Kota Bima, KS.- Selama lima hari, 25 orang anggota DPRD Kota Bima menggelar studi banding di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Propinsi Ban...
Kota Bima, KS.- Selama lima hari, 25 orang anggota DPRD Kota Bima menggelar studi banding di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Propinsi Banten. Menurut Ketua Komisi II DPRD Kota Bima, M. Nor, tujuan studi banding kali ini, mempelajari tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat, melalui Koperasi dan UKM.
Kata M. Nor, di Kota Tangerang Selatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Koperasi dan UKM, luar biasa. Saking fokusnya mengurus itu, Kota yang baru terbentuk tahun 2008 itu mendapat anugerah satya lencana sebanyak dua kali dari Presiden.
“Kotanya baru terbentuk, tapi perkembangannya sangat luar biasa. Terutama pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Koperasi dan UKM. Ini tidak lepas dari manajemen pemerintahan, kemudian kesadaraan masyarakat yang sangat tinggi,” ujarnya, Rabu (14/9).
Di Tangsel, menurut duta PAN itu, koperasi milik masyarakat terbentuk dari usaha yang ada dan dikelola langsung oleh masyarakat. Namun, sumbangsih dan perhatian pemerintahnya memberikan porsi yang serius dan cukup. Selain membantu permodalan, pemerintah daerah di sana memberikan pembinaan dan pelatihan yang simultan.
“Koperasi itu bukan milik pemerintah. Jumlah koperasi disana lebih dair 50 unti koperasi. Kondisinya sangat sehat, terutama keuangannya,” bebernya.
Melihat grafik perkembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Koperasi dan UKM di Kota Tangsel sangat baik, pihaknya ingin mencoba berkoordinasi dengan eksekutif untuk bisa serius belajar dan mengikuti pola Koperasi dan UKM dari Kota Tangsel.
“Keinginan ini akan kami sampaikan pada rapat paripurna penyampaian hasil studi banding besok (Kamis, 15 September 2016, red),” katanya.
M. Nor juga mengungkapkan, di Kota tersebut, PAD pertahunnya sebesar Rp1,2 triliun. Sumber pendapatan yang paling banyak dari pajak dan retribusi, dengan proses pembayarannya dilakukan secara online. PAD yang sangat besar tersebut, tidak terlepas dari adanya Peraturan Daerah yang dijalankan dengan baik dan kesadaran warga yang sangat tinggi. (AG-04)
Kata M. Nor, di Kota Tangerang Selatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Koperasi dan UKM, luar biasa. Saking fokusnya mengurus itu, Kota yang baru terbentuk tahun 2008 itu mendapat anugerah satya lencana sebanyak dua kali dari Presiden.
“Kotanya baru terbentuk, tapi perkembangannya sangat luar biasa. Terutama pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Koperasi dan UKM. Ini tidak lepas dari manajemen pemerintahan, kemudian kesadaraan masyarakat yang sangat tinggi,” ujarnya, Rabu (14/9).
Di Tangsel, menurut duta PAN itu, koperasi milik masyarakat terbentuk dari usaha yang ada dan dikelola langsung oleh masyarakat. Namun, sumbangsih dan perhatian pemerintahnya memberikan porsi yang serius dan cukup. Selain membantu permodalan, pemerintah daerah di sana memberikan pembinaan dan pelatihan yang simultan.
“Koperasi itu bukan milik pemerintah. Jumlah koperasi disana lebih dair 50 unti koperasi. Kondisinya sangat sehat, terutama keuangannya,” bebernya.
Melihat grafik perkembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Koperasi dan UKM di Kota Tangsel sangat baik, pihaknya ingin mencoba berkoordinasi dengan eksekutif untuk bisa serius belajar dan mengikuti pola Koperasi dan UKM dari Kota Tangsel.
“Keinginan ini akan kami sampaikan pada rapat paripurna penyampaian hasil studi banding besok (Kamis, 15 September 2016, red),” katanya.
M. Nor juga mengungkapkan, di Kota tersebut, PAD pertahunnya sebesar Rp1,2 triliun. Sumber pendapatan yang paling banyak dari pajak dan retribusi, dengan proses pembayarannya dilakukan secara online. PAD yang sangat besar tersebut, tidak terlepas dari adanya Peraturan Daerah yang dijalankan dengan baik dan kesadaran warga yang sangat tinggi. (AG-04)
COMMENTS