Bima, KS- Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa-siswi di SDN 2 Maria Kecamatan Wawo sangat memprihatinkan. Pasalnya, sejak setahun ya...
Bima, KS- Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa-siswi di SDN 2 Maria Kecamatan Wawo sangat memprihatinkan. Pasalnya, sejak setahun yang lalu hingga saat ini, para calon generasi masa depan bangsa tersebut, terpaksa harus melaksanakan KBM didalam ruangan Kantin, eks rumah dinas guru bahkan di tanah lapang sekalipun, karena tiga ruangan belajar di salah satu sekolah yang pernah menyandang predikat sebagai Rintisan Sekolah Berstandar Nasional (RSBN) tersebut, sudah setahun disegel oleh warga akibat kondisi fisiknya yang rusak parah dan terancam roboh.
Kepala SDN 2 Maria, H. Hasan Abbas, S.Pd, kepada wartawan Koran Stabilitas, Selasa kemarin (20/9), meminta perhatian yang serius dari pihak pemerintah, terutama Dinas Dikpora Kabupaten Bima, agar bisa secepatnya memberikan bantuan dana untuk rehabilitasi ataupun bangun baru tiga ruangan belajar yang mengalami kerusakan parah tersebut. Baik itu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), DAU maupun dana-dana lainya yang bersumber dari pemerintah pusat dan daerah Kabupaten Bima.
Menurutnya, jika pemerintah daerah khususnya Dinas Dikpora bersikap apatis dan terus membiarkan persoalan ini berlarut-larut. Maka nasib dan masa depan puluhan anak didiknya yang mengenyam pendidikan di SDN 2 Maria menjadi tidak menentu, karena proses KBMnya mereka sampai saat ini dianggap kurang nyaman dan terus terganggu, lantaran kondisi bangunan pada tiga ruangan dimaksud. Bahkan akibat rusaknya tiga ruangan itu, puluhan siswanya yang duduk di bangku kelas III, V dan kelas VI, mulai setahun lalu sampai saat ini terpaksa melaksanakan KBM darurat di ruang kantin, lapangan bola dan di rumah dinas guru belakang sekolah. Parahnya lagi, rumah dinas guru itu pun sekarang mau roboh juga. "Makanya saya minta dinas terkait harus memiliki rasa kepedulian, jangan sebaliknya menutup mata dengan persoalan ini kalau ingin memajukan dunia pendidikan diwilayah Kabupaten Bima," pungkasnya.
Seperti diketahui, mulai tahun 2015 lalu hingga saat ini, tiga ruang belajar siswa di SDN 2 Maria tersebut masih disegel oleh sejumlah warga dan wali murid. Karena para orang tua ini tidak ingin anaknya terluka dan tewas seketika, akibat tertimpa bangunan yang runtuh dan terancam roboh tersebut, terutama pada bagian atapnya, seperti genteng, kayu kap dan papan plavon, khususnya pada tiga ruang kelas dimaksud. (Ay-03)
Kepala SDN 2 Maria, H. Hasan Abbas, S.Pd, kepada wartawan Koran Stabilitas, Selasa kemarin (20/9), meminta perhatian yang serius dari pihak pemerintah, terutama Dinas Dikpora Kabupaten Bima, agar bisa secepatnya memberikan bantuan dana untuk rehabilitasi ataupun bangun baru tiga ruangan belajar yang mengalami kerusakan parah tersebut. Baik itu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), DAU maupun dana-dana lainya yang bersumber dari pemerintah pusat dan daerah Kabupaten Bima.
Menurutnya, jika pemerintah daerah khususnya Dinas Dikpora bersikap apatis dan terus membiarkan persoalan ini berlarut-larut. Maka nasib dan masa depan puluhan anak didiknya yang mengenyam pendidikan di SDN 2 Maria menjadi tidak menentu, karena proses KBMnya mereka sampai saat ini dianggap kurang nyaman dan terus terganggu, lantaran kondisi bangunan pada tiga ruangan dimaksud. Bahkan akibat rusaknya tiga ruangan itu, puluhan siswanya yang duduk di bangku kelas III, V dan kelas VI, mulai setahun lalu sampai saat ini terpaksa melaksanakan KBM darurat di ruang kantin, lapangan bola dan di rumah dinas guru belakang sekolah. Parahnya lagi, rumah dinas guru itu pun sekarang mau roboh juga. "Makanya saya minta dinas terkait harus memiliki rasa kepedulian, jangan sebaliknya menutup mata dengan persoalan ini kalau ingin memajukan dunia pendidikan diwilayah Kabupaten Bima," pungkasnya.
Seperti diketahui, mulai tahun 2015 lalu hingga saat ini, tiga ruang belajar siswa di SDN 2 Maria tersebut masih disegel oleh sejumlah warga dan wali murid. Karena para orang tua ini tidak ingin anaknya terluka dan tewas seketika, akibat tertimpa bangunan yang runtuh dan terancam roboh tersebut, terutama pada bagian atapnya, seperti genteng, kayu kap dan papan plavon, khususnya pada tiga ruang kelas dimaksud. (Ay-03)
COMMENTS