Sepekan yang lalu, sebuah jembatan jalan negara di Kelurahan Kodo Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, tiba-tiba putus akibat dihantam bencana...
Sepekan yang lalu, sebuah jembatan jalan negara di Kelurahan Kodo Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, tiba-tiba putus akibat dihantam bencana banjir bandang yang memporak-porandakan sebagian besar wilayah Kota Bima. Untuk kelancaran arus transportasi darat, pihak pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum bergerak cepat, dengan membuat jalan sekaligus jembatan darurat di samping kiri kanan jembatan yang ambruk tersebut.
Bima, KS.- Pejabat Dinas PU Propinsi yang menangani jembatan dan jalan negara di wilayah Bima, Sulaiman, ST, saat ditemui wartawan koran Stabilitas di lokasi jembatan putus, Selasa (27/12) mengatakan, jembatan yang putus akibat diterjang banjir bandang di Kelurahan Kodo ini, merupakan salah satu jembatan lintas jalan negara yang menghubungkan arus transportasi darat dari wilayah Kota Bima menuju Kecamatan Wawo, Sape, Lambu bahkan ke Propinsi NTT.
Olehnya itu, untuk kelancaran kembali akses transportasi darat bagi para pengendara, terutama roda empat seperti mobil fuso, truk dan bus jurusan Bima-Sape yang lumpuh total pasca banjir tersebut. Pihaknya mulai beberapa hari lalu hingga saat ini, sedang membuat jembatan darurat sekaligus dengan jalan alternatif sementara disisi kanan dan kiri jembatan yang putus tersebut.
"Dibuatnya jembatan darurat dan jalan sementara disamping jembatan yang roboh ini, nantinya berfungsi untuk para pengendara dan pejalan kaki yang melintas di kawasan tersebut. Proses pembuatan jalan ini menggunakan alat berat, bahkan di jembatan darurat ini nanti akan dipasang kawat bronjong ditengah sungai," ujarnya.
Disinggung kapan jembatan utama yang putus itu dibangun kembali? Sulaiman mengaku belum bisa memastikannya, hal ini masih tergantung dari pemerintah pusat. Karena dana untuk pembangunan baru jembatan, khususnya yang berlokasi ditengah jalan negara seperti di Kelurahan Kodo tersebut harus bersumber dari APBN.
"Pokoknya, untuk sementara ini kita fokuskan dulu pembuatan jembatan darurat ini, untuk pembangunan jembatan barunya nanti dulu tunggu anggaran dari pusat," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan koran ini, akibat putusnya jembatan Kodo tersebut, sejumlah mobil truk dan mobil-mobil besar lainnya masih antrian disekitar lokasi jembatan. Sedangkan kendaraan roda empat berukuran kecil lainnya seperti, pick-up, Avanza dan sejenisnya, termasuk para pengendara motor masih bisa melewati jalan sempit di Kelurahan Dodu jika hendak menuju ke wilayah Kecamatan Wawo, Sape dan Lambu, begitu pun sebaliknya kalau menuju ke Kota Bima. (KS-YR03)
Bima, KS.- Pejabat Dinas PU Propinsi yang menangani jembatan dan jalan negara di wilayah Bima, Sulaiman, ST, saat ditemui wartawan koran Stabilitas di lokasi jembatan putus, Selasa (27/12) mengatakan, jembatan yang putus akibat diterjang banjir bandang di Kelurahan Kodo ini, merupakan salah satu jembatan lintas jalan negara yang menghubungkan arus transportasi darat dari wilayah Kota Bima menuju Kecamatan Wawo, Sape, Lambu bahkan ke Propinsi NTT.
Olehnya itu, untuk kelancaran kembali akses transportasi darat bagi para pengendara, terutama roda empat seperti mobil fuso, truk dan bus jurusan Bima-Sape yang lumpuh total pasca banjir tersebut. Pihaknya mulai beberapa hari lalu hingga saat ini, sedang membuat jembatan darurat sekaligus dengan jalan alternatif sementara disisi kanan dan kiri jembatan yang putus tersebut.
"Dibuatnya jembatan darurat dan jalan sementara disamping jembatan yang roboh ini, nantinya berfungsi untuk para pengendara dan pejalan kaki yang melintas di kawasan tersebut. Proses pembuatan jalan ini menggunakan alat berat, bahkan di jembatan darurat ini nanti akan dipasang kawat bronjong ditengah sungai," ujarnya.
Baca Juga
Disinggung kapan jembatan utama yang putus itu dibangun kembali? Sulaiman mengaku belum bisa memastikannya, hal ini masih tergantung dari pemerintah pusat. Karena dana untuk pembangunan baru jembatan, khususnya yang berlokasi ditengah jalan negara seperti di Kelurahan Kodo tersebut harus bersumber dari APBN.
"Pokoknya, untuk sementara ini kita fokuskan dulu pembuatan jembatan darurat ini, untuk pembangunan jembatan barunya nanti dulu tunggu anggaran dari pusat," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan koran ini, akibat putusnya jembatan Kodo tersebut, sejumlah mobil truk dan mobil-mobil besar lainnya masih antrian disekitar lokasi jembatan. Sedangkan kendaraan roda empat berukuran kecil lainnya seperti, pick-up, Avanza dan sejenisnya, termasuk para pengendara motor masih bisa melewati jalan sempit di Kelurahan Dodu jika hendak menuju ke wilayah Kecamatan Wawo, Sape dan Lambu, begitu pun sebaliknya kalau menuju ke Kota Bima. (KS-YR03)
COMMENTS