Mutasi yang digelar pada lingkup Pemerintah Kota Bima dinilai oleh Aliansi Pejuang Independen (API).
Kota Bima, KS.- Mutasi yang digelar pada lingkup Pemerintah Kota Bima dinilai oleh Aliansi Pejuang Independen (API). Ketua API Sudirman alias Topan khusus pada jabatan Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol setda Kota Bima, proses rotasi dan promosi yang dilakukan oleh Walikota Bima H. M. Qurais H. Abidin terkesan dipaksakan dan kebijakan politis yang nilainya mundur. Dijelaskannya, pergantian jabatan Ihya Ghazali, S,Sos saat di setda Humas dan Protokoler ada;ah definif. Diganti oleh salah satu Kasubagnya dan berkapasitas sebagai Pelaksana Tugas (Plt) tentu keadaan ini akan merugikan pihak Pemkot khususnya di Bagian Humas dan Protokoler.
“Jabatan pelaksana tugas (Plt) dalam hal kewenangannya itu terbatas. Kebijakan memutasi Kabag definitif menjadi Kabag Plt. Sangat kami sayangkan. Padahal, di bagian humas adalah leading sektor strategis dan sebagai corong pemerintah dalam hal pembangunan di Kota Bima,” terang Topan, Selasa (6/9) kemarin.
Menurut dia, pengisian Plt. Kabag Humas dan Protokol oleh Syahrial Nuryadin, S.SSTP alias Ryan yang sebelumnya merupakan ajudan Walikota Bima cenderung pada kebijakan politik balas jasa dan hadiah. Di tengah usia Ryan yang masih relatif muda (kelahiran tahun 1987), dan diposisikan sebagai Plt. Kabag di tengah banyaknya ASN lain yang layak dan pantas untuk posisi yang definitif, kesan nepotisme dan kolusi pemberian jabatan itu oleh Walikota Bima sangat kental dalam hal ini.
“Masih banyak yang lebih senior dan layak jadi Kabag yang definitif. Memilih Ryan sebagai Plt Kabag hanya politik balas jasa semata. Tapi, kita lihat saja bagaimana kinerjanya ke depan, semoga tidak mengecewakan saja,” ujar Topan.
Sementara itu, seperti dalam pemberitaan sebelumnya, Kepala Badan kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bima Drs. H Supratman, M. Ap menjelaskan, Ryan sebelumnya adalah pejabat eselon IV di bagian Humas dan Protokol. Jabatan devinitifnya Kasubag Tata Usaha Pimpinan, sementara saat ini diberikan kepercayaan sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kabag Humas dan Protokol, lantaran Kabag sebelumnya mengisi kekosongan pimpinan di bagian OPA setda Kota Bima.
“Jadi, yang menjadi Plt Kabag Humas dan Protokol adalah eselon IV yang ada di bagian tersebut dan karena Kepala Bagian definitifnya di mutasi ke Bagian yang lain. Pengisian jabatan oleh Ryan sebagai eselon IV di Bagian itu sudah tepat dan sesuai ketentuan,” jelasnya, Selasa (30/8) pekan lalu via ponselnya.
Diakuinya, pemilihan dan penempatan pejabat teras di lingkup Pemkot Bima adalah otoritas dan kewenangan Kepala Daerah.
“Semua tergantung kepala daerah yang memilih. Yang menurut kepala daerah mampu menjalankan tugas sebagai Kabag seesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,” jelas Supra.
Ditegaskannya, kendati terbilang muda, untuk kepangkatan dan golongan Ryan sudah memenuhi syarat. “Masa dilantik orang yang belum memiliki syarat kepangkatan dan golongan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Ryan juga dipilih karena dilihat pengalamannya selama berkarir di Bagian Humas dan Protokol. “Saat ini latar belakangnya pendidikan Ryan selain alumni dari STPN, dia juga sudah meraih gelar Magister Manajemen. Dan selama ini Ryan memiliki loyalitas dalam menjalankan tugas,” tuturnya. (KS-08)
“Jabatan pelaksana tugas (Plt) dalam hal kewenangannya itu terbatas. Kebijakan memutasi Kabag definitif menjadi Kabag Plt. Sangat kami sayangkan. Padahal, di bagian humas adalah leading sektor strategis dan sebagai corong pemerintah dalam hal pembangunan di Kota Bima,” terang Topan, Selasa (6/9) kemarin.
Menurut dia, pengisian Plt. Kabag Humas dan Protokol oleh Syahrial Nuryadin, S.SSTP alias Ryan yang sebelumnya merupakan ajudan Walikota Bima cenderung pada kebijakan politik balas jasa dan hadiah. Di tengah usia Ryan yang masih relatif muda (kelahiran tahun 1987), dan diposisikan sebagai Plt. Kabag di tengah banyaknya ASN lain yang layak dan pantas untuk posisi yang definitif, kesan nepotisme dan kolusi pemberian jabatan itu oleh Walikota Bima sangat kental dalam hal ini.
“Masih banyak yang lebih senior dan layak jadi Kabag yang definitif. Memilih Ryan sebagai Plt Kabag hanya politik balas jasa semata. Tapi, kita lihat saja bagaimana kinerjanya ke depan, semoga tidak mengecewakan saja,” ujar Topan.
Sementara itu, seperti dalam pemberitaan sebelumnya, Kepala Badan kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bima Drs. H Supratman, M. Ap menjelaskan, Ryan sebelumnya adalah pejabat eselon IV di bagian Humas dan Protokol. Jabatan devinitifnya Kasubag Tata Usaha Pimpinan, sementara saat ini diberikan kepercayaan sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kabag Humas dan Protokol, lantaran Kabag sebelumnya mengisi kekosongan pimpinan di bagian OPA setda Kota Bima.
“Jadi, yang menjadi Plt Kabag Humas dan Protokol adalah eselon IV yang ada di bagian tersebut dan karena Kepala Bagian definitifnya di mutasi ke Bagian yang lain. Pengisian jabatan oleh Ryan sebagai eselon IV di Bagian itu sudah tepat dan sesuai ketentuan,” jelasnya, Selasa (30/8) pekan lalu via ponselnya.
Diakuinya, pemilihan dan penempatan pejabat teras di lingkup Pemkot Bima adalah otoritas dan kewenangan Kepala Daerah.
“Semua tergantung kepala daerah yang memilih. Yang menurut kepala daerah mampu menjalankan tugas sebagai Kabag seesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,” jelas Supra.
Ditegaskannya, kendati terbilang muda, untuk kepangkatan dan golongan Ryan sudah memenuhi syarat. “Masa dilantik orang yang belum memiliki syarat kepangkatan dan golongan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Ryan juga dipilih karena dilihat pengalamannya selama berkarir di Bagian Humas dan Protokol. “Saat ini latar belakangnya pendidikan Ryan selain alumni dari STPN, dia juga sudah meraih gelar Magister Manajemen. Dan selama ini Ryan memiliki loyalitas dalam menjalankan tugas,” tuturnya. (KS-08)
COMMENTS