalam orasi ilmiahnya, menyorot managament BARATA yang bersikap premanisme.Penganiayaan terjadi dipusat pembelanjaan terbesar di Kota Bima, kerap kali terjadi.Bahkan ditahun 2016, sudah dua kali terjadi kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum satpam dan karyawan setempat."Kami tidak bisa membiarkan masalah ini berlarut-larut.Tutup BARATA ini karena sumber yang menciptakan Instabilitas di Kota Bima," teriak aktivis Mahasiswa ini.
Yan juga menyorot sikap apatis manager BARATA terkait persoalan yang terjadi.dikatakanya, pihak BARATA tidak bisa mencari solusi terbaik dalam setiap persoalan. Justru dibiarkan berlarut-larut."Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.Kalau setiap persoalan tidak ditanggapi serius, maka ini akan berdampak buruk bagi perusahaan besar ini, juga masyarakat Bima," katanya.
Teriakan yang sama disuarankan Firmasyah juga aktivis mahasiswa. Ia meminta agar karyawan yang terlibat aksi pemukulan terhadap pembeli harus dipecat dan dijebloskan dalam penjara."Harga mati, pecat oknum karyawan tangan besi itu dan tidurkan dia dalam kamar predeo," tegasnya.
Direktur Manager BARATA, Deni Rahmadi mengaku menyesalkan adanya sikap oknum karyawan yang melakukan pelanggaran. Katanya, oknum karyawan dari padang itu sudah mendapatkan teguran salam tiga kali. Bahkan dalam waktu dekat akan dipulangkan ke Jakarta."Ini bentuk ketegasan kami dalam melakukan penindakan terhadap karyawan yang melanggar ketentuan aturan perusahaan," ujarnya disalah satu Room Karoke BARATA.
Untuk proses hukum, ia tidak ikut campur. Karena itu dilakukan secara individu oleh oknum karyawan."Jika mereka sama melapor, silakan.Kita tidak ikut campur dalam persoalan ini," imbuhnya.
Diakhir wawancara, ia meminta kepada kepada seluruh karyawan BARATA untuk bisa bekerja maksimal dan melayani konsumen dengan sopan dan ramah."Jangan melakukan tindakan melawan hukum, karena kami tidak akan tolerir bagi karyawan yang tidak taat aturang,"pungkasnya.
COMMENTS