Sikap Sekretaris Sekda Kota Bima, berinisial Hjr, sungguh memalukan. Ia memperlakukan salah seorang wartawan dengan arogan saat hendak mewawancarai Sekda Kota Bima
Kota Bima, KS.- Sikap Sekretaris Sekda Kota Bima, berinisial Hjr, sungguh memalukan. Ia memperlakukan salah seorang wartawan dengan arogan saat hendak mewawancarai Sekda Kota Bima, Drs. HM. Rum, diruangnnya. Sikap Hjr ini juga, nyaris terjadi adu fisik antara dua wartawan Lokal Bima, Aris Bimeks dan Syuryadin, S,Pd.I alias Ryan.
Ilustrasi
Peristawa yang mencoreng kredibilitas Pemkot Bima ini, bermula saat empat Wartawan Bima, masuk keruangan Sekda. Ketika itu, Ryan masuk terakhir diruang Sekda mengikuti Wartawan Bima TV. Hendak masuk, pintu itu ditutup, sesaat kemudian keluarlah Hjr dan melarang ryan masuk.”Anda tidak boleh masuk, ada wartawan yang larang,” ujar Sekretaris arogan itu.
Merasa memiliki hak yang sama dengan ketiga wartawan itu, ryan mempertanyakan alasan dilarang masuk keruang Sekda. Namun, Hjr dengan wajah tidak bersabahat tidak memberikan alasan jelas.”Kamu tidak diijinkan masuk, itu saja. Mereka bertiga sudah diijinkan Sekda masuk keruangannya,” ujarnya sinis.
Praktis, sikap arogan itu membuat ryan tersinggung, karena ada perlakuan yang beda diantara Wartawan yang meliput di lingkup Pemkot Bima. padahal menurutnya, wartawan memiliki misi yang sama, yakni memberikan informasi kepada masyarakat terkait program Pemkot Bima.” Saya tidak memiliki kepentingan apapun terhadap Sekda, melainkan hanya ingin mewawancarai Sekda, kebetulan ada tiga wartawan yang berada diruangan sekda. Apa perbedaan saya dengan ketiga wartawan itu,?” tanya ryan heran diruang lobi Sekda. Tidak ada satupun pegawai yang berada diruang lobi sekda memberikan jawaban. Justru ryan diperintahkan untuk mengisi buku tamu di pintu masuk Pemkot. ”Saya yakin tiga wartawan itu tidak mengisi buku tamu,” protes ryan pada Hjr.
Beberapa menit kemudian, keluarlah tiga wartawan yang sebelumnya berada dalam ruang Sekda Kota Bima. Salah seorang wartawan Bimeks, memperlihatkan sikap arogannya. Dia protes, terkait sikap ryan yang menyorot sikap wartawan yang melarang sesama wartawan masuk ke ruang sekda.” Kenapa kamu bikin ribut disini, apa mau kamu,” tanya Aris dengan wajah emosi.
Tidak mau kalah, ryan kembali mempertanyakan maksud sikap wartawan yang menyuruh Sekretaris melarang dirinya masuk keruangan. Pertanyaan itu, membuat Aris naik pitam.”Kami ada kepentingan dengan Sekda, kalau kamu mau masuk, silakan kami tidak pernah melarang,” elaknya seraya berjalan meninggalkan ryan dan kerumunan pegawai yang menonton adegan panas wartawan Bima.
Sekda Kota Bima, Drs. HM. Rum dimintai keterangan itu, tidak banyak berkomentar. Ia menyarankan kepada wartawan Stabilitas untuk meminta izin sebelum masuk keruangannya.”Kita ini mitra, ini hanya salah paham saja,” ujar Sekda singkat. (KS-04)
Ilustrasi
Peristawa yang mencoreng kredibilitas Pemkot Bima ini, bermula saat empat Wartawan Bima, masuk keruangan Sekda. Ketika itu, Ryan masuk terakhir diruang Sekda mengikuti Wartawan Bima TV. Hendak masuk, pintu itu ditutup, sesaat kemudian keluarlah Hjr dan melarang ryan masuk.”Anda tidak boleh masuk, ada wartawan yang larang,” ujar Sekretaris arogan itu.
Merasa memiliki hak yang sama dengan ketiga wartawan itu, ryan mempertanyakan alasan dilarang masuk keruang Sekda. Namun, Hjr dengan wajah tidak bersabahat tidak memberikan alasan jelas.”Kamu tidak diijinkan masuk, itu saja. Mereka bertiga sudah diijinkan Sekda masuk keruangannya,” ujarnya sinis.
Praktis, sikap arogan itu membuat ryan tersinggung, karena ada perlakuan yang beda diantara Wartawan yang meliput di lingkup Pemkot Bima. padahal menurutnya, wartawan memiliki misi yang sama, yakni memberikan informasi kepada masyarakat terkait program Pemkot Bima.” Saya tidak memiliki kepentingan apapun terhadap Sekda, melainkan hanya ingin mewawancarai Sekda, kebetulan ada tiga wartawan yang berada diruangan sekda. Apa perbedaan saya dengan ketiga wartawan itu,?” tanya ryan heran diruang lobi Sekda. Tidak ada satupun pegawai yang berada diruang lobi sekda memberikan jawaban. Justru ryan diperintahkan untuk mengisi buku tamu di pintu masuk Pemkot. ”Saya yakin tiga wartawan itu tidak mengisi buku tamu,” protes ryan pada Hjr.
Beberapa menit kemudian, keluarlah tiga wartawan yang sebelumnya berada dalam ruang Sekda Kota Bima. Salah seorang wartawan Bimeks, memperlihatkan sikap arogannya. Dia protes, terkait sikap ryan yang menyorot sikap wartawan yang melarang sesama wartawan masuk ke ruang sekda.” Kenapa kamu bikin ribut disini, apa mau kamu,” tanya Aris dengan wajah emosi.
Tidak mau kalah, ryan kembali mempertanyakan maksud sikap wartawan yang menyuruh Sekretaris melarang dirinya masuk keruangan. Pertanyaan itu, membuat Aris naik pitam.”Kami ada kepentingan dengan Sekda, kalau kamu mau masuk, silakan kami tidak pernah melarang,” elaknya seraya berjalan meninggalkan ryan dan kerumunan pegawai yang menonton adegan panas wartawan Bima.
Sekda Kota Bima, Drs. HM. Rum dimintai keterangan itu, tidak banyak berkomentar. Ia menyarankan kepada wartawan Stabilitas untuk meminta izin sebelum masuk keruangannya.”Kita ini mitra, ini hanya salah paham saja,” ujar Sekda singkat. (KS-04)
COMMENTS