VV adalah salah seorang warga Kampung Benteng Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota, yang berstatus janda beranak satu.. Harapan untuk membina ...
VV adalah salah seorang warga Kampung Benteng Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota, yang berstatus janda beranak satu.. Harapan untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahma dengan seorang lelaki berinisial Umr, adik kandung salah seorang Anggota DPRD Kota Bima asal Kelurahan Melayu, pupus ditengah jalan.
Kota Bima, KS.- Bagaimana tidak, Umr dianggapnya sebagai lelaki yang tidak bertanggungjawab, setelah suami pertama yang berprofesi sebagai anggota TNI di Sulawesi telah mencampakan hidupnya bersama anaknya sekarang.
Ilustrasi
Saat mendatangi Kantor Redaksi Koran Stabilitas, Selasa (20/9) bersama dua pengacaranya, Hajairin,SH dan Al-Imran,SH, VV mencerita banyak tentang kisah asmaranya dengan Umr, yang dimulai bulan Oktober Tahun 2015 lalu. Hubungan asmara antara dirinya (VV,red) dengan Umr berjalan seperti selayaknya hubungan cinta pasangan lain, namun terselip kisah intim layaknya suami istri, sehingga membuat VV hamil.
“Hamil pertama saya sekitar bulan Nopember Tahun 2015, namun disuruh aborsi oleh Umr. Sehingga saya pun menuruti keinginan Umr untuk digugurkan. Biaya pengguguran saat itu sekitar Rp.2.5Juta, uang tersebut dipinjam dari seorang rentenir, tentunya berbunga setiap saat, ketika tidak dibayar sesuai janji,”tutur VV dengan nada sedihnya.
Setelah gugur pertama, keduanya kembali melakukan hubungan intim. Sehingga membuat VV hamil kembali. Tepatnya bulan April 2016, umur kandungannya dua bulan, dan kembali disuruh gugurkan oleh Umr. Ia pun mengikutinya dan biaya aborsi kedua kalinya Rp.3Juta, uang itupun dipinjam dari rentenir.”Umr tidak mau bertanggungjawab, dan saya sudah dua kali menggugurkan kandungan saya, dengan biaya dari pinjaman rentenir,”ungkap VV lagi.
Pengguguran kedua kali tak membuat pasangan mesum ini berhenti untuk bersetubuh. Sehingga hamil ketiga kalipun terjadi, dan kali ini aborsi di lakukan di tempat praktek seorang bidan di Penanae. Biaya aborsipun hampir sama, dan menggunakan uang rentenir kembali.”Untuk aborsi ke tiga, saya diantar oleh Umr sendiri, karena bidan itu pacarnya teman Umr,”ceritanya serius.
Ulah Umr untuk tetap bersetubuh dengan VV terus dilakukan. Akhirnya, nasih sial kembali menimpa VV, dan kembali hamil yang ke empat kalinya. Untuk hamil yang ke empat ini, VV meminta Umr untuk menikahinya, namun Umr tidak mau bertanggungjawab, kendati VV telah empat kali mendatangi keluarga dan kakak kandung Umr di Melayu, agar Umr bertanggungjawab untuk menikahinya.”Saya sudah empat kali datang ke rumah kakaknya Umr yang anggota dewan. Saya minta dinikahi, tapi Umr tidak mau bertangguangjawab, “tutur VV yang diamini juga oleh dua penasehat hukumnya itu.
Di tempat yang sama, Hajairin,SH mengaku telah melaporkan secara resmi Umr ke polisi dengan tindak pidana penipuan dan pemerasan. Dimana Umr menyuruh VV meminjam uang untuk dilakukan aborsi sebanyak tiga kali, namun tidak membayar uang rentenir tersebut. sementara di sisi pemerasan, Umr selalu meminta uang kepada VV, dan setiap kali keluar bersama, selalu menggunakan uang VV.”Polisi sudah memeriksa VV, tinggal menunggu proses selanjutnya. Saya yakin, Umr akan terjerat hukum dengan pasal penipuan dan pemerasan”terangnya.
Senada juga disampaikan Al-Imran,SH. Kata fungsionaris Golkor Kota Bima ini, setelah dilaporkan secara pidana, Umr akan dilaporkan secara perdata nantinya.”Umr harus terjerat hukum, karena ulahnya selain merusak masa depan seorang perempuan, juga membuat VV rugi dalam sisi finansial,”paparnya.
