Kota Bima, KS.- Dugaan aliran dana dari panitia pembangunan gereja di RT 10 RW 04 mengalir ke Lurah Rabangodu Selatan kini terkuak. Menurut ...
Kota Bima, KS.- Dugaan aliran dana dari panitia pembangunan gereja di RT 10 RW 04 mengalir ke Lurah Rabangodu Selatan kini terkuak. Menurut seorang warga SM mengaku peran Lurah Nurkarimah dalam pembangunan gereja ini dinilai berlebihan.
Diakuinya, Lurah Rabangodu Selatan (Nurkarimah) sudah ‘masuk angin’ dengan memuluskan rekomendasi pembangunan gereja yang baru, padahal telah ada kesepakatan sejak dulu bahwa tidak boleh ada pembangunan gereja yang baru, melainkan hanya renovasi dari gereja yang sudah ada.
"Kami menduga lurah menerima dana aliran gereja, sebagai pemulus langkah pembangunan gereja baru," ujar SM, Rabu (24/8).
Dugaan itu seperti lurah yang terlibat aktif dalam bagian konsumsi dan akomodasi, disaat pelaksanaan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gereja yang tertunda kemarin.
"Kami pertanyakan, kenapa lurah terlibat aktif. Sehingga bertindak sebagai penyedia makanan dan minuman bagi para tamu undangan. Bukannya sebagai pemerintah yang menjadi fasilitator untuk menjembatani pertemuan," sorot pria yang juga salah satu Ketua RT di kelurahan setempat.
Mewakili warga Rabangodu Selatan, dirinya menginginkan agar lurah seharusnya tidak menerima aliran dana tersebut, karena akan muncul beragam berasumsi dari publik.
Sementara itu, Lurah Rabangodu Selatan Nurkarimah yang dimintai tanggapan membantah jika dirinya memerima aliran dana sebagai pemulus proses rekomendasi.
"Saya berani bersumpah, saya tidak pernah menerima aliran dana untuk pelicin segala macam prosedur," tegasnya.
Pertanyaan warga terhadap dana yang diberikan oleh pihak gereja, diakuinya hanya biaya konsumsi berupa makanan dan snack saja. Tidak ada dana lain selain itu, karena tidak ingin terlalu terlibat jauh.
"Saya awalnya menolak pemberian dana Rp5 juta untuk biaya konsumsi, tapi karena terus didesak oleh pihak gereja. Akhirnya menyetujui dan menerima aliran tersebut," katanya yang dikonfirmasi bebera awak media.
Menurut Nurkarimah, dana itu dia terima karena mendapat kepercayaan oleh pastur, untuk mengelola dan menyediakan bagian konsumsi sekaligus sebagai pemilik wilayah setempat.
"Karena tamu undangan banyak, jadi saya menerima sebagai penanggungjawab. Sedangkan untuk bagian pekerjaan persiapan lainnya, saya tidak tahu aliran dananya," tepis Nurkarimah. (KS-08)
COMMENTS