Banyak kalangan selama ini bahwa Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri dan Wakil Bupati Bima Drs.H.Dahlan akan mengangkat pejabat sesuai se...
Banyak kalangan selama ini bahwa Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri dan Wakil Bupati Bima Drs.H.Dahlan akan mengangkat pejabat sesuai seleranya, terutama terhadap pejabat yang di anggap berperan banyak saat menjadikan dirinya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bima di Pilkada kemarin. Namun fakta lapangan, Bupati justeru mengukur kemampuan integritas pejabatnya denga cara mengikuti asesmen yang di selenggarakan oleh Pemerintah Propinsi NTB kemarin.
BIMA, KS.- Langkah Bupati menjadikan semua peserta asesmen pejabat eselon II tersebut adalah langkah yang sangat tepat, sebagai langkah maju bagi Bupati sekarang membangun Daerah, terutama membangun mental dan akhak pegawai dan pejabat di Lingkup Pemkab Bima.
“Asesmen itu untuk mengukur kemampuan seorang pejabat, apakah bisa menjadi pemimpin atau tidak di unit kerja tersebut. Nah, kalau nilainya tinggi, berarti berpeluang besar untuk di kembali oleh Bupati dan Wakil Bupati memimpin SKPD tersebut. Jika tidak, maka bersabarlah, karena di Bima banyak SDM yang dapat dipercaya untuk memimpin sebuah SKPD,”kata Arif.
Sebenarnya kata Arif, sejak dulu pola demikian telah diamanatkan aturan dan perundang-undangan yang berlaku, hanya saja tetap kembali kepada Kepala Daerah, sejauhmana seorang kepala daerah memiliki kemauan untuk mengangkat seorang pejabat menduduki jabatan tertentu, berdasarkan keilmuan dan keahlian yang dimilikinya.
“Tapi belum terlambat untuk melaksanakan asesmen seperti yang dilakukan bupati sekarang. Yang jelas, saya menilai bupati menginginkan adanya perubahan di pemerintah Kabupaten Bima, untuk lima tahun ke depan,”jelasnya.
Pada kesempatan itu, Arif berpesan agar bupati dan wakil bupati tidak mengangkat pejabat dengan mempertimbangkan jasa politik pilkada, tapi harus berfokus pada kemajuan daerah serta adanya perubahan prilaku para pegawai dan pejabat untuk lima tahun akan datang.”Saya merasa optimis bahwa bupati dan wakil bupati bisa membawa pemerintahan ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Yang paling penting adalah memperbaiki kebiasaan buruk pejabat, kemudian management, baru focus untuk pembangunan di segala bidang,”tandasnya. (KS-R01)
BIMA, KS.- Langkah Bupati menjadikan semua peserta asesmen pejabat eselon II tersebut adalah langkah yang sangat tepat, sebagai langkah maju bagi Bupati sekarang membangun Daerah, terutama membangun mental dan akhak pegawai dan pejabat di Lingkup Pemkab Bima.
“Asesmen itu untuk mengukur kemampuan seorang pejabat, apakah bisa menjadi pemimpin atau tidak di unit kerja tersebut. Nah, kalau nilainya tinggi, berarti berpeluang besar untuk di kembali oleh Bupati dan Wakil Bupati memimpin SKPD tersebut. Jika tidak, maka bersabarlah, karena di Bima banyak SDM yang dapat dipercaya untuk memimpin sebuah SKPD,”kata Arif.
Sebenarnya kata Arif, sejak dulu pola demikian telah diamanatkan aturan dan perundang-undangan yang berlaku, hanya saja tetap kembali kepada Kepala Daerah, sejauhmana seorang kepala daerah memiliki kemauan untuk mengangkat seorang pejabat menduduki jabatan tertentu, berdasarkan keilmuan dan keahlian yang dimilikinya.
Baca Juga
“Tapi belum terlambat untuk melaksanakan asesmen seperti yang dilakukan bupati sekarang. Yang jelas, saya menilai bupati menginginkan adanya perubahan di pemerintah Kabupaten Bima, untuk lima tahun ke depan,”jelasnya.
Pada kesempatan itu, Arif berpesan agar bupati dan wakil bupati tidak mengangkat pejabat dengan mempertimbangkan jasa politik pilkada, tapi harus berfokus pada kemajuan daerah serta adanya perubahan prilaku para pegawai dan pejabat untuk lima tahun akan datang.”Saya merasa optimis bahwa bupati dan wakil bupati bisa membawa pemerintahan ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Yang paling penting adalah memperbaiki kebiasaan buruk pejabat, kemudian management, baru focus untuk pembangunan di segala bidang,”tandasnya. (KS-R01)
COMMENTS