Dugaan memperkaya diri dengan modus "mengantongi" dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) oleh FD Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Inpres Oi Ni,u dibantah
Bima, KS. - Dugaan memperkaya diri dengan modus "mengantongi" dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) oleh FD Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Inpres Oi Ni,u dibantah. Masalahnya, dana senilai Rp.10 Juta Rupiah itu jangankan disalahgunakan guna kepentingan pribadi, untuk segala macam kebutuhan sekolah saja belum mencukupi.
Demikian disampaikan, Siti Fatimah guru senior SDN setempat menanggapi dugaan miring untuk sekolah tersebut. Ia menegaskan, informasi seputar itu merupakan fitnah yang sengaja diendus oknum tak bertanggungjawab."Itu fitnah yang tidak sesuai dengan kenyataan sesungguhnya. Uang sebesar itu, jangankan untuk kebutuhan pribadi, buat kebutuhan sekolah aja nggak cukup," tegasnya Senin (09/05) di sekolah setempat.
Soal kondisi sekolah lanjutnya, tentu dibutuhkan waktu dan proses.Jadi, untuk mewujudkan perubahan tidak semudah membalikan telapak tangan. Tapi, diyakininya perubahan lebih-lebih menyangkut kondisi sekolah pasti tercapai. Hanya saja, hal itu dilakukan secara bertahap.Terbukti, saat ini kondisi sekolah sudah mengalami perubahan."Perubahan yang terlihat saat ini adalah bukti nyata, kalau memang benar tidak ada kecurangan dalam pengelolaan dana Bos," ujarnya.
Ditempat yang sama, Bendahara dana Bos yang didampingi kepsek Fera Damayanti S.Pd, juga membantah dugaan dalam kaitan itu. Termasuk, menyangkut tugas dan fungsinya sebagai bendahara. Bahkan, dirinya mengaku mengetahui semua yang berkaitan dengan dana bantuan pemerintah pusat tersebut."Sejujurnya, saya sangat mengetahui soal pengelolaan dana bos di sekolah ini. Berapa jumlah dana, diperuntukan untuk apa saja dan bagaimana cara pengelolaanya," akunya.
Bagaimana tanggapan Kepsek, Fera Damayanti S.Pd atas dugaan tersebut. Kepsek termuda itu pun membantah dugaan itu. Dalihnya, peruntukan dana bantuan itu sudah dikelola sesuai aturan yang telah ditentukan. Idealnya, buat kebutuhan sekolah saja tidak cukup. Apalagi, untuk kepentingan pribadi."Jujur, saya sering mengeluh kesusahan ketika menjadi kepsek dibanding saat jadi guru biasa.Tapi, semua itu tak jadi soal, saya anggap pelajaran,motivasi menuju kearah yang lebih baik lagi," terangnya. (KS-03)
Demikian disampaikan, Siti Fatimah guru senior SDN setempat menanggapi dugaan miring untuk sekolah tersebut. Ia menegaskan, informasi seputar itu merupakan fitnah yang sengaja diendus oknum tak bertanggungjawab."Itu fitnah yang tidak sesuai dengan kenyataan sesungguhnya. Uang sebesar itu, jangankan untuk kebutuhan pribadi, buat kebutuhan sekolah aja nggak cukup," tegasnya Senin (09/05) di sekolah setempat.
Soal kondisi sekolah lanjutnya, tentu dibutuhkan waktu dan proses.Jadi, untuk mewujudkan perubahan tidak semudah membalikan telapak tangan. Tapi, diyakininya perubahan lebih-lebih menyangkut kondisi sekolah pasti tercapai. Hanya saja, hal itu dilakukan secara bertahap.Terbukti, saat ini kondisi sekolah sudah mengalami perubahan."Perubahan yang terlihat saat ini adalah bukti nyata, kalau memang benar tidak ada kecurangan dalam pengelolaan dana Bos," ujarnya.
Ditempat yang sama, Bendahara dana Bos yang didampingi kepsek Fera Damayanti S.Pd, juga membantah dugaan dalam kaitan itu. Termasuk, menyangkut tugas dan fungsinya sebagai bendahara. Bahkan, dirinya mengaku mengetahui semua yang berkaitan dengan dana bantuan pemerintah pusat tersebut."Sejujurnya, saya sangat mengetahui soal pengelolaan dana bos di sekolah ini. Berapa jumlah dana, diperuntukan untuk apa saja dan bagaimana cara pengelolaanya," akunya.
Bagaimana tanggapan Kepsek, Fera Damayanti S.Pd atas dugaan tersebut. Kepsek termuda itu pun membantah dugaan itu. Dalihnya, peruntukan dana bantuan itu sudah dikelola sesuai aturan yang telah ditentukan. Idealnya, buat kebutuhan sekolah saja tidak cukup. Apalagi, untuk kepentingan pribadi."Jujur, saya sering mengeluh kesusahan ketika menjadi kepsek dibanding saat jadi guru biasa.Tapi, semua itu tak jadi soal, saya anggap pelajaran,motivasi menuju kearah yang lebih baik lagi," terangnya. (KS-03)
COMMENTS