Apa tanggapan keluarga Umr atas kejadian tersebut ?. Kakak kandung Umr, Wl yang dikonfirmasi membenarkan adanya pengakuan seorang perempuan yang meminta adiknya untuk menikahi perempuan tersebut, tapi Umr katanya tidak pernah melakukan hubungan dengan VV tersebut.”Itu perempuan banyak utangnya, sehingga mencoba melibatkan adiknya dalam hal itu. Soal laporan polisi, itu haknya dia, kami siap melayani tuntutan hukum keluarga VV tersebut,”kata Wl serius.(Ib-05)
Kota Bima, KS.- Bagaimana tidak, Umr dianggapnya sebagai lelaki yang tidak bertanggungjawab, setelah suami pertama yang berprofesi sebagai anggota TNI di Sulawesi telah mencampakan hidupnya bersama anaknya sekarang.
Ilustrasi
“Hamil pertama saya sekitar bulan Nopember Tahun 2015, namun disuruh aborsi oleh Umr. Sehingga saya pun menuruti keinginan Umr untuk digugurkan. Biaya pengguguran saat itu sekitar Rp.2.5Juta, uang tersebut dipinjam dari seorang rentenir, tentunya berbunga setiap saat, ketika tidak dibayar sesuai janji,”tutur VV dengan nada sedihnya.
Setelah gugur pertama, keduanya kembali melakukan hubungan intim. Sehingga membuat VV hamil kembali. Tepatnya bulan April 2016, umur kandungannya dua bulan, dan kembali disuruh gugurkan oleh Umr. Ia pun mengikutinya dan biaya aborsi kedua kalinya Rp.3Juta, uang itupun dipinjam dari rentenir.”Umr tidak mau bertanggungjawab, dan saya sudah dua kali menggugurkan kandungan saya, dengan biaya dari pinjaman rentenir,”ungkap VV lagi.
Pengguguran kedua kali tak membuat pasangan mesum ini berhenti untuk bersetubuh. Sehingga hamil ketiga kalipun terjadi, dan kali ini aborsi di lakukan di tempat praktek seorang bidan di Penanae. Biaya aborsipun hampir sama, dan menggunakan uang rentenir kembali.”Untuk aborsi ke tiga, saya diantar oleh Umr sendiri, karena bidan itu pacarnya teman Umr,”ceritanya serius.
Ulah Umr untuk tetap bersetubuh dengan VV terus dilakukan. Akhirnya, nasih sial kembali menimpa VV, dan kembali hamil yang ke empat kalinya. Untuk hamil yang ke empat ini, VV meminta Umr untuk menikahinya, namun Umr tidak mau bertanggungjawab, kendati VV telah empat kali mendatangi keluarga dan kakak kandung Umr di Melayu, agar Umr bertanggungjawab untuk menikahinya.”Saya sudah empat kali datang ke rumah kakaknya Umr yang anggota dewan. Saya minta dinikahi, tapi Umr tidak mau bertangguangjawab, “tutur VV yang diamini juga oleh dua penasehat hukumnya itu.
Di tempat yang sama, Hajairin,SH mengaku telah melaporkan secara resmi Umr ke polisi dengan tindak pidana penipuan dan pemerasan. Dimana Umr menyuruh VV meminjam uang untuk dilakukan aborsi sebanyak tiga kali, namun tidak membayar uang rentenir tersebut. sementara di sisi pemerasan, Umr selalu meminta uang kepada VV, dan setiap kali keluar bersama, selalu menggunakan uang VV.”Polisi sudah memeriksa VV, tinggal menunggu proses selanjutnya. Saya yakin, Umr akan terjerat hukum dengan pasal penipuan dan pemerasan”terangnya.
Senada juga disampaikan Al-Imran,SH. Kata fungsionaris Golkor Kota Bima ini, setelah dilaporkan secara pidana, Umr akan dilaporkan secara perdata nantinya.”Umr harus terjerat hukum, karena ulahnya selain merusak masa depan seorang perempuan, juga membuat VV rugi dalam sisi finansial,”paparnya.
Apa tanggapan keluarga Umr atas kejadian tersebut ?. Kakak kandung Umr, Wl yang dikonfirmasi membenarkan adanya pengakuan seorang perempuan yang meminta adiknya untuk menikahi perempuan tersebut, tapi Umr katanya tidak pernah melakukan hubungan dengan VV tersebut.”Itu perempuan banyak utangnya, sehingga mencoba melibatkan adiknya dalam hal itu. Soal laporan polisi, itu haknya dia, kami siap melayani tuntutan hukum keluarga VV tersebut,”kata Wl serius.(Ib-05)
COMMENTS