Ketua Panitia : Kami Tidak Tau Dimana Mereka Berada Suasana pelantikan Jenateke, Muhammad Putra Yandi, di ASI Mbojo Bima Minggu (18/9) ber...
Ketua Panitia : Kami Tidak Tau Dimana Mereka Berada
Suasana pelantikan Jenateke, Muhammad Putra Yandi, di ASI Mbojo Bima Minggu (18/9) berlangsung hidmat. Sekitar seribu undangan memadati halaman ASI Mbojo, untuk melihat secara langsung prosesi pelantikan putra pertama Almarhum H.Ferry Zulkarnain,ST alias Dae Ferry sebagai Jenateke Dana Mbojo, menggantikan posisi mendiang ayahnya yang telah lebih dulu dipanggil yang maha kuasa. Namun, dibalik kemeriahan itu, tersirat sebuah sejarah buruk bagi keluarga besar Hj. Indah Damayanti Putri, ibu kandung dari Jenateke yang baru dilantik itu. Bagaimana tidak, Ibu Kandung almarhum Dae Ferry, nampak tidak hadir dalam acara sakral itu. Lebih parah lagi, saudara kandung almarhum seperti Dae Ferra, Dae Feny dan Dae Ade, juga tak hadir di acara pelantikan keponakannya itu. Kenapa bisa terjadi demikian?
Bima, KS.- Berbagai spekulasi subyektif telah beredar sejak H.Ferry Zulkarnain,ST mangkat dari Jenateke Dana Mbojo. Dimana, di dalam keluarga istana Kerajaan Bima akan terjadi tarik ulur kepentingan, baik dari keluarga sekandung almarhum Dae Ferry maupun keturunannya, juga kepentingan dari keluarga istri tercintanya, Hj. Indah Damayanti Putri, atau yang biasa disapa Dae Dinda.
Kepentingan dimaksud, baik soal kepentingan yang berkaitan dengan kedua keluarga di dalam istana, maupun kepentingan politik, sehingga membuat hubungan baik diantara keluarga istana yang telah terjalin sekitar 20Tahun itu, retak sedikit demi sedikit. Untuk membuktikan “keretakan” hubungan kedua keluarga besar istana ini, tidaklah mudah diungkap secara fakta dan realita. Namun, ketidak hadiran keturunan istana dalam acara pelantikan yang sakral Minggu kemarin, menjadi tandatanya semua masyarakat Dana Mbojo tercinta ini.
Benarkah Ruma Ida beserta ketiga anaknya (Dae Ferra, Dae Feny dan Dae Ade) tidak hadir dalam acara pelantikan Muhammad Putra Feryandi alias Dae Yandi, Minggu (18/9) di ASI MBOJO ?. Hasil investigasi Wartawan Koran Stabilitas kepada sejumlah pejabat yang mengaku mendapat undangan menghadiri acara pelantikan Jenateke tersebut, hampir semuanya enggan untuk berkomentar, karena mengaku merasa prihatin, kenapa bisa terjadi hal ini. Menurut para pejabat, mestinya Ibu kandung almarhum hadir dalam acara tersebut, kendati ketiga anaknya tidak sempat hadir.”Jangan tanya ke kami pa wartawan, kami hadir karena di undang, tapi kami juga heran, kenapa nenek dari Dae Yandi, juga bibi dan pamannya tidak hadir dalam acara pelantikan keponakan mereka sekarang,”kata salah seorang pejabat teras yang diketahui sangat akrab dengan keluarga besar istana itu.
Sementara di tempat terpisah, salah seorang pejabat eselon II lainnya justeru meminta kepada teman-teman pers, agar tidak terlalu mempolemikan soal ketidak hadiran Ruma Ida dan lainnya dalam acara pelantikan Dae Yandi.”Tolong teman-teman wartawan, jangan buat berita heboh lagi. Amankan suasana bima sekarang, kasihan Dae Dinda, karena kegiatan ini murni untuk kepentingan nama baik keluarga besar istana di Bima ini,”kata pejabat low profil itu dengan nada sedihnya.
