Namun menurut Wakil Walikota Bima H.A. Rahman H. Abidin, SE, bahwa Bima konduktif bukan zona merah lagi.
Kota Bima, KS.- Bima pada umumnya, khususnya Kota Bima disebut-sebut sebagai kota segi tiga emas (Kriminalitas, Konflik dan Teroris). Namun menurut Wakil Walikota Bima H.A. Rahman H. Abidin, SE, bahwa Bima konduktif bukan zona merah lagi. Hal itu, terbukti banyak orang luar daerah Bima, yang datang menanam saham di Bima, kalaupun daerah ini merupakan daerah konflik maka orang luar tidak mau menanamkan modal atau berinvestasi.”Kota Bima, bukan lagi daerah segi tiga emas yang negatif atau yang sebut sebagai zona merah. Tetapi Kota Bima merupakan daearah aman yang dibuktikan dengana adanya investasi pihak luar,”bebernya.menanggapi berbagai isu terkait kondisi Kota Bima, saat ini .
Hal tersebut di sampaikan H. Man (Sapa’an akrab Wakil Walikota Bima) pada pembukaan lomba pacuan kuda pada HUT Kota Bima Sabtu (9/4) dilapangan Pacuan Kuda Desa Panda Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Pada moment itu, tidak saja dihadiri oleh penggemar penghoby pacuana lokal, tetapi juga datang dari dalam negeri hingga dari manca negara. Dan tamu tamu itu terus berdatangan setiap waktu untuk mengunjungi dua dearah ini (Bima, red). “Kehadiran mereka tentunya membawa dampak positif dengan perputaran uang (ekonomi) lebih cepat,” ujarnya.
H. Man juga merespon pernyataan Ir. H. Muh Rum dalam laporannya sebagai Ketua Panitia pacuan kuda. Bahwa angka 14 (Umur Kota Bima) merupakan tanggal lahir ‘Gading’ (Gajah) yang berati kuat. Kata H. Man, yang terpenting gading itu tidak retak, jadi persatuan dan kesatuan harus kuatkan agar pembangunan Kota dan Kabupaten Bima bisa terlaksana dengan baik.
Visi misi Bupati Bima sebagai Bima yang Ramah itu menjadi slogan yang tepat dan harus mendukung program tersebut, lebih-lebih warga Kabupaten Bima tentunya. “Saya harap warga Bima pada umumnya dapat menghindari keributan akibat hal-hal kecil. Sehingga program Kabupaten Bima dan Kota Bima saat ini menjadi program jitu untuk menghilangkan predikat Bima sebagai zona merah, yang berarti konflik, kriminalitas dan terorisme,”pintanya. (KS – 05)
Hal tersebut di sampaikan H. Man (Sapa’an akrab Wakil Walikota Bima) pada pembukaan lomba pacuan kuda pada HUT Kota Bima Sabtu (9/4) dilapangan Pacuan Kuda Desa Panda Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Pada moment itu, tidak saja dihadiri oleh penggemar penghoby pacuana lokal, tetapi juga datang dari dalam negeri hingga dari manca negara. Dan tamu tamu itu terus berdatangan setiap waktu untuk mengunjungi dua dearah ini (Bima, red). “Kehadiran mereka tentunya membawa dampak positif dengan perputaran uang (ekonomi) lebih cepat,” ujarnya.
H. Man juga merespon pernyataan Ir. H. Muh Rum dalam laporannya sebagai Ketua Panitia pacuan kuda. Bahwa angka 14 (Umur Kota Bima) merupakan tanggal lahir ‘Gading’ (Gajah) yang berati kuat. Kata H. Man, yang terpenting gading itu tidak retak, jadi persatuan dan kesatuan harus kuatkan agar pembangunan Kota dan Kabupaten Bima bisa terlaksana dengan baik.
Visi misi Bupati Bima sebagai Bima yang Ramah itu menjadi slogan yang tepat dan harus mendukung program tersebut, lebih-lebih warga Kabupaten Bima tentunya. “Saya harap warga Bima pada umumnya dapat menghindari keributan akibat hal-hal kecil. Sehingga program Kabupaten Bima dan Kota Bima saat ini menjadi program jitu untuk menghilangkan predikat Bima sebagai zona merah, yang berarti konflik, kriminalitas dan terorisme,”pintanya. (KS – 05)
COMMENTS