Perguruan Bela Diri Pencak Silat Putra Bima Indonesia (PBI) gelar kemah akbar di Pantai Ule Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota
Kota Bima, KS. – Perguruan Bela Diri Pencak Silat Putra Bima Indonesia (PBI) gelar kemah akbar di Pantai Ule Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Rabu (4/5) hingga Sabtu (7/5). Sebagai bentuk kepedulian para pesilat ini, pada Jum’at (6/5) pukul 16.00 wita melakukan bakti sosial dengan membersihkan Pantai Ule.
Tumpuakan sampah dari berbagai jenis seperti plastik, karet, kain, daun-daunan dan kayu yang berserakan disepanjang bibir Pantai Ule membuat ratusan pesilat yang mengikuti kemah tersebut, membersihkan pantai dimaksud. Seharusnya pada Jum’at sore itu, para pesilat berseragam biru bis hitam ini dengan jadwal latihan fisik dipantai yakni tehnik jatuhan. Akan tetapi dengan melihat kondisi pantai Ule para pesilat ini terpanggil dan langsung membersihkan sampah dan membakarnya baru dilanjutkan dengan latihan.
Ketua Panitia Gina Praswari mengatakan, atas nama perguruan PBI disampaikan terimakasih kepada Kapolres Bima Kota melalui jajaran Polsek Asakota dibawah pimpinan Kapolsek Iptu Ahmad Luthfi Hidayat, SH yang setiap saat datang memantau keadaan, situasi dan kegiatan kemah semenjak hari pertama hingga hari terakhir dari pagi sampai malam. “Setiap kegiatan PBI khususnya menyangkut kegiatan malam hari. Seperti tes mental, perendaman dan kemah selalu menyurati pihak kepolisian diwilayah masing-masing. Hal ini dimaksud untuk menghilangkan kehawatiran masyarakat terhadap perkembangan silat, yang dikaitkan dengan kegiatan negatif,” ujarnya Jum’at sore usai bakti sosial.
Lanjutnya, pada intinya silat ini merupakan budaya bangsa yang harus dilestarikan pada generasi penerus. Katanya, Indonesia bangsa yang kuat tapi kenapa budaya sendiri tidak dilestarikan. “Diperguruan silat tidak saja mengajarkan tehnik serangan tangan, kaki dan tehnik bertanding lainnya. Akan tetapi filosofi, nilai dan budaya yang terkandung dalam silat sebagai pembentukan karakter, kepribadian, moral dan ahlak menjadi faktor utama bagi pendiri, pendekar dan pelatih dalam mendidik anggotanyam”ujarnya.
Terkait bakti sosial dimaksud, menjadi agenda rutin bagi persilatan PBI karena hal itu akan menumbuhkan kepada anggota untuk mencintai alam dan lingkungannya sekitar. Sehingga dengan menumbuhkan rasa sosial itu, PBI mendidik anak didiknya untuk mencintai tanah airnya sendiri sebagai tempat kelahirannya. Untuk itu, nilai yang terkandung dalam pelajaran silat adalah berjiwa kesatria, tangguh, memiliki jiwa Nasionalisme dan berkarakter kebangsaan. (KS – 05)
Tumpuakan sampah dari berbagai jenis seperti plastik, karet, kain, daun-daunan dan kayu yang berserakan disepanjang bibir Pantai Ule membuat ratusan pesilat yang mengikuti kemah tersebut, membersihkan pantai dimaksud. Seharusnya pada Jum’at sore itu, para pesilat berseragam biru bis hitam ini dengan jadwal latihan fisik dipantai yakni tehnik jatuhan. Akan tetapi dengan melihat kondisi pantai Ule para pesilat ini terpanggil dan langsung membersihkan sampah dan membakarnya baru dilanjutkan dengan latihan.
Ketua Panitia Gina Praswari mengatakan, atas nama perguruan PBI disampaikan terimakasih kepada Kapolres Bima Kota melalui jajaran Polsek Asakota dibawah pimpinan Kapolsek Iptu Ahmad Luthfi Hidayat, SH yang setiap saat datang memantau keadaan, situasi dan kegiatan kemah semenjak hari pertama hingga hari terakhir dari pagi sampai malam. “Setiap kegiatan PBI khususnya menyangkut kegiatan malam hari. Seperti tes mental, perendaman dan kemah selalu menyurati pihak kepolisian diwilayah masing-masing. Hal ini dimaksud untuk menghilangkan kehawatiran masyarakat terhadap perkembangan silat, yang dikaitkan dengan kegiatan negatif,” ujarnya Jum’at sore usai bakti sosial.
Lanjutnya, pada intinya silat ini merupakan budaya bangsa yang harus dilestarikan pada generasi penerus. Katanya, Indonesia bangsa yang kuat tapi kenapa budaya sendiri tidak dilestarikan. “Diperguruan silat tidak saja mengajarkan tehnik serangan tangan, kaki dan tehnik bertanding lainnya. Akan tetapi filosofi, nilai dan budaya yang terkandung dalam silat sebagai pembentukan karakter, kepribadian, moral dan ahlak menjadi faktor utama bagi pendiri, pendekar dan pelatih dalam mendidik anggotanyam”ujarnya.
Terkait bakti sosial dimaksud, menjadi agenda rutin bagi persilatan PBI karena hal itu akan menumbuhkan kepada anggota untuk mencintai alam dan lingkungannya sekitar. Sehingga dengan menumbuhkan rasa sosial itu, PBI mendidik anak didiknya untuk mencintai tanah airnya sendiri sebagai tempat kelahirannya. Untuk itu, nilai yang terkandung dalam pelajaran silat adalah berjiwa kesatria, tangguh, memiliki jiwa Nasionalisme dan berkarakter kebangsaan. (KS – 05)
COMMENTS