Ketua Panitia Pelantikan Jenateke Bima, Abdul Karim Azis,SH yang dimintai tanggapannya mengaku tidak mengetahui dimana keberadaan Ruma Ida, Dae Ferry, Dae Feny dan Dae Ade saat ini. Memang katanya, beberapa hari sebelum acara pelantikan sempat bertemu dengan pihak keluarga almarhum Dae Ferry. Dalam pertemuan tersebut memang tidak ada kata akan menghadiri acara pelantikan, namun mereka menyetujuinya.”Secara pribadi saya juga jarang membangun komunikasi dengan mereka, tapi secara jujur saya katakan telah mengundang mereka untuk hadir dalam acara pelantikan Dae Yandi. Nah, soal hadir dan tidaknya, saya tidak bisa memberikan tanggapan terlalu jauh kepada wartawan, akan lebih jelas hubungi mereka secara langsung,”kata mantan Kepala BPN Kota Bima yang biasa disapa Dae Kero itu.(R-01)
Suasana pelantikan Jenateke, Muhammad Putra Yandi, di ASI Mbojo Bima Minggu (18/9) berlangsung hidmat. Sekitar seribu undangan memadati halaman ASI Mbojo, untuk melihat secara langsung prosesi pelantikan putra pertama Almarhum H.Ferry Zulkarnain,ST alias Dae Ferry sebagai Jenateke Dana Mbojo, menggantikan posisi mendiang ayahnya yang telah lebih dulu dipanggil yang maha kuasa. Namun, dibalik kemeriahan itu, tersirat sebuah sejarah buruk bagi keluarga besar Hj. Indah Damayanti Putri, ibu kandung dari Jenateke yang baru dilantik itu. Bagaimana tidak, Ibu Kandung almarhum Dae Ferry, nampak tidak hadir dalam acara sakral itu. Lebih parah lagi, saudara kandung almarhum seperti Dae Ferra, Dae Feny dan Dae Ade, juga tak hadir di acara pelantikan keponakannya itu. Kenapa bisa terjadi demikian?
Bima, KS.- Berbagai spekulasi subyektif telah beredar sejak H.Ferry Zulkarnain,ST mangkat dari Jenateke Dana Mbojo. Dimana, di dalam keluarga istana Kerajaan Bima akan terjadi tarik ulur kepentingan, baik dari keluarga sekandung almarhum Dae Ferry maupun keturunannya, juga kepentingan dari keluarga istri tercintanya, Hj. Indah Damayanti Putri, atau yang biasa disapa Dae Dinda.
Benarkah Ruma Ida beserta ketiga anaknya (Dae Ferra, Dae Feny dan Dae Ade) tidak hadir dalam acara pelantikan Muhammad Putra Feryandi alias Dae Yandi, Minggu (18/9) di ASI MBOJO ?. Hasil investigasi Wartawan Koran Stabilitas kepada sejumlah pejabat yang mengaku mendapat undangan menghadiri acara pelantikan Jenateke tersebut, hampir semuanya enggan untuk berkomentar, karena mengaku merasa prihatin, kenapa bisa terjadi hal ini. Menurut para pejabat, mestinya Ibu kandung almarhum hadir dalam acara tersebut, kendati ketiga anaknya tidak sempat hadir.”Jangan tanya ke kami pa wartawan, kami hadir karena di undang, tapi kami juga heran, kenapa nenek dari Dae Yandi, juga bibi dan pamannya tidak hadir dalam acara pelantikan keponakan mereka sekarang,”kata salah seorang pejabat teras yang diketahui sangat akrab dengan keluarga besar istana itu.
Sementara di tempat terpisah, salah seorang pejabat eselon II lainnya justeru meminta kepada teman-teman pers, agar tidak terlalu mempolemikan soal ketidak hadiran Ruma Ida dan lainnya dalam acara pelantikan Dae Yandi.”Tolong teman-teman wartawan, jangan buat berita heboh lagi. Amankan suasana bima sekarang, kasihan Dae Dinda, karena kegiatan ini murni untuk kepentingan nama baik keluarga besar istana di Bima ini,”kata pejabat low profil itu dengan nada sedihnya.
Ketua Panitia Pelantikan Jenateke Bima, Abdul Karim Azis,SH yang dimintai tanggapannya mengaku tidak mengetahui dimana keberadaan Ruma Ida, Dae Ferry, Dae Feny dan Dae Ade saat ini. Memang katanya, beberapa hari sebelum acara pelantikan sempat bertemu dengan pihak keluarga almarhum Dae Ferry. Dalam pertemuan tersebut memang tidak ada kata akan menghadiri acara pelantikan, namun mereka menyetujuinya.”Secara pribadi saya juga jarang membangun komunikasi dengan mereka, tapi secara jujur saya katakan telah mengundang mereka untuk hadir dalam acara pelantikan Dae Yandi. Nah, soal hadir dan tidaknya, saya tidak bisa memberikan tanggapan terlalu jauh kepada wartawan, akan lebih jelas hubungi mereka secara langsung,”kata mantan Kepala BPN Kota Bima yang biasa disapa Dae Kero itu.(R-01)
COMMENTS