Penggerebekan pelaku narkoba terus dilakukan jajaran Polres Bima Kota. Kali ini, polisi berhasil mencidug seorang oknum wartawan Rintam Post...
Penggerebekan pelaku narkoba terus dilakukan jajaran Polres Bima Kota. Kali ini, polisi berhasil mencidug seorang oknum wartawan Rintam Post, Suryadian alias Ryn, pegiat LSM Lutfi alias Anton Laju, Cahyadi disersi anggota TNI Kodim Bima, Irfan (PNS Kota Bima), Nisa (yang diduga wanita simpanan Irfan) dan Fery Ainal Yakin. Ke enam orang itu ditangkap oleh Buser Narkoba di sebuah kamar kos Permata Biru di belakang Fikri Sport, Lingkungan Lewirato Kelurahan Lewirato Kecamatan Mpunda Kota Bima, Rabu (16/11) sekitar pukul 17.00 Wita.
Bima, KS.- Kerja keras tak mengenal lelah jajaran anggota Polres Bima Kota, khususnya di Satuan Narkoba terus membuahkan hasil. Enam orang pelaku ditangkap di satu tempat tengah melakukan pesta narkoba jenis sabu. Pada moment penangkapan tersebut, polisi menyita lima poket sabu, uang tunai Rp.200ribu, bong, korek api, lima buah Handphone dan sejumlah barang bukti (BB) lainnya yang berhubungan dengan alat penggunaan sabu.
Bima, KS.- Kerja keras tak mengenal lelah jajaran anggota Polres Bima Kota, khususnya di Satuan Narkoba terus membuahkan hasil. Enam orang pelaku ditangkap di satu tempat tengah melakukan pesta narkoba jenis sabu. Pada moment penangkapan tersebut, polisi menyita lima poket sabu, uang tunai Rp.200ribu, bong, korek api, lima buah Handphone dan sejumlah barang bukti (BB) lainnya yang berhubungan dengan alat penggunaan sabu.
Liputan langsung sejumlah wartawan di Unit Narkoba Polres Bima Kota, sejumlah pelaku dilakukan pemeriksaan secara intens, setelah semuanya dibawa ke RSUD Bima untuk dilakukan test urine. Terlihat wajah lesu tak berdaya pada sosok Ryan, yang sebelumnya merupakan wartawan Hukum dan Kriminal (Hukrim) di Koran Stabilitas, namun pasca dioutkan dari management media kendali Rafidin HB tersebut, akhirnya Ryan ketangkap tangan oleh polisi disaat melakukan pesta sabu dengan lima rekannya, termasuk pegiat LSM, Anton Laju teman setianya Ryan.
Sementara pelaku lain adalah Irfan, warga Rabadompu yang selama ini telah dikenal namanya di dunia peredaran narkoba di Kota Bima dan Dompu bahkan Sumbawa, juga terlihat wajah penyesalan yang mendalam. Yang memprihatinkan lagi adalah ketika Irfan dan lainnya dibawa keluar dari Satuan Narkoba menuju RSUD Bima untuk dilakukan tesr urine, tiba-tiba ada seorang perempuan yang menangis histeris di lokasi tersebut. Setelah ditelusuri, ternyata istri pertama Irfan yang bertempat tinggal tidak jauh dari keluarga besar, Irfan di Rabadompu.
Sedangkan terhadap sosok Lutfi alias Anton Laju, terlihat belasan rekan setianya dari berbagai elemen, yang datang melihat secara langsung di Unit Narkoba, pasca dilakukan penangkapan. Dari selentingan suara teman-temannya, Anton Laju itu diketahui tidak bermain narkoba, namun faktanya Anton ditangkap ketika tengah melakukan pesta sabu. Lantas bagaimana dengan Cahyadi alias Yan, seorang disersi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Masih liputan wartawan Koran Stabilitas, terlihat sejumlah Anggota Kodim dan satu orang anggota Polisi Militer (PM) yang terus mengawasi di Unit Satuan Narkoba. Dari keterangan pihak Kodim, bahwa Yan telah lama dipecat (disersi) dari tentara, pasca penangkapan beberapa tahun lalu di Wilayah Lingkungan Sarae dalam kasus yang sama.
Kasat Narkoba Polres Bima Kota, IPTU H.Jusnaidin dalam keterangan persnya mengatakan, ke enam pelaku narkoba tersebut ditangkap setelah pihaknya mendapat laporan dari masyarakat, yang resah dengan situasi di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).”Setelah dilakukan pengintaian lokasi, ternyata benar adanya sejumlah warga yang tengah melakukan pesta narkoba, yang pada akhirnya ditangkap oleh anggota berikut dengan sejumlah BB,”urainya.
Selanjutnya, untuk memastikan ke enamnya akan dijadikan tersangka atau saksi, harus melalui pemeriksaan lebih dulu.”sekarang lagi diambil keterangan semua yang ditangkap. Yaitu, terkait siap yang punya sabu tersebut, pemilik kamar kos dan lainnya. Yang jelas, siapapun yang terlibat dalam kasus ini, akan tetap dijerat secara hukum,”kata Kasat didampingi Wakapolres Bima Kota yang baru itu.
Di tempat terpisah, Pimpinan Perusahaan Rintam Post, Edy Muchlis S,Sos membenarkan bahwa Ryan adalah wartawannya.”Memang benar dia wartawan saya, tapi saya tidak tau aktvitas dia diluar, selain menjadi wartawan. Lagi pula, Ryan itu wartawan baru di media saya setelah keluar dari Koran Stabilitas,”katanya singkat seraya mengaku Ryn pernah meminta diri untuk menjadi Pimred Rintam Post, namun tidak diakomodir olehnya.(KS-R01)
COMMENTS